Expo got talent-

323 16 2
                                    

Asvira!! Lo dari mana aja sih, gw cariin lo kesana kemari eh teryata kamu baru berangkat. Ngapain aja sih kamu nih.

Sory-sory mezz aku kan nunggu Ravail jemput gw. Dia masih nganter data ke papanya soalnya papapanya baru aja pulang. Ya jadilah gw nungguin Ravail karna kalo gw nggak bareng dia gw dikira bareng gebetan gw.

Hih, makanya jangan kegatelan. Jadi repot kan. Yang kegatelan juga siapa, gw kan cuma nerima kebaikan yang mereka tawarin ke gw. Dan yang waktu Vano nganterin pulang karna Ravail nggak bisa pulang bareng dan harus ke kantor untuk menemui ayahnya.

Yaudah deh terserah lo, gw disini nyariin lu bukan ngajak ribut. Ini udah jam 8, acaranya jam sembilan. Bisa-bisanya lu nyantai kayak orang mau ke pantai.

Udah ayo siap-siap. Mana baju lo, yamasak mau tampil pake seragam sekolah gini. Padahal yang lain pada pakek kostum yang menarik.

Hih, sapa suruh nunjuk gw jadi beginian. Gw kan emang males ribet mezz. Gini gini mending gw kencan sama Ravail.

Ishh.. Kamu nih, semua orang tuh nungguin acara ini. Tapi kamu malah lebih milih duniamu sendiri. Aneh kamu ya.

Yaudah deh,jadi ganti nggak nih? Kalau nggak. Gw mau pulang, bobok cantik sambil ditemeni Ravail.

Eh.. Yaya ayo,cepetan deh kamu ini!

Setelah ganti pakaian aku segera menuju tempat acara untuk briefing agar acara dapat berjalan lancar. Saat tiba giliranku ditanyai akan menampilkan apa, Aku menjawab piano. Lalu pihak panitia mencatat agar dapat mempersiapkan alatnya saat aku nanti tampil.

Aku mendapat nomer urut ke 5 dari 30 tampilan. Lumayan awal sih, tapi nggak papa. Lebih baik cepat selesai daripada nunggunya kelamaan. Tambah gerogi deh kalo tampilnya urutan belakang.

Aku akan memilih lagu yang menggambarkan kisahku dengan Firland, meskipun aku sudah bahagia dengan Ravail tapi rasanya masih berat untuk tidak memikirkannya.

Maafkan aku Ravail, karna aku belum bisa melepaskan Firland seutuhnya karna ia cinta pertamaku dan akan tetap menjadi yang pertama. Aku tau jika kau mengetaui hal ini, pasti kau tak akan pernah memaafkanku.

Kau bahkan membuatku merasa menjadi wanita seutuhnya dengan membahagiakanku. Tapi aku membalasnya dengan masih terbayang akan lelaki lain. Maafkan aku, kali ini aku akan mencurahkan apa yang aku rasakan untuk Firland. Meskipun aku tau kau pasti melihat ku dan akan marah padaku.

Sekarang tiba saatnya giliranku untuk menampilkan bakatku. Kutarik nafas dalam dalam, dan mulai menyentuh tuts piano didepanku.

Pertama aku memainkan intro nya terlebih dahulu. Dengan menghayati nadanya kupusatkan pandanganku ke Firland agar ia juga merasakan apa yang aku rasakan.

Setelah intro kumainkan, lalu aku masuk ke lagu dan memainkannya dengan penghayatan punuh.

Skip

Saat lagu sudah habis kumainkan, aku memandang keseluruh penjuru penonton. Kudapati Ravail menatapku dengan tajam seakan ingin menerkamku. Tapi kuhiraukan begitu saja dengan memalingkan pandanganku menuju Firland.

Ia tampak sendu namun saat kuamati ekspresinya sudah berubah menjadi dingin. Ia sangat ahli menguasai diri rupanya.

Aku pun turun dari panggung dan berjalan menuju belakang panggung. Suara riuh tepukan tangan masih menggema di telingaku. Saat aku sampai di belakang panggung, aku sudah mendapati Ravail berada di belakang panggung. Aku langsung menghampirinya.

Ia hanya diam tanpa ingin mengajakku untuk bicara. "Aku membuatnya kecewa lagi," batinku.

Ia berdiri disampingku dan sekali melirik padaku. Ia lalu membuka layar ponselnya dan mencoba menghubungi seseorang.

Kiss Me Before FligthWhere stories live. Discover now