Jaekwang seketika langsung di dera kekhawatiran hebat saat dia mendapat telfon dari hyunSuk soal sungyeol yg berada di sekolah saat ada penyerangan di sekolah di mana sungyeol dn woohyun belajar.
Dia baru saja bisa menghela nafas lega saat mendapati woohyun dn sungkyu yg baik-baik saja dan tidak mendapat luka parah dari kecelakaan yg mereka alami.
Tapi saat perjalanan ke rumah, dia di buat was-was karna hyunsuk yg menelfon nya dengan nada marah karna membiarkan sungyeol pergi sendiri, jelas saja hal itu membuatnya bingung karna yg dia tau, sungyeol ada di rumah saat dia pergi ke rumah sakit.
"appa aku akan menjemput sungyeol pulang" ucap sungkyu yg di balas tatapan tajam oleh jaekwang.
"kau dn woohyun istirahatlah, appa yg akan ke sekolah menjemput sungyeol"
"aku ikut" timpal hyunjin.
"andwe,, kau tetap di rumah" tolak jaekwang.
"tapi,-"
"biar aku saja yg menemui nya, aku akan bicara empat mata dengan nya" ucap jaekwang lagi dengan nada serius dn hal itu tidak bisa lagi di tolak oleh hyunjin, mau tidak mau dia harus mengalah untuk tidak menemui sungyeol saat ini, biarkan dia mempercayakan semuanya pada sang kepala keluarga, hanya saja dia berharap, sungyeol akan pulang bersama jaekwang setelahnya.
•••
Back to school.
Sungyeol duduk di atap sekolah,
Bersandar pada dinding yg ada di sekeliling atap. Pandangannya begitu sayu dan kosong, otaknya berkecamuk memikirkan hal-hal yg harus atau tidak harus dia lakukan.
Dunianya seolah gelap tanpa secercah cahayapun yg bisa dia lihat.
Ucapan choi pater terakhir kali berkelebat di otaknya.
"kau bahkan hidup seperti mayat, kau tidak bisa memiliki indra perasa seperti manusia lain"
Sungyeol memejamkan matanya, membenarkan kata-kata yg terngaing di otaknya, yahh memanglah benar kata-kata itu,
sungyeol hidup seperti mati, tanpa orang lain ketahui terkadang dia juga merasa frustasi dengan keadaan nya itu, di saat orang lain bisa merasakan berbagai macam rasa saat mereka memakan berbagai macam makanan, lidah sungyeol tidak bisa meraskan apapun, satu hal yg bisa dia bedakan dari apa yg dia makan adalah 'warna' nya, tetapi semua rasa yg dia kecap terasa sama, yaitu 'hambar', satu hal lain yg dia ketahui hanyalah dia butuh makan untuk mengisi perutnya yg kosong.
Lalu Saat orang lain bisa mengaduh dan merintih ketika mereka sakit dn terluka, lain halnya dengan tubuh sungyeol, dia tidak bisa merasakan apapun walau dia berdarah-darah, mungkin bagi mereka yg merasakan kesakitan luar biasa akan mengatakan kalau sungyeol 'beruntung' karna tidak perlu merasa kesakitan yg teramat sangat, tapi justru hal itu menjadi beban tersendiri untuk sungyeol karna dengan keadaan nya yg 'berbeda' dia tidak bisa merasakan apa itu 'kehidupan' yg sebenarnya.
Walau semua itu di dapat dari keputus asaan dirinya yg memang ingin menghilangkan semua rasa sakit yg pernah dia rasa waktu kecil, tapi sungyeol juga merindukan kehidupan yg normal, normal seperti manusia pada umum nya.
YOU ARE READING
WITH YOU?! END√
FanfictionMereka hanya orang-orang yang saling merindukan satu sama lain. Myungsoo. Seorang remaja 17tahun yang selalu menutup diri dari teman-teman nya. Karna bagi nya tidak akan pernah ada sahabat yang bisa menggantikan 'dia' yang selalu dia rindukan. 'dia'...
with you?! part. 23,
Start from the beginning
