[28] Behind The Mask

17.4K 1.2K 194
                                    

"KIRANA!"

Chandra segera menarik paksa tubuh Kirana menjauhi Kartika. Chandra sekilas melihat Kartika yang menangis tersedu-sedu di ujung ruangan.

"Sakit, Chan."

Kirana meringis kesakitan menatap pergelangan tangannya yang memerah. Tapi Chandra masih saja memegang erat pergelangan tangan Kirana.

"Apa kamu gila? kamu mau bunuh orang hah?" labrak Chandra.

Kirana menggelengkan kepalanya. Ini tidak seperti yang Chandra maksud. Ia hanya ingin menggertak Kartika tidak sampai membunuh Kartika. Ia masih sayang tangannya. Ia tidak ingin mengotori jarinya dengan darah wanita jalang itu.

"Aku tidak mengira kamu akan berpikiran pendek seperti itu," ucap Chandra.

Pria itu mendesah. Ia tak menyangka Kirana akan berbuat sejauh itu. Ia tahu Kirana mungkin tidak berbohong semalam tapi wanita itu tidak harus melakukan hal hina seperti ini.

"Gue gak...," Kirana hendak menyangkal tapi Chandra sudah lebih dulu menyela ucapannya.

"Keluar sekarang!" perintah Chandra datar.

Kirana menggelengkan kepalanya. Chandra salah paham!

Tapi kini Dylan malah sudah menariknya keluar. Kirana merontah ingin di lepaskan tapi Dylan dengan kukuh tetap membawanya menjauh hingga kini mereka sudah berada di area parkiran mobil rumah sakit.

"Gue gak bohong, Dy."

Air mata Kirana jatuh. Dylan menatap sayu Kirana. Entah mengapa ia ikut merasakan apa yang wanita itu rasakan.

Dylan refleks menarik tubuh Kirana dan memeluk wanita itu erat. Dylan merasakan kemeja navy-nya basah karena air mata Kirana.

Dylan hanya mampu mengelus lembut punggung Kirana.

"Gue gak bohong. Kenapa gak ada yang percaya sama gue?" ucap Kirana serak.

Dylan melepas pelukannya. Ia menatap Kirana yang masih menunduk. Bahunya masih bergetar hebat menandakan wanita itu masih menangis.

Dylan menarik dagu Kirana hingga ia bisa menatap mata Kirana yang tertutup dengan air mata yang terus mengalir.

Dylan menghapus air mata itu dengan ujung jempolnya. "Gue percaya sama lo."

Kirana makin menangis mendengarnya. Bahkan Dylan pun mempercayai Kirana tapi Chandra yang berstatus suaminya malah tidak mempercayainya.

"Kirana tidak mungkin akan melakukan hal semacam itu." ucap Dylan yakin.

Kirana menatap mata biru Dylan. Ia seakan merasakan kekuatan baru saat ini. Setidaknya masih ada satu orang di dunia ini mempercayai dirinya.

"Bawa gue pergi," pinta Kirana.

Dylan mengerjapkan matanya mendengar apa yang Kirana ucapkan.

"Jangan bercanda Kirana. "

"Gue udah gak kuat. Bawa gue pergi. "

Dylan menenguk salivanya. Ini keputusan yang berat tapi melihat mata Kirana dan semua kejadiaan yang menimpa wanita itu akhirnya Dylan mengangguk setuju.

Kirana tersenyum lega dan refleks memeluk Dylan dengan lebih erat. "Thanks, Dy. "

Tanpa mereka sadari, Chandra berdiri tak jauh dari mereka. Dengan napas terengah-engah setelah berlari, ia menatap pemandangan dihadapannya.

Sahabat dan Istrinya sedang berpelukan erat.

Chandra melangkah mendekati keduanya namun baru pula ia berjalan selangkah ia akhirnya berhenti. Sesuatu menghalangi langkahnya.

Chandra & KiranaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang