part 14

5K 222 15
                                    

Aku mencintaimu seperti aku memeluk pohon kaktus, semakin aku mencintaimu maka semakin sakit yang aku rasa

Saat sudah reyhan mengatakan seperti itu reyhan dan siska berlalu kedalam dan tidak lupa mengunci pintu.

Celin berdiri dan mendudukan tubuhnya tepat didepan pintu dan menyenderkan badannya.

Ia mengadah kearah langit yang sudah agak malam, memang hari ini masih sore, pasti oran yang berlalu lalang mengiranya seorang pengemis.

"Ma...pa... sekarang kalian lihat kan gimana sakitnya menjadi aku"lirih Celina.

Celina mengusap perutnya.

"Suatu saat kamu sudah lahir nak, jika kamu laki laki jangan pernah menjadi seperti ayahmu ya, jadilah orang yang selalu peduli kepada semua orang, walaupun orang itu orang asing"lirih celin lagi.

Celina mencoba menutup mata, ia lelah untuk menangis terus menerus.

2 bulan kemudian...

Tepat sekarang kandungan celin 4 bulan, Dan prilaku reyhan kepada celin masih sama, bahkan selama 2 bulan ini reyhan selalu memberi hukuman kepada celin terus menerus.

Celin sekarang sedang membuat makanan untuk dirinya,siska dan reyhan.

Saat sudah selesai memasak ia menata masakan tersebut di meja makan.

Terlihat siska berjalan kearah meja makan dan reyhan yang sedang merangkul siska.

Celin tersenyum getir.

Saat tiba dimeja makan siska tiba tiba berlari kearah kamar mandi dekat dapur.

Huek....huek...

Reyhan ikut berlari kearah siska.

"Kamu kenapa sayang? Kok dari tadi mual mual aja? Kita kerumah sakit yuk" ajak reyhan.

Siska hanya mengangguk.

Celin melihat kejadian tersebut hanya mengerutkan keningnya.

'Siska kok mual mual ya? Gak biasanya gitu, kalau dia sakit gak pernah mual mual, apa jangan jangan.... Tidak! Siska gak mungkin hamil, tapi jika siska beneran hamil aku dan anakku gimana?' batin celina.

reyhan dan siska berjalan kearah pintu utama.

Saat sudah ingin keluar rumah reyhan berbalik kearah Celina.

"Elo jaga rumah, jangan sentuh makan makanan kalau bukan gue dan siska yang nyentuh duluan"ucap reyhan.

Celin menangguk, ia harus mengiyakan kata reyhan, jika tidak ia akan kena hukuman lagi, ia tidak bisa membantah perintah reyhan ataupun siska.

Pas sekarang 1 jam kemudian, berbunyi suara mobil dari luar, buru buru celin membuka pintu utama, ia melihat reyhan dan siska tersenyum bahagia, dan siska mengusap perutnya.

Wajah celin berbanjir keringat dingin tangan nya bergetar ia tak sanggup menerima pernyataan yang ia pikirkan tadi.

"Kak.... siska sakit apa?"tanya hati hati celin ke reyhan.

"Siska hamil anak gue"dingin reyhan dan berlalu begitu saja.

Deg

Ia membeku, semua ini tak mimpi sekarang siska hamil, celin harus berbuat apa?

Celin menutup pintu pelan, dan berjalan kearah reyhan dan siska.
Celin mendudukkan tubuhnya di kursi meja makan.

"Kak aku mau kamu harus nikahin aku"manja siska kepada reyhan.

Kakak Tiriku MembencikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang