Prologue

149K 5.5K 279
                                    

Menyentuhnya sejengkal saja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Menyentuhnya sejengkal saja. Itu sama artinya menyerahkan nyawamu padaku.

•Max•

BUNYI gesekan sepatu kets yang beradu pada lantai besi memenuhi ruangan yang diisi oleh susunan besi pula berukuran sebesar pergelangan tangan manusia dewasa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

BUNYI gesekan sepatu kets yang beradu pada lantai besi memenuhi ruangan yang diisi oleh susunan besi pula berukuran sebesar pergelangan tangan manusia dewasa.

Ternyata suara sepatu tadi berasal dari seorang pemuda yang kini terus berlari dalam keadaan gelap dengan napas terengah.

Ia memperpelan langkahnya, takut-takut akan menabrak sesuatu yang tidak ia ketahui di depan sana.

Masih mengatur napasnya yang terengah, ia menghentikan langkahnya saat tangannya terulur merasakan sebuah tembok di hadapannya.
Menyandarkan diri ke tembok tadi, ia menghapus keringatnya yang mulai membanjiri dahi menggunakan lengan.
Ruangan itu terasa semakin menyesakkan pernapasannya.

Tap tap tap

Suara langkah kaki yang cukup pelan berhasil membuat pemuda itu tersentak dan wajahnya yang dipenuhi peluh mulai pucat seketika. Jantungnya yang tadinya berpompa cepat kini bertambah dua kali lipat lebih cepat hanya karena suara langkah kaki yang kian mendekat tersebut.

Dia menelan salivanya dengan susah payah tatkala sebuah cahaya yang berasal dari senter sedang mengarah padanya.

Tiba-tiba saja langkah itu berhenti tepat di hadapannya bersamaan cahaya senter yang silau menyambut matanya.

"Hei."
Suara berat nan dingin milik seorang pemuda yang sangat ia kenali membuatnya yang dibidiki senter menjadi tegang seketika.

"Apa kau baik-baik saja, Walter Brown?"

Tidak!

Untuk menjawab pun Walter tak sanggup saking ketakutannya.

Baginya, pemuda yang sedang menanyainya kini benar-benar menakutkan bak monster.
Matanya menangkap jika pemuda di hadapannya tersebut mulai menampilkan seringainya, memicu rasa takut yang makin menjadi terhadap dirinya.

"Kenapa diam saja? Oh, mungkin senternya menyilaukanmu ya? Maaf, akan kumatikan dulu."
Cahaya dari senter itu seketika hilang bersamaan bunyi klik ketika pemuda tadi mematikannya.

Max Maxwell [COMPLETED]✔️Where stories live. Discover now