Chapter 10

10.2K 807 55
                                    

I'm Fine

10

"Draco sudah kembali ke London." Lucius memberitahu Narcissa saat mereka makan siang bersama.

"Benarkah?" Narcissa bertanya.

"Ia kembali kemarin sore ke gedung apartemen Muggle bodoh-nya itu dan apparently, membawa seorang perempuan, dan anak kecil." Lucius memberitahu. Ia mendapat kabar itu dari anak buahnya tadi pagi.

"Kita harus memaksanya kembali kesini, lagipula siapa perempuan dan anak itu? Apa ia tidak punya pekerjaan selain mengurusi orang lain?" Narcissa mengeluh.

Lucius mengangkat bahunya. "Mungkin ia sengaja, membuat kita marah, atau mungkin ini proyek terbarunya." Lucius memberitahu.

Narcissa menghela nafasnya. Draco memang belakangan ini melakukan terlalu banya hal yang tidak bermanfaat sama sekali, saat pertama-tama ia membuat banyak proyek amal Narcissa dan Lucius tidak protes, sama sekali tidak.

Mereka berdua mengerti kalau proyek amal akan banyak membantu memperbaiki gambar mereka di masyarakat, tapi kemudian ia mulai melakukan banyak hal-hal aneh, ia membangun banyak gedung di Muggle London, menanamkan modal dimana-mana, dan membuat Lucius kesal setengah mati.

Belum lagi kerjanya hanya gonta-ganti perempuan tiap hari, membuat Narcissa frustasi. Narcissa berusaha merancang pernikahan dengan perempuan yang tepat, dan ia sudah benar-benar berusaha keras, apalagi karena Draco sudah menghancurkan begitu banyak usaha yang dilakukannya.

Draco sudah membuat Greengrass bersaudara membencinya, kemudian Milicent Bulstrode dan Tracey Davis yang tersisa tidak lagi banyak, kalau Narcissa tidak salah maka hanya tinggal Hestia dan Flora Carrow dan tentu saja Pansy Parkinson.

Dan dalam kasus Pansy Parkinson, Narcissa, Lucius dan Draco sendiri lebih setuju Draco membujang selama sisa hidupnya daripada menikahi perempuan itu.

"Apa aku harus menemuinya?" Narcissa bertanya.

Lucius menggeleng. "Kau akan menemuinya lalu apa? Paling-paling hanya akan merengek memintanya pulang, kau tidak bisa tegas!" Lucius berseru.

Narcissa memutar matanya. "Kalau begitu kau saja sana! Pergi ke apartement-nya dan paksa ia pulang." Lucius memberitahu.

"Baik! Akan kulakukan!" Lucius berseru.

.

Maura sedang duduk di depan televisi Draco yang terlalu besar. Saat Hermione sedang membuat sarapan dan Maura meminta Draco untuk menyalakan tv, Draco baru menyadari ia bahkan belum pernah menyentuh televisi di penthouse-nya ini.

Hermione akhirnya membantunya menyalakan tv, dan Draco berdalih bahwa ia belum pernah menyentuh tv yang model seperti ini, tapi ia bisa menyalakan tv model lain.

Hermione hanya menggeleng dan pura-pura percaya apa yang dikatakan Draco. Hermione kemudian mengeluh kalau tempat yang mereka tinggali terlalu besarlah, terlalu mewahlah, terlalu tinggilah, dan terlalu terlalu yang lainnya.

Draco kemudian duduk disamping Maura, mencoba mengetahui acara macam apa yang ditonton anaknya itu. Draco berusaha, benar-benar berusaha tapi ia tidak tahan duduk lama-lama melihat badut beruang berwarna ungu dikelilingi anak-anak dan bernyanyi.

Draco menyerah, ia mencium kening Maura kemudian menuju dapur menghampiri Hermione.

"Kau tidak betah menonton Barney?" Hermione bertanya tanpa berpaling sedikitpun dari kompornya.

"Beruang bodoh itu punya nama?" Draco bertanya, memakan roti yang ada di meja. Hermione tertawa pelan.

"Draco."

I'm FineWhere stories live. Discover now