Teman baru-

555 23 1
                                    

Sesampainya di taman bermain,aku hanya berdiamdiri. Aku tak bergeming, ditariknya tanganku oleh Ravail.

Sebuah pertanyaan melayang untukku

"Kamu kenapa vir?kok diam aja"
"Aku baik-baik saja"
"Baiklah ayo kita  bersenang-senang"

Ravail mengajakku ke salah satu wahana. Awalnya aku merasa canggung karena keadaan namun Ravail sangat membuatku enjoy jadinya aku tak canggung lagi.

"Berteriak lah dan lepaskan semua yang ada di pikiranmu"
"Untuk apa?"
"Ayolah,ikuti saja"

Aku pun menuruti perkataannya. Aku menaiki sebuah wahana yang bisa membuatku  berteriak dengan lega.
Hm beginikah rasa  melepaskan beban yang sedang kualami.

Aku benar-benar lelah bermain seharian tapi aku merasa lega. Seperti apa yang kutahan selama ini terasa lepas tak mencengkramku lagi. 

Setelah mencoba memainkan semua permainan di taman bermain ini. Aku menuju sebuah restauran siap saji yang berada di depan parkiran.

Kami makan dalam diam, sebenarnya aku risih dengan diamnya tapi aku mencoba positif dengan mengikuti apa yang ia lakukan.  Setelah semuanya tandas baru Ravail membuka suaranya.

"Kau masih lapar?"

Lalu kujawab,

"Tidak"

"Baiklah tunggu disini. Aku akan membayarnya"

Aku hanya mengangguk kan kepalaku tanda setuju. Aku memikirkan perubahan sikapnya. Mengapa ia yang sebelumnya biasa saja sekarang menjadi diam. Lamunan ku tersadar karna sentuhan di lenganku. Ku tatap Ravail dengan tatapan bertanya. Lalu ia berkata

"Ayo kita pulang. Dan ini eskrim stroberi mu"

"Kau tau rasa eskrim kesukaanku?"

"Aku tau semua tentangmu sugar"

Aku kaget dengan perkataannya. Tapi itu lebih baik daripada dia diam seperti es. Aku lebih baik mengahadapi sikap gilanya daripada batunya. Aku mengikuti langkahnya menuju mobilnya.

Ravail melajukan mobilnya dengan pelan. Hening,itulah yang saat ini kurasakan. Aku sudah cukup lelah untuk membuka percakapan antara aku dengannya. Aku lebih memilih diam karna tak mau mengganggu konsentrasinya. Tiba tiba Ravail berkata

"Apa kau merasa tidak suka pergi denganku"

Aku sontak kaget. Dengan pertanyaannya, bisa bisanya ia berkata seperti itu. Apa aku yang salah?

"Mengapa kau bertanya seperti itu"
"Kurasa kau tidak terlalu menyukai saat jalan denganku"
"Tidak aku hanya lelah"
"Oh kalau gitu tidurlah nanti aku bangunkan"

Sesampainya didepan rumah Asvira, Ravail membangunkan Asvira dengan mengelus pipi kanan Asvira. Asvira hanya menggeliat dan mengagumkan kecil.

Ravail mencoba membuka suaranya.
"As udah sampai. Ayo bangun"

Asvira mengerjapkan matanya. Saat Asvira telah banget n Ravail langsung membuka pintu mobilnya, keluar dan memutari mobilnya untuk membukakan pintu Asvira.

Namun Asvira malah melanjutkan tidur nyenyak nya. Tanpa persetujuannya pun Ravail menggendong Asvira. Ia tampak tak terganggu karna guncangan namun ia malah mengalungkan lengannya di leher Ravail dan menyandarkan kepalanya dengan nyaman.

Ravail memasuki kamar Asvira. Tampak nyaman batinnya. Dengan cat tembok berwarna putih dan perabotan serba pink yang ia tata rapi di sudut sudut kamar. Ia meletakan Asvira di ranjang queen size nya. Menaruh ponsel dan tas selempamgnya.

Kiss Me Before FligthWhere stories live. Discover now