Chapter 22

720 65 2
                                    

*Park Dojoon

Aku menyiapkan peralatan yang akan kubawa.

"apa kau yakin akan pergi berdua saja oppa??" Yuju menatapku khawatir.

Aku menatap yuju tersenyum. "tidak apa-apa yuju yaa.. sebenarnya aku akan pergi sendiri.. tapi nayeon memaksa ikut, dan untuk sekarang aku masih takut membawa lebih dari satu orang.. keadaanku masih belum sepenuhnya pulih dan luka-luka di tubuhku masih belum sembuh.."

"kalian berdua bahkan tidak tidur semalam.. apa kalian yakin?" mina menatapku dan nayeon.

"jangan khawatir mina yaa.. aku baik-baik saja.. owh iya, dimana momo??" nayeon menatap sekeliling.

"eeh?? Bukannya tadi dia ada disini?? Kemana perginya??" eunha melihat sekeliling.

"mungkin ke toilet.." kata sinbi.

"baiklah.. kami akan berangkat sekarang.. kabari aku jika terjadi sesuatu.." kataku menatap cella dan sanha.

"tenang saja hyung.. serahkan yang disini pada kami.." sanha tersenyum.
"hati-hati oppa.." cella menatapku khawatir.

"tolong jaga member-memberku yah.. cella ssi.." kata nayeon tersenyum manis.
Kami berdua melangkah keluar dari gudang senjata ke arah pintu keluar. Kami menaiki mobil Van hitam yang kami gunakan sebelumnya dan berangkat menuju kampusku.

Saat dijalan rasa kantuk tiba-tiba menyerangku membuatku kehilangan fokus. Aku menabrak zombie di depanku membuat benturan yang cukup keras di mobil kami.

"Aaa~~" tiba-tiba terdengar suara dari arah belakang.

"apa kau dengar itu??" tanyaku menatap nayeon.

"dengar apa?? aku tidak mendengar suara lain selain tabrakan tadi.."

"mungkin hanya perasaanku saja.." gumamku dalam hati.

Beberapa menit kemudian kami sampai di kampusku. Aku memarkirkan mobil jauh dari gedung perpustakaan dan langsung turun.

"perpustakaan ada di sebelah sana.. lebih baik kita jalan kaki mulai sekarang.." kataku.

Nayeon mengangguk dan mengikutiku melangkah ke arah perpustakaan.

"nayeon aah.. disana ada satu,, coba tembak.." kataku menunjuk ke arah zombie yang berada di depan gedung perpustakaan.

Nayeon menembakan beberapa peluru dan salah satu pelurunya mengenai bahu zombie itu tapi zombie itu tetap terdiam.

Aku mendekat ke arah nayeon. "dia masih belum bergerak karna tidak mendengar suara apapun.." bisikku.

Aku memukul mobil di samping kami dengan handgun di tanganku. Mendengar suara, zombie itu berlari cepat ke arah kami.

"Yaaaiiizzz!!" teriak nayeon terus menembakan senjatanya ke arah zombie itu tapi tidak ada satupun yang menjatuhkannya.

"clak..clak..clak..!!!" "eo eo eeoooo!!! Pelurunya habiissss..." kata nayeon sambil terus menarik pelatuk senjatanyaa.

Saat zombie itu semakin dekat dengan kami, aku menembak kepala zombie itu membuatnya jatuh ke tanah. Setelah zombie itu jatuh, nayeon ikut jatuh terduduk di tanah.

Beberapa saat kemudian nayeon berdiri dan langsung menepuk punggungku cukup keras.

"Aaaa!!!! Apeeeooo!!"

"ishii!! Masih belum cukup kau mengerjaiku waktu itu.." nayeon menatapku dengan mata berkaca-kaca.

"haizz,, Yaaa.. kau pikir kau akan terus menembak gambar??aku membawamu kesini untuk sekalian berlatih menembak.. mereka terus berevolusi dengan cepat dan aku harus melatih kalian lebih cepat.." kataku.

Z Apocalypse [completed]Where stories live. Discover now