part 12

5.1K 233 19
                                    

Apakah hanya aku yang diperbudak seperti boneka? Apakah hanya aku yang dibuang seperti sampah?

Malam hari....

Celin membuka matanya ia merenggangkan tubuhnya, terasa semua tulangnya terasa dipatahkan, dan tubuh dicincang cincang.

Ia melihat ke penjuru ruang, semuanya masih sama, ini bukan mimpi, celin menghela nafas.

"Aw... tubuhku remuk sekali, apakah anakku baik baik saja?"lirih celin sambil berusaha untuk berdiri.

Saat celin berdiri ia berjalan kearah meja makan, saat ini ia sangat merasa lapar, saat tiba di meja makan ia melihat siska dan reyhan sedang makan.
Celin duduk dikursi sebelah siska.

"Maafin gue lin karena gue ngambil kakak tiri lo sekaligus suami lo, gua capek lihat lo hidup bahagia, gue mau lihat lo sekali kali jatuh jauh jatuh ke kebawah, supaya elo gk bisa naik lagi"bisik siska licik ke Celina.

Celina mematung mendengarkan ucapan siska.

'Elo gak tau sis hidup gue itu sebelum elo jatuhin gue, gue udah jatuh duluan, gue gak nyangka elo bakal berubah sis' batin Celina.

"Gak jijik yank dekat dekat dengan tu cewek menjijikan?, udah di grape grape dengan orang asing masih mau bisik bisikan sama dia?"sinis reyhan.

"Jangan gitu kak, dia gini gini tetap sahabat aku"bela siska

'Akting elo bagaikan bidadari sis, pantasan dulu gue gak pernah ragu dengan elo, elo gak tau gimana gue nahan diri supaya gue gak terlihat rapuh, padahal gue sangat sangat rapuh bahkan melebihi' batin celin lagi.

"Elo beruntung punya sahabat kayak siska, masih untung elo dibelain dia, kalau gak karena dia juga elo itu udah gue tendang dirumah gue ini!"bentak reyhan.

Celin menundukan wajahnya, ia menggigit bibir bawah nya, ia menahan tangisnya agar tak terdengar isakannya dengan reyhan.

"Gak usah pakai acara nangis, cengeng amat jadi cewek!"bentak reyhan lagi.

Celin juga bingung dengan dirinya, ia tak tau kenpa belakangan ini sering cengeng, mungkin karena faktor kandungannya.

Celin tetap menunduk, ia lelah untuk melawan, ia tak mau dihukum lagi, ia terlalu lelah.

"Elo ini budek ha? Gue lagi ngomong anj**g!!!"bentak reyhan.

Celin terlonjat kaget dengan bentakan keras reyhan, ia kembali menahan tangisnya yang ingin pecah, saat ini dia laper, dia hanya ingin makan bukan untuk makan dengan ucapan pedas reyhan.

Siska yang menyaksikan itu semua tersenyum tipis, dia masih belum puas dengan semua ini, dia masih mau melihat celin jatuh bahkan kalau bisa terluka.

"Kak.... aku capek... aku kesini cuman mau makan... anak aku butuh gizi kak..."lirih bergetar Celina.

"Gue peduli? Anak elo juga bukan anak gue"sinis reyhan.

Celin kembali memakan nasi dan lauk pauk, ia hanya diam saat reyhan mencacinya.

Celin teringat ia besok harus kerja jadi dia harus makan yang banyak supaya mengumpulkan energinya.

Saat sudah makan celin berdiri dan membawa piring kotornya ke wastafel dan mencucinya, saat ingin beranjak ke kamarnya, ia disuruh reyhan...

"Main kabur aja, kata elo gratis makan masakan yang gue beli ini? Ini cuci piring gue dan siska sekalian!"bentak reyhan.

Celin hanya mengangguk pelan kepalanya.

Ia mencuci piring itu dengan pelan.

Sesudah mencuci ia berjalan kearah taman.

Ia duduk di bangku taman belakang rumahnya ralat rumah reyhan dan siska maybe.

"Aku capek kayak gini terus, aku bertahan karena apa? Kalau bukan karena anakku, aku TAK AKAN MAU HIDUP LAGIII!!!!"teriak Celina.

Akhirnya tangis celin pecah.

"Hiks..... hiks.... hiks..."isak Celina.
"Aku tu cuman mau kakak yang lembut!!! Cuman itu kak... hiks... hiks...."lirih Celina.

Celina menyenderkan tubuhnya ke bangku taman.

Ia lelah kapan semua penderitaannya berakhir, ia terasa makan hati, jika hati nya habis apakah ia masih bisa hidup? Stok hatinya yamg baru udah habis.

Ia bingung bahkan sangat bingung harus berbuat apa.

Celin kembali menangis kuat supaya beban yang ia pikul agak mengurang.

Celin bangkit dari bangku dan berjalan mengarah kekamarnya.

Saat tiba di kamar ia merebahkan tubuhnya ke ranjang, ia sangat sangat sangat lelah.

celin kembali menutup mata.

Pagi....
Celin membuka mata nya ia melihat jam di nakas jam 06.30 ia bersiap siap untuk bekerja.

Saat sudah selesai siap siap ia sarapan.

Ia berjalan kearah kamar reyhan untuk berpamitan.

Tok....tok...

"Kak buka pintunya..."panggil Celina.

Hening...tak ada jawaban.

Akhirnya celin mencoba membuka pintu reyhan bisa saja tidak dikunci

Ceklek...

Ternyata memang tak dikunci.
Celina melihat kedalam...

Deg.

Celina mematung. Ia merasa jantungnya berhenti berdetak.

Saat ini ia melihat reyhan dan siska sedang tidur tanpa busana.

"Kak... apa yang kakak buat?"lirih Celina.

Reyhan yang merasa terganggung dengan tidurnya akhirnya membuka Mata, saat menemukan celin didepan pintu ia tak kalah terkejut, ia segera memakai pakaiannya.

Celin tak dapat menahan diri dia terjatuh kebawah, dia rapuh sangat sangat.

"Elo ngapain masuk kekamar gue TANPA SEIZIN GUE!!!"bentak reyhan

"Kakak.... berbuat... dgn sis-"

"IYA!!! KENAPA? LO MARAH? LO AJA BOLEH DENGAN ORANG LAIN KENAPA GUE NGGAK?!!"bentak reyhan lagi.

"Tapi kakak... hiks... salah... aku gak ada berbuat apa apa,  kakak salah"lirih Celina.

"ELO GAK USAH BOHONG, DAN JANGAN PERNAH ELO NGADU PERBUATAN GUE KE ORANG TUA KITA, KALAU SEMPAT ELO NGADU ELO GUE KASIH PELAJARAN YANG BERAT SANGAT SANGAT BERAT!!!!"teriak reyhan.

Siska yang terdengar suara teriakan akhirnya membuka mata, saat ia melihat reyhan dan celin yang sedang berdebat tak kalah terkejut, ia menarik selimut lebih keatas menutup tubuh polosnya.

"Udh bangun kamu sis.... udah puas NYAKITIN AKU!!!"teriak celin ke siska.

Siska terlonjat kaget.

"JANGAN PERNAH ELO MARAHIN SISKA, BUKAN SALAH DIA JALANG!"bentak reyhan

"Jalang?!DIA YANG JALANG!!"teriak celin sambil menunjuk tangan kearah siska.

PLAK

"turunkan tanganmu Celina!"tekan reyhan menahan amarah.

Celina bangkit sambil memegang pipi mulusnya yang sekarang tercetak jelas tangan reyhan, ia berlari kearah keluar sambil menangis.

ia menyetopkan taxi dan menaiki nya, ia menangis seunggukan disana, ia tak menyangka akan di duakan seperti ini.

Perih bahkan ia merasa mayat hidup sekarang, raga, jiwa terasa lepas begitu saja, ia merasa sangat sangat dihianati dengan orang yang sangat ia sayangi.

Taxi tetap melaju kearah cafe yang dikerjai dengan Celina.

#haiiiiii gimana? Bagus gak? hehe makasih yang udah vomment ya aku senang walaupun votenya gak sampai aku janjikan, tapi biar nyenengin kalian aku lanjutin kan ini part secepatnya😀ok tunggu part selanjutnya, jangan lupa vote and comment (vomment)😘

#salamhangatdewirukmana

Kakak Tiriku MembencikuKde žijí příběhy. Začni objevovat