Toples 15 CahayaNya ( I )

570 36 0
                                    


-Di Ibu Kota Indonesia

"Semuanya Siap?"
para peserta menggas motor mereka dengan kuatnya, kemudian peluit tanda mulainya balapan berbunyi.

Priiiiiiiiiit ...

Motor-motor saling merebut posisi pertama. Sekarang motor hijau sedang memimpin, kemudian diikuti oleh motor merah di kanan belakangnya yang sejak tadi berusaha menyusul. Dengan arogannya, dalam sepersekian detik motor merah mampu merebut posisi motor hijau dan berusaha untuk membuat jarak yang jauh dengan rivalnya. Pembalap hijau dibuat kesal oleh tingkah pembalap merah.

Ketika tikungan kearah kanan, kecepatan motor merah mulai tak terkendali, dari arah belakang terdengar suara raungan serine mobil patroli polisi, yang berupaya membubarkan balapan liar yang sering dilakukan di daerah ini.

Konsentrasi pembalap merah pun mulai hilang, motor tak terkendali, akhirnya menabrak pembatas jalan dan terjadilah kecelakaan beruntun. Pembalap dan penonton lainnya berhamburan kabur dari kejaran polisi. Naas, kaki kiri pembalap hijau patah dan dia tergeletak tak sadarkan diri, sementara pembalap lainnya hanya cidera ringan dikaki, kepala dan lengan.

Dari arah seberang jalan, sebuah mobil datang dan pengemudinya membopong pembalap tadi ke atas mobil. Setelah berdiskusi dengan polisi, segera pembalap tadi dilarikan ke Rumah Sakit terdekat. Sementara polisi berupaya mengejar pembalap liar yang tlah kabur duluan.

Setiba di Rumah Sakit, bapak berbaju putih langsung memanggil perawat dan membawa pembalap tersebut ke UGD. Bapak itu pun lantas menunggu di depan UGD. Dia memeriksa jeket pembalap tadi dan mencari kartu identitasnya, ternyata di dalam dompet ditemuinya kartu mahasiswa dengan nama: Muhammad Nazhif, salah satu mahasiswa di kampus negri Jakarta.

Di saku kanannya ada handphone kecil yang mati, pria tadi menghidupkannya dan melihat panggilan masuk, ada nama apa. Lantas dia langsung menghubungi orang tersebut, yang ternyata ayah dari pembalap tadi dan menceritakan kondisi anaknya. Apa Nazhif pun terkejut mendengar kondisi anaknya dan mengatakan bahwa besok pagi dia akan langsung terbang ke Jakarta.

🌟⭐🌟

Keesokkan harinya, apa Nazhif sudah berada di Rumah Sakit. Dia sangat mencemaskan keadaan anaknya. Dia tidak mengetahui, kalau anaknya ikut dalam balapan liar selama ini dan dia sangat berterimakasih kepada seorang bapak yang telah mengantarkan anaknya ke Rumah Sakit.

"Tadi malam saya baru selesai mengisi ceramah di dekat TKP, kemudian saya lihat ada keramaian seperti terjadi kecelakaan. Ternyata setelah saya cek ke lokasi, ternyata benar ada kecelakan. Kalau menunggu ambulan datang, mungkin lama pak, karena jarak Rumah Sakit tidak dekat, tadi malam kondisi jalan macet. Saya meminta izin kepada polisi, membawa anak anda ke Rumah Sakit segera", penjelasannya.

"Terimakasih banyak ustadz. Saya berhutang budi, anda juga menjaga anak saya semalaman disini" Sambil bersalaman dengan ustadz dengan harunya.

"Kita bersyukur kepada Allah pak, anak anda masih selamat. Anda masih diberi kesempatan untuk bertemu dengannya. Perkenalkan pak, nama saya Abdul Lathif, saya sehari-harinya mengajar di pondok pesantren, Bogor. Oh iya pak, ba'da asar ini saya harus kembali ke Bogor, kalau begitu saya pamit dulu pak. Semua barang-barang anak bapak, ada di plastik", sembari menyodorkan plastik yang berisi jeket dan barang lainnya milik Najip.

"Baiklah ustadz, saya juga mohon doa' dari ustadz untuk kesembuhan anak saya. Terimakasih banyak ustadz."

"Insyaallah pak, saya pamit dulu Assalamua'laikum".

⭐☀🌟

Apa: Panggilan untuk Ayah (Bahasa Minang)

IG: @pahilafiravaka
email: Pahilafiravaka@gmail.com

Setoples Mimpi (COMPLETED)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang