2

6.3K 607 96
                                    

From the first hello, yeah, that's all it took
And suddenly we had each other

💓💓💓

Hari ini aku akan bercerita kembali tentang dia si Pria Kesayanganku.

Aku sedang tidak baik-baik saja, tapi jika menyangkut tentang dia, aku merasa selalu baik-baik saja dan tidak sedang terjadi apa-apa.

🍃🍂🍃🍂🍃🍂

Keesokan harinya sebelum kembali ke pusat kota, aku dan Ino memutuskan untuk pergi mencari makan pagi terlebih dahulu. Tidak dengan Hinata karena dia pagi-pagi sekali sudah dijemput kekasihnya di depan pintu kamar kami untuk diajak makan pagi bersama.

"Menurutmu apa sebaiknya aku dan Shikamaru itu putus saja? Memuakan sekali setiap hari harus bertengkar dengannya," curhat Ino saat aku tengah mengunci kamar kami untuk sebentar kami tinggalkan.

"Aku tidak tahu. Aku tidak mengerti seperti apa itu rasanya berdebat dengan kekasih," aku menjawab dengan sedikit gurauan. Sebenarnya aku tahu seperti apa rasanya jadi Ino karena aku pun pernah pacaran, tapi aku malas pagi-pagi mendengar topik berat seperti itu.

Tepat disaat kaki ku menginjak tanah depan teras penginapan mataku kembali menangkap sosok itu. Sosok lelaki berkemeja biru gelap kemarin.

Dia tengah berjalan dengan seorang temannya yang berwajah pucat sekali menuju ke sebuah mobil jeep hitam meletakkan ransel-ranselnya di bak belakang. Dia mengenakan kaos polos warna putih yang di tutupi dengan jaket denim. Sudah bukan kemeja biru gelap lagi hari ini.

Saat aku mencuri pandang ke arahnya rupanya temannya yang berwajah pucat itu menangkap basah aku tengah mengawasinya. Lelaki pucat itu memberi kode menggunakan mata pada pemuda berkemeja biru kemarin dan dia menoleh padaku.

Oh tidak! Wajahku memanas hanya karena bertemu muka dengannya.

Makin ku percepat langkahku dan berpura-pura kembali mengobrol dengan Ino. Padahal sejak tadi aku sama sekali tak paham apa yang Ino ucapkan.

"Hey kau! Tunggu!"

Jangan menoleh Sakura, jangan!! Jeritku dalam hati saat suara lelaki itu terdengar menghampiriku.

Lagi-lagi aku tergesa berjalan menjauh dan Ino menyenggol lenganku. "Sakura, dia memanggilmu."

Aku menatap Ino seolah bertanya "Apa?" Dan Ino menunjuk seseorang yang tengah berjalan di depanku menggunakan dagunya.

Aku menoleh kepada siapa yang dimaksud Ino, sebenarnya aku sadar betul siapa yang dimaksud Ino tapi aku terlalu malu. Astaga!

"Tunggu! Kumohon sebentar saja, aku perlu bicara denganmu." Dia berjalan mundur di depanku dan aku terus melangkah maju.

Namun kakiku berhenti beranjak saat lelaki itu melepas kacamata hitamnya dan tiba-tiba saja dia berjongkok di hadapanku menyerahkan ponsel mahalnya.

"Hey, bisa kau tinggalkan nomor ponselmu di ponselku?" pintanya masih dengan berjongkok seperti seorang lelaki tengah melamar gadisnya.

Aku menoleh ke kanan dan ke kiri kemudian sadar bahwa saat ini ada beberapa manusia memperhatikan kami.

Mataku kembali lagi pada lelaki yang masih terus menatapku dengan senyum memujanya. Aku balas tersenyum dan kuraih ponselnya, mengetikkan nomorku dengan cepat dan mengembalikan lagi pada pemiliknya.

"Terima kasih... Umhh, siapa namamu?" Tanyanya dengan alis berkerut.

"Sakura," jawabku malu tapi tidak terlihat memalukan.

"Terima kasih Sakura," ulangnya dengan nada lebih halus dari yang pertama tadi.

Aku tersenyum dan memberi kode pada Ino untuk kembali berjalan. Tanganku terulur untuk membelai rambut nylenehnya saat melaluinya yang masih berjongkok di depanku.

Sekali lagi aku menoleh ke belakang dan mendapati dia sudah berdiri tapi masih menatapku dengan senyum mengagumi dari tempat yang tadi. Aku membalas senyumnya dan kembali berlari menyusul Ino yang lebih unggul dua langkah di depanku.

"Pantas saja kemarin kau bertanya tentang lelaki berambut aneh. Ternyata kau sedang flirting dengan Sasuke ya?" Ledek Ino padaku.

"T-tidak! Aku tidak flirting dengannya, aku baru bertemu dengannya kemarin," cicitku membenarkan pendapat Ino.

Ino hanya tersenyum jahil dengan menaik turunkan alisnya padaku.

"Jangan begitu Ino!! Aku tidak ada apa-apa dengan dia."

"Ah jangan malu-malu begitu Sakura, nanti juga akan ada apa-apa kok antara kau dan dia."

"Ino!!" Dan jeritan kesalku hanya di balas dengan tawa kerasnya.

Saat tiba di salah satu kedai makanan aku membuka ponselku yang tadi sewaktu berjalan sempat berdering singkat. Aku membiarkan Ino memesan dan aku bertugas menjaga tempat duduk untuk aku dan Ino.

Kugeser kunci layar pada ponselku dan sebuah pesan dari seseorang tak di kenal masuk dalam ponselku.

From : Unknown Number

Aku tak tahu bagaimana denganmu, tapi aku senang bisa bertemu denganmu.

-Sasuke

🍃🍂🍃🍂🍃🍂

Itulah saat pertama kami saling menyapa. Hari demi hari berganti sampai pada akhirnya kami memutuskan untuk saling memilik. Bermula dari kejadian sederhana itulah hubungan indah kami terjalin sampai pada detik ini.

Bersambung...

Disini gak ada konflik. Gak ada PHO. Gak ada anak gak diharapkan. Gak ada perjodohan. Gak ada hal-hal yang bikin emosi lah pokoknya 😁

Jadi anggep aja ini sekedar refreshing dari setumpuk cerita yang berkonflik berat hehe 😅😅

Over And Over Againحيث تعيش القصص. اكتشف الآن