[14] Women's

18.8K 1.1K 122
                                    

"Akhg, gue gak bisa kayak gini terus!!! "

Kirana membanting ponselnya keatas ranjang. Sehabis menjemur pakaian dan mandi yang ia lakukan hanya duduk bengong sambil menatap televisi yang menayangkan berita gosip namun tak satupun yang melekat di otaknya.

Bahkan ponsel mahal pun tak berguna saat ini. Yang ia lakukan malah hanya men-scroll layar ponselnya. Bahkan pesan yang masuk pun hanya dari operator atau pesan spam dari OA di LINE miliknya.

Kirana berguling kesana-kesini di ranjang besarnya itu. Aroma khas Chandra menguar dari ranjang tersebut membuat Kirana makin frustrasi.

"Chandra kapan pulang sih," Kirana melirik jam dinding di kamar mereka. Jam menunjukkan pukul 12 siang dan Chandra baru saja pergi sekitar 2 jam lalu. Tapi Kirana malah merasa sangat kesepian di rumah ini.

tok tok tok

"Mbak Kirana!"

Kirana segera melompat dari ranjang miliknya dan berlari penuh semangat ke arah ruang tamu.

"Mbak Sasa!!!"

Kirana langsung memeluk wanita di depannya itu yang terlihat kebingungan dengan tingkah wanita di depannya itu.

"Mbak Sasa mau ajak gue keluar kan?"

Kening Sasa berkerut dalam.

"Tunggu yah Mbak gue siap-siap dulu," ucap Kirana dan hendak kembali masuk lagi.

Sasa menahan gadis itu, "Saya cuman mau minta gula mbak."

Kirana berbalik sambil melotot tajam, "Jadi bukan ngajakin hang out?"

Sasa mengangguk pasti membuat Kirana makin kesal. Gagal sudah niatnya untuk hang out ataupun mungkin mengajak Mbak Sasa ke pub. Tapi melihat tampang wanita itu sepertinya Mbak Sasa lebih senang mendengar qasidahan dibandingkan diajak mendengarkan musik keras dan menyentak ala DJ di club malam.

Kirana berjalan ke dalam rumah dan kembali dengan sebungkus gula di tangannya.

Ia menyodorkan gula itu dengan mulut manyun, "Nih gulanya Mbak. Sekalian suaminya digulain biar manis."

Sasa hanya tertawa melihat tingkah Kirana yang menurutnya seperti anak kecil yang sedang ngambek. "Makasih yah Mbak Kirana. Saya mau buatin Mas Rayhan bekal dulu. Dia lagi di kodam, ada acara besar Mbak disana. Latihan gabungan begitu Mbak."

Mata Kirana melebar, "Chandra juga disana!"

Kirana menggoyangkan lengan wanita yang lebih tua setahun darinya itu. "Mbak, kita kesana yah. Ayo lah Mbak. Ya ya ya. "

Mbak Sasa terkekeh, "Iya iya."

Kirana langsung saja memeluk wanita itu, "Gue bebas mbak, gue bebas," celoteh Kirana.

Sasa hanya terkekeh walaupun bingung dengan celotehan wanita di depannya itu.

***

Kirana kini menunggu Mbak Sasa yang katanya akan tiba beberapa menit lagi. Kirana mematut ke arah kaca jendelanya dan melihat sekilas penampilannya. Dress mini berwarna putih menutupi setengah pahanya membuatnya tampak terlihat cantik dan lebih terlihat seperti gadis remaja.

"Assalamu'alaikum Mbak," sapa Mbak Sasa.

Kirana langsung berlari mendekati Mbak Sasa yang sedang memarkir motor vespa birunya di depan halaman rumah Kirana.

"Loh kok bawa motor ginian?" protes Kirana.

"Motor yang satunya di pake Mas Rayhan, Mbak. Sisanya ya cuman ini."

Chandra & KiranaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang