Chapter 19

8K 763 129
                                    

I'm Fine

19.

"Apa ada hal lain yang bisa menjadi petunjuk?" Seorang Auror bertanya lagi pada Draco. Draco menggeleng, ia sudah memberikan semua informasi yang dimilikinya.

"Mr. Malfoy kami tidak bisa melakukan penyelidikkan dengan kesaksian dan bukti selemah ini, jadi kami tidak bisa melakukan apa-apa sekarang ini, kecuali menyediakan pengamanan untuk anda dan keluarga anda." Auror itu menjelaskan.

Draco mengangguk pelan, tentu saja Auror tidak bisa apa-apa. Beberapa Auror yang datang setelah mereka panggil tadi akhirnya pulang setelah meyakinkan akan mencoba berusaha sebaik mereka, tapi Harry Potter tetap tinggal untuk beberapa saat.

"Aku tidak habis pikir, bagaimana mungkin Ward Hermione bisa ditembus?" Harry bertanya tidak percaya.

Draco hanya bisa menggeleng. Ia juga memikirkan hal yang sama. Apalagi Harry kemudian memberitahu Draco kalau mereka dulu bertahan di hutan tidak terdeteksi berbulan-bulan dengan mengandalkan ward yang dibuat Hermione.

"Kalau begitu aku pergi dulu Malfoy." Harry berseru.

Draco mengangguk.

"Apa Hermione sudah tidur?" Harry bertanya lagi sebelum pergi.

Draco mengangguk lagi.

"Berhentilah kuatir, Maura punya dua orangtua yang hebat dan aku yakin Hermione pasti bisa melindungi kalian." Harry memberitahu kemudian berjalan ke arah saluran floo.

Draco mengendus menghina. Kenapa Hermione yang melindungi mereka? Bukan Draco? Yeah, Well, tentu saja, semua orang juga tahu kalau Hermione memang lebih bisa diandalkan.

"Aku pergi Malfoy." Harry berseru.

Draco mengangguk.

Begitu Harry pergi, Draco kembali kekamarnya dan menemukan Hermione dan Maura sudah terlelap sambil berpelukkan. Jika Theo dan Blaise tahu bagaimana perasaannya sekarang, ia pasti sudah diledek habis-habisan.

Draco tersenyum melihat Maura berada di pelukkan Hermione, hatinya juga tersenyum, seandainya keluarga ini sudah dimilikinya dari dulu.

Hermione terbangun saat Draco berbaring di kasur di sampingnya.

"Auror-Auror itu sudah pergi?" Hermione bertanya pelan, tidak ingin membangunkan Maura.

Draco mengangguk.

"Harry juga?"

Draco megangguk lagi.

"Apa yang mereka katakan?" Hermione bertanya.

Draco menggeleng pelan. "Tidak banyak yang mereka bisa lakukan, informasi yang ada tidak cukup kuat."

"Lalu apa yang harus kita lakukan Draco?" Hermione bertanya kuatir.

Draco menghela nafasnya, sesuatu terlintas di pikiranya, tapi ia tahu akan sulit untuk Hermione menerima idenya yang satu ini. "Bagaimana jika kita pindah ke Malfoy Manor?"

Hermione terdiam.

.

Hermione duduk di depan televisi. Mereka bertiga bangun kesiangan, benar-benar kesiangan. Hermione bahkan belum meneriakki Draco dan Maura untuk mandi seperti biasanya.

Hermione terlalu banyak pikiran untuk melakukan apa-apa, begitu juga Draco, mereka berdua masih terlalu shock dan lemas bahkan hanya untuk membuat sarapan pagi.

Draco menelepon seseorang dan memintanya membawa makanan ketempatnya, ia tidak mempercayai layanan pesan antar biasa. Hermione tidak terlalu ingin tahu siapa yang diteleponnya, lagipula ia sedang banyak pikiran.

I'm FineWhere stories live. Discover now