Dua Puluh Lima

1.2K 26 0
                                    

Hari ini adalah hari terakhir SMA Tangguh mengadakan ulangan. Selama itu pula hubungan Bella dan Gavin merenggang,Bella hanya diam dalam menghadapi hubungannya tersebut.
Tetapi disaat keadaannya seperti ini,Kia dan Nisa selalu ada disamping Bella.

"Bella,kekantin yuk?" ajak Kia. "Males Ki" jawab Bella dengan malasnya.
"Gue gak nerima penolakkan Bella!ayo lo juga belum makan." paksa Kia.
Akhirnya Bella mengikuti Kia dan Nisa menuju kantin.

Disana mereka bergabung dengan Bagas cs. "Gimana dek?" tanya Bagas kepada Bella.
Bella yang malas menjawab hanya duduk diam saja,sambil menunggu pesanannya datang.
"Jangan tanya dulu kak,masih gitu-gitu aja gak ada perubahan" jelas Kia.

Ditempat lain,Gavin duduk menyendiri ditaman belakang sekolah. "Apa yang gue lakuin? Gue udah ngerusak hubungan gue sendiri. Aa bego Vin,bego!" batin Gavin yang merutuki dirinya sendiri.

Ponsel Gavin bergetar dan ia menggambil dari saku celananya. Dapat dilihat nama Gilanglah yang tertera disana yang meline nya.

GilangMichaele : Pulang sekolah ntar langsung gue jemput. Kita langsung kebandara,barang-barang lo udah dibawain sama Mama semua.

Gavin hanya memandang pesan tersebut dengan malas.
Tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya,Bagaslah yang menepuk pundak Gavin.
Dengan wajah datarnya Bagas langsung duduk disamping Gavin tanpa menunggu persetujuannya.

"Lo kenapa sih?udah gue kasi percayaan juga buat gak ngecewain Bella. Tapi apa hasilnya?” ucap Bagas dengan dinginnya.
"Baiklah,gue bakal jelasin semuanya sama lo kak." ucap Gavin. Lalu ia menceritakan semua yang terjadi padanya,hingga membuat hubungannya bisa seretak sekarang.
"Jujur gue lebih gak mau ini semua terjadi kak,tapi apa boleh buat?ntar pulang sekolah gue langsung takeoff dan mungkin hari ini hari terakhir gue bisa ngeliat wajah Bella kak. Karna gue bakal menetap disana. Dan ini tolong kasiin ke Bella ya kak" jelas Gavin sambil memberikan sebuah amplop kepada Bagas.

Kring... kring... kring...

"Udah bel kak,gue cabut ya. Mau langsung kebandara" ucap Gavin kepada Bagas. Bagas hanya diam melihat kepergian Gavin dan melihat surat yang diberikan oleh Gavin.
"Gue gak sanggup apa yang bakal terjadi setelah ini semua" batin Bagas.

Bagas bergegas kekelas Bella hendak mengajaknya pulang bersama. Tampak disana Bella berjalan menuju parkir dengan wajah datarnya.
"Dekk..." teriak Bagas kepada Bella,Bella menghentikan langkahnya untuk menunggu Bagas.
"Ini" ucap Bagas memberikan sebuah amplop tersebut kepada Bella. Bella menaikkan sebelah alisnya karna heran.
"Baca aja dek" ucap Bagas.
Bella membuka amplop tersebut dan membaca surat tersebut. Bella tau tulisan siapa didalam surat tersebut.

"Hai cewek berhati es,gue mau bilang makasih buat lo. Makasih buat selama beberapa bulan ini lo selalu menjadi penyemangat hidup gue. Sebenarnya berat bagi gue Bell ngelakuin semua ini,tapi gue harus.
Gue harus pindah keLondon dan menetap disana bareng keluarga gue. Dan gue,dijodohin sama teman Papa gue. Gue udah nolak,tapi mereka tetap maksa,dan mau gak mau gue juga harus ikut Bell.

Maaf kalau gue ngecewain lo Bell,tapi gue yakin lo bakal dapetin pengganti gue bahkan pasti yang lebih baik dari gue. Gue suruh Alvian buat jagain lo saat gue udah diLondon.
Gue harap lo bisa nerima semua ini Bell,dan lo bakal selalu ada dihati gue.
Always love you today,tomorrow,and forever❤

-Cowok Aneh-
'Gavin Michaele Wibyansyah'

Dengan mulusnya airmata Bella jatuh begitu saja setelah selesai membaca surat dari Gavin tersebut. Bella langsung duduk dilantai sekolah,sungguh saat ini ia sangat tak sanggup untuk berdiri. Bagas dengan cekatan langsung memeluk Bella memberikan kesabaran kepadanya.
Dari kejauhan Kia,Nisa,Rizal,Devin,dan Belva yang melihat Bella menangis tersedu-sedu langsung menghampirinya. Kia tau ini semua pasti akan terjadi cepat atau lambat.

"Gue udah tau cepat atau lambat ini semua bakal terjadi" ucap Belva dingin.

Bella disana masih dengan air matanya yang terus mengalir sambil memeluk Bagas.
"Udah dek,udah. Gavin kesana ada alasannya dek." ucap Bagas berusaha menenangkan Bella. Bella saat ini masih sangat tak percaya apa yang telah terjadi pada diriny,makanya ia lebih memilih diam,dan menangis sejadi-jadinya.

"Kak,udah bawa Bella pulang aja. Kasian kak kalau masih disini." ucap Kia memberi saran.

Bagas yang mengertipun akhirnya membawa Bella pulang,Bella pulang dengan keadaan yang sangat berantakan.

"Saat ini Bella sangat butuh kita untuk ada disamping dia Nis" ucap Kia kepada Nisa yang melihat Bella semakin jauh bersama Bagas. "Iya Bell,sumpah gue gak tega liat Bella gini terus." jawab Nisa.

Sesampainya dirumah,Bella hanya diam dan langsung menuju kekamarnya. Bagas sangat mengkhawatirkan keadaan Bella saat ini.
"Bella mana Gas?" tanya Mona tiba-tiba kepada Bagas. "Ada,dia terpukul banget kak." ucap Bagas datar.
Bagas dan Mona sama-sama mengkhawatirkan Bella,mereka takut Bella akan kembali menjadi pendiam dan tertutup kepada semua orang termasuk mereka.

Didalam kamar,Bella hanya duduk diam dibalkon rumahnya dengan melihat walpaper ponselnya yang menampilkan potonya bersama Gavin.
"Vin,lo kenapa giniin gue?kenapa harus gini caranya Vin?kenapa gak lo bicarain baik-baik sama gue? Sumoah,kecewa gue sama lo Vin!" batin Bella.

Sedangkan disisi lain,Gavin telah berada dirumah barunya. Dan hal pertama yang Gavin pikirkan disana adalah "Bella" satu nama itulah yang masih bersarang difikiran Gavin. "Dek,lo ambil gih barang-barang lo. Bawa kekamar lo" ucap Gilang kepada Gavin. Dengan malas Gavin menuju kekamarnya,ia mengeluarkan barang-barangnya dan meletakkan satu buah bingkai foto diatas meja belajarnya. Fotonya bersama Bella beberapa bulan yang lalu,ia masih bisa membayangkan bagaimana saat pertama kalinya Bella tersenyum kepadanya. Semua ini seakan mimpi buruk bagi Gavin,karna ia harus rela meninggalkan sumber kebahagiaannya.

*****

Hari ini hari pertama Bella kembali memulai hari-harinya seperti semula,dimana Bella yang selalu diam,berwajah datar,bersikap dingin kepada siapapun. Hanya satu alasan Bella kembali merubah sikapnya seperti sedia kala karna Takut Kecewa.
Jam sudah menunjukkan pukul 10.45 tapi Bella masih setia bersembunyi dibalik selimut tebal nan hangat nya.

"Dek.. Dekk...lo gak bangun apa?" ucap dari luar sana terdengar suara Bagas.
"Paan kak?masih mau tidur." jawab Bella dengan malasnya.
"Buka dulu pintunya dek" ucap Bagas. Dengan malasnya Bella menuju pintu kamarnya dan membuka nya. Bagas tampak terkejut melihat keadaan Bella dengan mata yang sembab,hidung merah,rambut acak-acakkan yang menurutnya seperti Zombie dan kamarnya yang berserakkan dengan tissu. "Lo apa-apaan sih dek?cepat bersihin diri lo,dan turun kebawah. Lo belom makan dari semalam" ucap Bagas dengan nada yang sedikit tinggi.
Bella dengan malas menutu pintu kamarnya dan membersihkan dirinya.



"Terima atau tidak kenyataannya memang dia tak mencintai dan menginginkan mu."

-NapashaIsabellaPutri-













Bersambung....
Maap ya jarang post😂mau ujian,jadi sibukk. Tapi biar gimanapun ttp bakal sempatin buat post kok,hehe
Maap ya kalah ceritanya gaje dan banyak typonyaa. Semoga klian sukaa,se you next time💕

A New Life (Completed) √Where stories live. Discover now