Happy Reading🙌
Mentari mulai menampakkan sinarnya. Menembus tirai jendela kamarku yang sama sekali tidak membuatku terusik. Aku masih termenung meratapi kejadian yang baru kemarin kualami.
Aku yang akan melanjutkan jenjang pendidikanku yang lebih tinggi dan Ravail yang harus kuliah di luar negeri untuk mendapat ilmu dan memiliki kewajiban untuk mengembangkan bisnis papanya yang berada di Australia. Aku harus apa, berontakpun tidak ada gunanya. Atau menyalahkan keaadaan, percuma semua tidak bisa berjalan seperti apa yang diinginkan.
Bagaimana bisa aku tidak bertemu dengan Ravail. Biasanya saja aku tak bertemu sebentar langsung rindu. Tapi ini nanti akan berbeda, ia pergi dengan waktu yang lama setelah itu kembali untuk seperti biasa.
Sepertinya ini tidak sulit, tapi mengapa ini terlalu berat bagiku. Bagaimana jika Ravail berpaling dariku? Atau dia memutuskan kontak secara tiba tiba lalu meninggalkanku? Aku tak mau ini semua terjadi membayangkan saja enggan.
Namun harus bagaimana, aku tak punya pilihan. Ravailpun hanya bertopang dagu memikirkan hal itu. kami tidak dapat berbuat apapun.
Yang harus kami lakukan adalah menjalaninya dan berkomitmen dengan sungguh sungguh.
Tidak ada ikatan yang pasti, yang membuat berjalan seperti yang diharapkan adalah rasa tenggang rasa dan setia yang tetap dipegang teguh oleh masing masing pasangan.
jangan lupa vote dan comment! maaf baru bisa melanjutkan.❤️
YOU ARE READING
Kiss Me Before Fligth
RomanceSekian tahun merasakan penderitaan yang tak dapat dibayangkan. tidak akan membuatnya merasa lelah untuk mengejar balasan rasanya. "aku hanya bertekad jika dia bisa menjadi yang pertama, aku juga harus bisa menjadi yang terakhir". Itu adalah janjiku...