Lucifer menggeram, menurutnya Lucy sebutan yang cocok untuk anak perempuan bukan untuknya.

Rachel memandangi pemandangan di sampingnya, rahang Lucifer mengeras membuat Rachel tersenyum kecil.

Flashback On

Rachel menuruni tangga dan disambut hangat oleh Laurent "Selamat pagi Sleeping beauty" sapanya dengan senyum mengejek.

Rachel membalas dengan senyuman indahnya "Selamat pagi Laurent, apa kabar?" Entahlah, suasana hati Rachel sangat bagus hari ini.

"Wow... Ada apa ini? Kau terlihat begitu bahagia?" Itu lebih menjurus pada pernyataan bukan pertanyaan.

Sekali lagi Rachel tersenyum hangat "Ya aku sedang senang" jawabnya sambil mendekati Laurent dan berloncat kecil kemudian duduk di hadapan Laurent.

Laurent menatap gadis itu, ia yakin ada sesuatu antara Rachel dengan Lucifer "Aku mencium sepertinya ini ada hubungan dengan Lucy" kekehnya.

Rachel tmengernyit tidak mengerti, dan memoleskan selai diatas rotinga "Siapa Lucy?" Tanyanya.

Laurent tertawa "Lucifer, hanya daddy yang berani memanggilnya seperti itu. Aku pernah mencoba dan dia membalasku dengan goresan di seluruh mobilku yang berakhir di bengkel" dengus Laurent tetapi kemudian dia tertawa.

Rachel ikut tertawa, dia mempunyai satu kunci untuk Lucifer. "Apakah sebegitu parahnya hingga dia menggores mobilmu?" Tanya Rachel penasaran.

Laurent mendekatkan wajahnya kepada Rachel takut-takut di dengar oleh Lucifer "Ya, dia sangat kejam. Katanya Lucy itu sebutan untuk perempuan dan dia sangat tidak menyukainya. Kau jangan berani menyebutnya seperti itu. Dan jangan pernah katakan bahwa aku yang memberi tahumu. Bisa-bisa mobilku nanti jadi barang rongsokan" Laurent terlihat bersungguh-sungguh dengan kata-kata terakhirnya.

Rachel hanya tertawa, Time to revenge...

Flashback Off

5 jam perjalanan serasa melelahkan. Kini Lucifer telah memarkirkan mobilnya dan berjalan ke lobby utama.

Here they are... Disneyland California.

Matahari tampak bersinar cerah hari ini, tetapi udara tetap saja dingin. Bukan menjadi masalah bagi pelancong untuk bermain di wahana ini.

Rachel memandangi tempat yang besar itu. Tempat ini. Mengingatkannya kembali. 15 tahun lalu.

Mata Rachel memanas, tetapi dengan segera Lucifer merengkuh pinggang Rachel yang masih terdiam.

Lucifer mengajaknya masuk dan berkeliling sejenak.

'Itu sudah masa lalu Chel, kau tak boleh bersedih terus. Kau sudah disini. Ditempat yang paling ingin kau kunjungi. Nikmatilah'
Batinnya. Rachel menarik nafas dalam dan mulai semangat membaca peta yang diberikan Lucifer.

Rachel melihat peta itu dengan seksama, dan pilihannya jatuh pada Tomorrow Land

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Rachel melihat peta itu dengan seksama, dan pilihannya jatuh pada Tomorrow Land. "Bisakah kita pergi kesini dulu?" Telunjuknya menunjuk pada Tomorrow Land.

Lucifer tersenyum "Tentu saja, kita akan menjelajahi semuanya." Suara semangat itu seakan memberikan semangat pula pada Rachel.

Lucifer memang merencanakan ini semua. Mengajak Rachel ketempat yang sangat ia inginkam dulu. Ia ingin membuat hari-hari Rachel menjadi indah. At least untuk 1 minggu terakhir.

Mereka menghabiskan waktu bersama, menaiki semua wahana. Tertawa bersama, teriak karena takut bersama, dan melakukan hal-hal konyol bersama.

Bagi Rachel, Lucifer sangat berbeda. Tidak ada kata-kata dingin ataupun tatapan yang tajam. Hanya ada tawa yang lepas dan teriakannya yang menggelikan.

Dan bagi Lucifer, dia sangat senang. Senang bisa melihat Rachel tertawa lepas dan teriakannya yang memekakan kuping.

Siang sudah menjadi malam, matahari telah bertuka posisi dengan sang rembulan dan terang telah menjadi gelap. Menyisakan satu pertunjukan di Disneyland. Pertunjukan yang dituggu-tunggu oleh semuanya. Yaitu Firework.

Rachel menarik tangan Lucifer untuk ke Stand yang menjual pernak-pernik Disneyland. Rachel memilih Mickey Mouse ears cap dan begitu juga Lucifer.

Rachel menarik tangan Lucifer dan mencari posisi yang pas untuk menyaksikan pesta kembang api.

Mereka berdua hanyut dalam pikirannya masing-masing. Tak ada rasa lelah yang melanda, hanya rasa senang dan bahagia.

Pertunjukan dimulai, satu persatu kembang api muncul menebarkan cahayanya yang indah. Menebarkan percikan-percikan api yang memikat siapapun yang melihatnya.

Tangan Lucifer meraih pinggang milik Rachel

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Tangan Lucifer meraih pinggang milik Rachel. Mereka berdua benar-benar menikmati pemandangan indah di hadapannya. Mereka tersenyum.

Untuk sesaat Rachel membiarkan ini semua, membiarkan perlakuan Lucifer kepadanya. Dan segera dia akan bangun dari mimpi indahnya ini.

Tetesan air mata jatuh membasahi pipi Rachel, perasaan senang bercampur dengan sedih. Senang karna ini tempat yang sangat ingin di kunjunginnya dan sedih karna tempat ini ia kehilangan kedua orang tuanya.

Lucifer menyadari Rachel menangis, bahunya berguncang. Lucifer menangkup wajah Rachel dan menatapnya penuh.

Lucifer menghapus air mata milik Rachel dengan ibu jarinya. Mendekatkan wajahnya kehadapan wajah Rachel.

Dan mendekatkan bibirnya diatas bibir indah Rachel. Lucifer menciumnya, mengulum sebentar bibir Rachel dengan lembut. Rachel menegang merasakan bibirnya menghangat.

Ciuman itu lembut dan menuntut balasan. Rachel melingkarkan tangannya pada leher Lucifer dan membalas ciuman itu. Lucifer merengkuh tengkuk milik Rachel dan memperdalam ciumannya.

Ciuman nan lembut itu seakan membawa keduanya memasuki tahapan baru, merasakan sesuatu yang berbeda.

Rachel menghentikan ciumannya dan membiarkan wajahnya terbenam di dada bidang milik Lucifer. Ia memeluk Lucifer erat seakan tak menginginkan lelaki itu pergi.

'Aku rasa aku mulai mencintaimu' gumamnya pelan. Tetapi tak bisa di dengar oleh Lucifer karna suara kembang api yang belum berhenti.

•••

Lucifer menjalankan mobilnya pelan, setelah makan malam mereka melanjutkan perjalan ke Mansion milik Lucifer di California karna tidak mungkin untuk kembali ke Las Vegas.

Dalam perjalanan Rachel hanya melihat keluar jendela, ia masih berkutat dengan pikirannya sendiri. Hingga rasa kantuk tak dapat ditahannya lagi. Ia tertidur dengan seulas senyum di bibirnya.









1 hari 2 part...
Aku seneng banget bisa nyelesaiin ini part karna idenya tiba-tiba aja keluar sendiri.
Biasanya ide selalu gak mau diajak kerja sama... (hahaha)
Happy reading semua....

The Cold Ones Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin