Chapter 14

681 79 0
                                    

*Jo Chika

Ketika mendengar teriakan Minhwa aku langsung pergi mencarinya.

Saat aku sudah menemukan Minhwa, ternyata di depan Minhwa ada 1 zombie yang berjalan menuju ke arahnya.

Melihat hal itu dengan cepat aku mengambil handgun dari pinggangku kemudian membidik bagian kepalanya dan menembaknya tanpa membuat keributan.

Disaat yang bersamaan seorang namja yang ku ketahui bernama Dawon dari boyband dengan nama SF9 datang menghampiri Minhwa.

Minhwa yang saat itu kelihatan shock dan ketakutan langsung memeluknya erat.

“Dia pasti sangat ketakutan melihat zombie dengan wajah yang sudah hancur dari dekat..” gumamku pelan sambil menyimpan kembali handgun ku.

“Siapa yang ketakutan?” tiba-tiba Binnie muncul dari sampingku dan itu membuatku sedikit terkejut.

Saat aku menatap Binnie, entah kenapa aku teringat saat dia menggendong Minhwa dan membawanya ke sini.

DEG!

Tiba-tiba saja hatiku terasa sakit.

“Bukan siapa-siapa.” kataku dingin lalu berjalan melewati Binnie.

“Apa yang terjadi disana?” tanya Eunwoo hyung saat aku kembali.

“Minhwa hampir diserang zombie.” kataku.

“Lalu bagaimana keadaannya?”

“Dia baik-baik saja, hanya sedikit shock… oh hyung! Kotak P3K dimana?” tanyaku.

“Tunggu sebentar, rasanya tadi aku melihatnya di sekitar sini.. ah! Ini dia.” kata Eunwoo hyung lalu memberikan sebuah kotak putih yang ia dapat dari salah satu rak.

“Terimakasih..” lalu aku kembali ke tempat Minhwa tadi.

Zombienya sudah dipindahkan entah kemana, mungkin mereka sudah memindahkannya keluar.

Aku melihat Minhwa yang sedang tertidur dengan kepalanya berada di atas pangkuan Dawon, sedangkan Binnie sedang menyelimuti Minhwa.

“Tolong jangan lakukan itu tepat di depan mataku Binnie bodoh!! Kau tau betapa sakitnya hatiku saat ini?!” gumamku dalam hati sambil meremas kotak yang kupegang.

Aku berjalan ke arah Binnie sambil menatapnya kesal.

“Nih!” kataku memberikan kotak itu pada Binnie.

“Kenapa kau memberikannya padaku?” tanya Binnie bingung.

“Sepertinya kau ingin merawat lukanya.” kataku sambil melirik Minhwa.

“Dia kan temanmu, kenapa aku yang harus merawat lukanya??” kata Binnie kesal.

“Ya! Ssstttt! Kalian sangat berisik tau.” kata Dawon lalu mengomeli kami berdua.

Setelah di omeli Dawon, aku memakaikan perban di kaki Minhwa yang terkilir.

“Hmm..” Minhwa membuka matanya.

“Eoh? Minhwa-ya, gwencahana?” tanyaku.

“Hm? Eoh.” kata Minhwa sambil tersenyum.

Kemudian Dawon membantu Minhwa untuk berdiri.

“Eoh? Dawon oppa?” kataku Minhwa sedikit terkejut.

“Ada apa?” tanya Dawon.

“Maaf oppa, kupikir kau Jimin oppa.” kata Minhwa sedikit menunduk.

“Ya! Ayo makan.” kata Binnie.

Dawon dan Minhwa berjalan mendahuluiku diikuti oleh Binnie di belakang mereka. Aku masih diam di tempatku lalu mengeluarkan hpku.

Z Apocalypse [completed]Where stories live. Discover now