"Ini perintah Lucifer, aku tidak mau dia memecatku. Apa kau tega aku dipecat Chel? Aku tidak -" Alexa sengaja menundukan kepalanya dan terkesan sedih.

Rachel tidak tahan dengan drama Alexa, ia selalu mengeluarkan jurus itu saat Rachel menolaknya. "Tidak, tidak begitu Alexa, ini... hanya saja... ah sudahlah" Rachel menyukai Alexa, gadis itu sangat periang. Mungkin mereka hanya berbeda 3 tahun tetapi Alexa tidak terlihat seperti dewasa. Ia manis, lucu dan periang.. sangat periang..

"Kalau begitu bangun dan mandi, kita sudah kekurangan waktu Rachel..." ucap Alexa dengan nada senangnya, Rachel tidak bercerita banyak tentang hubungannya dengan Lucifer, ya... karna memang tidak ada yang harus di ceritakan.

Dengan lihai dan lincah Alexa merias Rachel, tanganya seperti melukis diatas kanvas yang bersih dengan kuas-kuas dan juga catnya. Hingga ia menghasilkan suatu Masterpiece yang sangat indah. Seakan puas dan bangga dengan karyanya, Alexa tidak bisa menahan senyum yang tersungging dibibirnya. Alexa memakaikan pakaian yang diberikan oleh eve pada tubuh Rachel.

Pass!!!

Alexa memperhatikan Rachel, dress dengan warna hitam selutut tetapi lebih terbuka dibagian depan, dan lengan yang hanya setengah membuat lekuk tubuhnya terlihat dengan jelas. Kaki jenjangnya terekspose dan rambutnya di cat blonde dan di gerai, sangat pas dengan perpaduan mata birunya yang seperti lautan.

Alexa berdecak kagum melihat karyanya kini tengah berdiri, terpajang bak patung yang diukir dengan detail dan dibuat menggunakan sepenuh hati

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Alexa berdecak kagum melihat karyanya kini tengah berdiri, terpajang bak patung yang diukir dengan detail dan dibuat menggunakan sepenuh hati.

"Kenapa semua yang kau kenakan selalu terlihat bagus denganmu Ms.Rachel?" Tanya Alexa dengan berkacak pinggang. Harus diakuinya, Rachel sangat cantik hari ini. "Ini karna kau exa, kau yang membuatku seperti ini. Kau sangat hebat" Rachel tak dapat menahan rasa senang yang membuncah di hatinya, ia senang melihat vermak yang dilakukan Alexa pada tubuhnya.

Baru saat Rachel mendekat dan akan memeluk Alexa, Alexa langsung menyanggah dengan mendorong Rachel "Tidak Chel, kalau kau memelukku kau akan merusak mahakaryaku!" Rachel seolah mengerti dan langsung mengecup pipi kiri Alexa, ia merasa seperti memiliki saudara yang sangat perhatian padanya.

Jam menunjukan pukul 8, Lucifer sudah menunggu Rachel di depan pintu mansion. Rachel turun didampingi oleh Alexa, semua maid langsung berdecak kagum melihat Rachel. Seakan tau kemana semua arah pandangan itu tertuju, Lucifer langsung menoleh dan mendapati Rachel..

Pertama kalinya semenjak 2 bulan ini Lucifer baru melihat Rachel seperti ini, kulit indah bak porselen dan cantik bak model, sangat anggun. Hingga mata Lucifer tertuju pada belahan yang terdapat pada dress Rachel 'Shitt!!' gumamnya.

•••

Mereka sampai pada tujuan, Teka menghentikan mobil Limosin putihnya berhenti tepat di depan pintu masuk Ballroom mall tersebut, Red Carpet telah terpasang rapi dan banyak para wartawan yang berbaris di samping untuk mendapatkan foto dari para tamu yang menghadiri pembukaan mall terbesar ke-3 di Las Vegas itu.

Rachel meneguk saliva-nya keras-keras, ia merasa tenggorokannya kering saat ini, tersirat sedikit gelisah di wajah cantik Rachel. "Tenang, aku akan berada disampingmu, dan kau cantik malam ini..." suara  bariton Lucifer terdengar sangat serak dan itu membuatnya menjadi sexy. Rachel terdiam dan itu membuat jantungnya berdegup cukup kencang.

Lucifer keluar dari mobil dan diikuti oleh Rachel, tangan Lucifer menggandeng pinggang milik Rachel seakan Rachel adalah miliknya, dan hanya miliknya...

Mendapat perlakuan seperti itu membuat pipi Rachel merah merona, Lucifer hanya bisa menahan senyumnya, dan mengajak Rachel memasuki Ballroom.

Rachel menegang saat melihat betapa ramainya ballroom tersebut, orang-orang sedang tertawa dan membawa Champagne di tangannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rachel menegang saat melihat betapa ramainya ballroom tersebut, orang-orang sedang tertawa dan membawa Champagne di tangannya. Mereka terlihat sangat menukmati suasana yang mereka hadapi. Berbeda dengan Rachel, ini kali pertama ia melangkahkan kaki pada acara seperti ini, rengkulan tangan Lucifer pada pinggang Rachel semakin kencang.

Semua mata tertuju pada Lucifer, bukan... bukan hanya Lucifer, melainkan perempuan di sebelahnya, perempuan yang di gandengnya, perempuan yang menemaninya malam ini. Siapa dia? Dari mana datangnya? Apakah dia Partner One Night Stand  Lucifer?

Pertanyaan tersebut keluar begitu saja dari bibir-bibir mereka, Rachel mendongkak untuk menatap Lucifer dan hanya dibalas dengan senyuman oleh Lucifer. Senyuman yang akhir-akhir ini sangat dia rindukan entah apa yang merasukinnya, senyuman itu seakan membuat Rachel nyaman. Senyuman yang memabukan.

Rachel mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan, sampai ia mendapati Mr.Kensa berjalan mendekatinya. "Wow, siapa gadis cantik ini?" Mr.Kensa bertanya kepada Lucifer dengan senyuman nakalnya, dan mengedipkan matanya kepada Rachel, ya walaupun usianya sudah tidak muda lagi, tetapi wajahnya masih menyiratkan bahwa ia sangat baik-baik saja.

"Selamat Mr.Kensa, mall ini sangat megah dan mewah" puji Lucifer sambil menjabat tangan Mr.Kensa. Rachel berharap dari Lucifer maupun Mr.Kensa tidak ada membahas kerjasama mereka, tetapi Rachel salah, mereka berdua sedikit menjauh dan meninggalkan Rachel sendiri ditengah keramaian itu.

Rachel mengambil Champagne yang terdapat di sudut meja, ia mengedarkan pandangan sekeliling tapi belum menemukan Lucifer. Rachel meminum Champagne itu dengan satu tegukan, dan langsung kandas. Rachel tidak biasa meminum alkohol, tetapi minuman ini terasa sangat enak di tenggorokannya, cukup menghangatkan tubuhnya karna memakai mini dress.

Rachel merasa dia ingin ke kamar kecil setelah meminum 3 gelas Champagne. Ia membenarkan pakaiannya, berkumur-kumur dan saat akan keluar dari kamar mandi, Sebuah tangan terasa mendorongnya hingga ia tersudut di kamar mandi. Pria itu....





Cayooo!!!!
Ngegantung ya?? Hehehe biar kalian makin penasaran bacanya...
makasi yaa udah mau baca cerita akuu, jangan lupa comment dan kasi masukan yaa...
gomawoo ❤️❤️

The Cold Ones Where stories live. Discover now