[10] I'm Dizzy

21.7K 1.2K 37
                                    

"Ahh shh Ahh."

Chandra menelan ludahnya. Jakun nya bergerak naik-turun. Matanya terasa panas melihat pemandangan di hadapannya.

"Sudah ngerti gak? " tanya Serka Gilang namun matanya tetap fokus ke depan.

Chandra merebut paksa ponsel di tangan Gilang yang masih menayangkan video bokep. "Udah, udah saya ngerti. Gak usah diajarin."

"Jangan cuman ngerti-ngerti doang. Di praktekkan juga," titah Sertu Andre sambil hendak meraih kembali ponsel di tangan Chandra.

Chandra menjauhkan ponsel miliknya yang di gunakan kedua temannya itu untuk membuka situs bangsat itu. Dalam hati ia berusaha menyebut nama Tuhan saat suara desahan dari video porno itu masih terdengar.

"Anjir! sekali aja Chan, lagi hot nih."

Dalam hati Chandra mengumpat permintaan Gilang itu, "Buat sendiri dengan istri kamu! jangan pake ponsel saya."

"Yaelah, gitu tuh kalau gak dapat jatah dari istri. Bawaannya baper," bisik Andre di telinga Gilang namun masih terdengar di telinga Chandra.

"Sudah kalian kembali kerja! "perintah Chandra.

***

Kirana menaikkan kakinya ke atas meja sambil memakai cat kuku yang ikut di bawanya dari Jakarta. Sesekali ia bersenandung mendengarkan lagu shawn mendes lewat headset nya.

"Harusnya gue ke salon nih. Hasilnya jelek amat," gerutu Kirana melihat hasil karya pada kukunya.

tok tok tok

Kirana mendengar suara ketukan pintu. Ia pun dengan langkah ringan menuju ke daun pintunya itu.

Wajah berseri tiga orang perempuan segera menyapanya. Dan Kirana dapat langsung menyimpulkan bahwa ketiganya adalah ibu-ibu atau istri para tentara di kompleks asrama ini.

Ketiganya menatapnya penuh ketertarikan. Seakan sosok dihadapan mereka adalah aktris populer di negara itu.

"Ada apa yah Bu? " tanya Kirana dengan nada sinis.

Ketiga wanita itu saling pandang. Ketiganya seakan tidak percaya bahwa sosok ayu dihadapannya ini adalah istri dari Kapten Chandra.

"Eh, kita kemari mau silaturahim Bu," ucap salah satu Ibu itu.

Kirana hanya menangguk tanpa pikiran ingin mengajak ketiga tamunya itu masuk ke dalam rumah atau bahkan duduk sekalipun.

"Saya Aisyah, dan ini Mbak Dian dan Mbak Sasa" ucap ketiganya sambil bergantian menyalami Kirana.

"Gue Kirana."

"Mbak Kirana, ini kami dari ibu-ibu asrama mau memberi bingkisan. Semoga suka yah Mbak dan semoga betah disini." salah satu Ibu yang seingatnya bernama Sasa itu menyodorkan sebuah bingkisan kado padanya.

Kirana pun mengambil kado itu sambil melemparkan senyum simpul pada ketiganya.

"Oh ya, disini mall atau department store ada yang dekat gak?" tanya Kirana santai.

Berada sehari di tempat ini berasa seperti 10 tahun di penjara bawah tanah. Ok, Kirana terlalu berlebihan namun coba bayangkan sosok yang modis seperti Kirana harus tertahan di tempat seperti ini, tanpa hiburan. Saat ia keluar ia hanya melihat anak-anak kecil yang bermain bola atau para Tentara yang latihan.

Ia butuh belanja! ia butuh makan dan minum minimal di food court. Ia bahkan semalam mimpi diskon lingerie victorian secret.

Chandra & KiranaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang