"Kok, bisa ada, sih?! Hapus, nggak?! Kalo lo nggak--"

"Kalo nggak apa?!" Tanya Alif dengan senyum seringainya dan semakin menguatkan genggaman tangannya di pergelangan tangan kanan Namira.

"Woi, Banci! Lepasin tangannya!  Beraninya kasar sama cewe!" Teriak Raffa yang tiba-tiba datang lalu segera turun dari motor besarnya.

"Oh, ada yang mau jadi pahlawan ternyata," ucap Alif meremehkan. "Sini, gue ladenin!"

"Ck! Nyari perkara aja lo sama gue!" Sahut Raffa yang sudah emosi dan berjalan cepat mendekat ke arah Alif.

Namun secepat kilat, Namira berdiri di antara keduanya dan memberhentikan aksi baku hantam yang mungkin saja bisa terjadi.

"STOP!!! ALIF, AYO CABUT!!" Teriak Namira lalu menarik tangan Alif menuju mobil.

Raffa yang melihat kejadian didepannya hanya bisa terheran.

Ada apa dengan Namira? Dan siapa cowo menyebalkan itu?

*******

Namira POV

"Ngapa lo?" Tanya Thia saat Namira datang dan membanting tasnya diatas meja.

"Alif gangguin gue lagi! Kesel gue, njirr! Mana tadi ada Raffa lagi!" Aku langsung saja membenamkan wajahku kedalam lipatan tanganku yang ada diatas meja.

"Terus?"

"Dia ngancem bakal nyebarin foto pas gue sama Arka kalo gue ga bareng dia pergi sekolah!" Ucap ku kesal!

Sekesal-kesalnya aku sama Raffa kemarin, yang aku rasakan saat ini ternyata lebih parah.

"Ya terus? Apalagi?"

"Hadeuh! Ya gue turutin lah daripada dia nyebarin foto gajelas itu! Ya terakhirnya, mood gue yang hancur karena pergi barengan sama dia tadi!" Ucapku geram.

Flash back on

"Nam."

"Hm."

"Kamu marah ya sama aku?" Tanyanya.

"Bisa gak sih lo itu ngomongnya gausah aku-kamu?"

"Emang gak boleh ya?"

"Sangat-sangat tidak boleh!!"

"Izinin gue ngomong aku-kamu sama lo, atau gue disebarluaskan foto lo sama Arka," Ucapnya dingin

"Serah lo deh, ah!" Jawabku yang sudah mulai kesal. Karena dari tadi hal yang jadi taruhannya selalu foto itu. Argh.

"Jadi, tadi itu siapa kamu, Nam?" Tanyanya dengan suara yang sudah tidak dingin lagi.
Kalau diperhatikan, Alif juga tak kalah tampan dengan Raffa.

Alif dengan alis tebal juga hidung mancungnya membuat siapa saja yang melihatnya menjadi terpesona.

Sama halnya dengan Raffa. Yang membedakan mereka hanyalah bola mata. Alif memiliki bola mata berwarna kebiru-biruan, sementara Raffa mempunyai mata yang berwarna hitam.

Sekarang mereka berdua sudah menjadi MOST WANTED disekolahnya.

"Nam? Helow??" panggilan Alif menyadarkanku dari pikiran yang sangat panjang ini.

"Hah? Apa??" Tanyaku sambil memasang wajah datar, agar Alif tidak terlalu dapat menerka apa yang ku pikirkan tadi.

"Udah nyampe. Kamu gamau turun? Mau sama aku terus ya disini?" Ucapnya sambil menaikkan satu alisnya sambil tersenyum miring.

"Apaan sih lo?" Ucapku langsung membuka pintu mobil dan keluar dengan langkah cepat untuk menghindari pertemuanku dengan Raffa ataupun Alif lagi.

Flash back off

"Haduh! Orang kaya gitu susah dicari tau. Perhatiannya itu loh, Nam!" ucap Thia langsung senyum-senyum gajelas.

"Heh! Mikir apa lo? Udah lo aja deh yang sama dia! Gua mah ogah!" Ucapku rada geli mengingat Alif yang masih childish.

"Bener Nam? Wah! Lo memang sahabat gue yang paaling baik!"

"Yayaya. Gue memang udah baik dari dulu kali. Lo-nya aja yang nggak sadar-sadar!"

"Hehe," kekehnya.

*******

Malam readers!
Maaf telat update ya!
Soalnya tugas aku menumpuk banget!
Do'a-in aja tugas aku cepat kelar jadi bisa cepat update deh!
Oke, see you later guys!
Jangan lupa VoMment yak!
Jangan jadi pembaca gelap dong.. :'(

23 Februari 2017

To be continued....

(▶Revisi : 21/02/18◀)

Just Love Me, Don't Leave Me (COMPLETED) // Tahap RevisiWhere stories live. Discover now