Chapter, 23.
~♥~
UKS.
Myungsoo, sungyeol dn taemin ada di UKS sekolah untuk mendapat pengobatan, walau mereka tidak terluka parah, tapi setidaknya ada beberapa memar di pipi mereka karna tamparan preman-preman itu, dn jangan lupakan taemin yg sempat terkilir sebelum nya, dia harus mendapat pengobatan lebih banyak dari pada myungsoo dn sungyeol.
Setelah percobaan pemblokiran sekolah itu terjadi, beberapa siswa yg sempat datang kembali di jemput oleh orang tua mereka, tapi ada pula yg tetap berada di sekolah,orang tua beberapa siswa itu tidak bisa menjemput karna jarak rumah dn sekolah yg cukup jauh di tambah mereka tidak berani pulang sendiri, alhasil sebagian masih tersisa di sekolah dn di percayakan pada beberapa guru yg juga sempat datang. Para guru itu pun tetap di sekolah untuk menjaga anak-anak yg tidak bisa pulang, dn di luar juga masih ada beberapa polisi berpatroli.
Berita penyerangan itupun dengan sangat cepat menyebar ke pelosok seoul dn luar seoul.
"apa kalian sudah menghubungi orang tua kalian?" tanya salah satu guru yg menemani mereka dn mengobati mereka di sini.
"sudah / belum" taemin dn myungsoo saling berpandangan ketika jawaban yg mereka lontarkan bertolak belakang.
"waegeresoyo?" tanya guru itu lagi. Mereka diam.
"Nam sungyeol, kau sudah menghubungi orang tuamu?" sekarang guru itu beralih ke arah sungyeol yg sejak tadi terus terdiam, sungyeol terlihat bingung dn menoleh ke arah yg lain, bagaimana dia menghubungi keluarganya? Sejak tadi HP nya mati, dn juga dia tidak ingin membuat mereka khawatir.
Sungyeol lalu menggeleng sebagai jawaban.
"kenapa kalian tidak ada yg memberi kabar pada keluarga kalian? Mereka pasti khawatir" tegur guru lain di sana. Dn mereka masih diam,
"apa perlu kami yg memberi tahu mereka?"
"hajima" jawab sungyeol reflek saat guru itu menawarkan diri untuk menelfon keluarganya, dn sang guru menyernyit, tidak biasanya sungyeol seperti ini, apa lagi dia datang ke sekolah tanpa woohyun, guru itu pun sempat berfikir kalau kemungkinan sungyeol pergi tanpa memberi tahu keluarganya, karna yg dia tau keluarga sungyeol itu sangat overprotektif dengan sungyeol dn sangat tidak mungkin membiarkan sungyeol pergi sendirian saat malam,
Belum sempat guru itu bertanya lagi tiba-tiba,-
"myungsoo ya" ada suara seorang wanita menginterupsi mereka yg memanggil nama myungsoo, reflek semua menoleh, dn raut wajah myungsoo terlihat kaget, hei wanita itu eomma nya? Benarkah eomma nya di sini karna menghawatirkan dia? Myungsoo juga melirik pria paruh baya yg datang bersama sang eomma yg tak lain adalah appa nya. Hal itu membuat myungsoo semakin bingung, harusnya sang appa tidak memberitahu eomma nya tentang kejadian ini bukan? Dn harus nya sang eomma juga tidak terlalu mengerti akan hal ini karna kondisi kejiwaan nya yg tidak begitu baik, tapi? Wanita itu ada di depannya sekarang.
"myungsoo ya,, gwencanha? Mana yg terluka? Tidak ada yang parah kan?" tanya sosok itu khawatir, menangkupkan kedua tangan nya pada sisi wajah myungsoo memeriksa tubuh myungsoo kalau saja ada luka yg lebih parah, hal itu membuat myungsoo terenyuh, setelah beberapa tahun dia hidup sendiri tanpa perhatian sang eomma, mendapat perlakuan seperti ini membuat hatinya sangat terharu, sang eomma seolah tidak sakit lagi, eomma di depannya ini seperti wanita normal pada umum nya yg datang jauh-jauh dari rumah karna mendengar putranya mendapat musibah.
YOU ARE READING
WITH YOU?! END√
FanfictionMereka hanya orang-orang yang saling merindukan satu sama lain. Myungsoo. Seorang remaja 17tahun yang selalu menutup diri dari teman-teman nya. Karna bagi nya tidak akan pernah ada sahabat yang bisa menggantikan 'dia' yang selalu dia rindukan. 'dia'...
