Dua Puluh Satu

1.4K 37 0
                                    

Hari-hari Bella kini penuh dengan senyuman. Semenjak Gavin hadir dikehidupan Bella dan kembali memberikan cahaya dan harapan,yang membuat Bella kini mulai untuk berani berharap kembali.

*****

Hari ini keluarga Wirawanto berkumpul lengkap. Bagi Bella hal seperti ini jarang terjadi dikeluarga barunya tersebut.

Pagi ini Bella akan nerangkat dijemput oleh Gavin,sebelum itu Bella menghampiri meja makan hendak serapan bersama.

"Selamat Pagi semuanyaaa...." sapa Bella dengan cerianya,lalu duduk dikursinya. "Pagi kembali Bella" jawab anggota keluarganya serempak.
"Hm Rey,jadi kapan tanggal pernikahan mu itu?." tanya Ayah kepada kak Rey tiba-tiba. Bella tercengang tak percaya mendengarnya. "Apa?Kak Rey mau nikah,yang bener kak?" tanya Bella kepada kak Rey.
"Hehe,iya dek lupa kakak ngabarin kamu. Cuma Bunda sama Ayah aja sih yang baru tahu." jelas kak Rey. Bella hanya menggangguk-angguk mengerti.
"Yeayy,kak Rey nikah. Dapet gaun baru lagi deh,hehe" ucap Mona senang.
"Kamu itu kalau udah pakaian semangat banget. Mau ikut Bunda gak Mon? Kita kebutiknya Tante Luna,pilih gaun untuk nanti". "Iya Bun,Mona ikut".

"Assalamu'alaikum" ucap dari pintu utama Bella. "Aa Bella berangkat sekolah dulu ya Yah,Bun,Kak. Assalamu'alaikum." pamit Bella kepada seluruh anggota keluarganya.
Bella menghampiri Gavin yang menunggunya didepan rumahnya. Lalu mereka berangkat bersama menuju sekolah.

Bagi anak Sma Tangguh sudah tak heran jika melihat Bella dan Gavin yang selalu bersama akhir-akhir ini. Mereka tampak sangat dekat,bahkan sebagian ada yang mengatakan bahwa mereka Pacaran. Tapi Gavin maupun Bella tak pernah menghiraukan hal tersebut.

Bella duduk dan tampaklah kini ketiga sahabatnya. "Lo kenapa Sya?" tanya Bella kepada Tasya yang dilihatnya dari tadi hanya diam dengan wajah yang sangat kacau.
"Tasya lagi ada masalah sama keluarga nya Bell." jelas Kia. Bella hanya ber-oh ria mendengar hal tersebut.

-----

Dikantin,ya kini disinilah Bella cs berada. Mereka makan sambil mencoba untuk menghibur Tasya.

Ditempat lain dimeja Bagas cs seperti biasanya selalu heboh dengan tingkah laku Devin. Gavin tiba-tiba duduk disamping Bagas lalu berkata.
"Kalian mau bantuin gue gak?" tanya Gavin serius. "Paan?" jawab mereka serempak.
"Tapi kalian jangan teriak,terutama lo kak." ucap Gavin menunjuk kepada Devin,mereka menggangguk-angguk mengerti.
"Gue mau nembak Bella,dan gue mau kalian bantuin gue gimana caranya? Gue pengen hari itu akan jadi hari yang sangat berkesan buat Bella" jelasnya. Mereka tak bersuara tetapi mereka terkejut mendengarkan pernyataan dari Gavin.
"Lo seriusan sama Bella Vin?" tanya Rizal. "Ya iya lah kak,makanya gue minta bantuan dari kalian"

"Baik gue akan bantuin lo sama adek gue. Bella senang gue juga ikut senang. Tapi inget jangan pernah lo buat dia kecewa sedikitpun." ucap Bagas dengan datarnya.
"Sip calon kakak ipar,hehe. Ntar kalian kerumah gue yak?kita susun rencananya. Gue juga minta bantuan sama Kia,Nisa dan Tasya kok". Ucap Gavin yang hanya dibalas anggukan oleh mereka. Kini Gavin menuju kelas dengan senyumnya yang manis.
"Sekarang cowok aneh udah berhasil meluluhkan Cewek Berhati Es. Dan cowok Aneh gak bakal pernah ngebuat tu hati cewek berubah menjadi es yang sangat Beku kembali." batin Gavin saat ia menelusuri koridor.

-----

Saat Bella cs hendak menuju kelas tiba-tiba saja ada yang mencekal tangan Bella. Sontak Bella membalikkan badannya dan sekarang ia bisa melihat Vian lah yang menahannya tersebut. "Kalian duluan aja,ntar gue kekelas kok" teriak Bella kepada teman-temannya.
"Ada apa yan?" tanya Bwlla kepada Vian.
"Lo pacaran sama Gavin?" Vian kembali bertanya kepada Bella.
Soktak Bella tertawa kecil mendengar hal tersebut. "Ya gak lah,mau aja ngedengerin gosip murahan lo yan".
"Yaudah gini ya Bell,gue suka sama lo saat pertama kita ketemu waktu gue nabrak lo. Tapi gue juga sadar cinta gak bisa memaksakan,bagi gue kebahagiaan lo kebahagiaan gue juga walaupun bukan gue alasan lo bahagia. Tapi gue mau jadi sahabat lo Bell,gue mau banget jadi sahabat lo." jelas Vian. Sungguh Bella tak percaya mendengar penjelasan dari Vian.
"Hm,maaf ya Vin. Tapi gue suka cara lo sama gue,lo perhatian sama gue. Gue sayang sama lo yan,tapi sayang gue ya gitu sebatas teman atau mungkin kaya gue sayang sama kak Bagas." jelas Bella. "Gue kelas dulu ya yan,bentar lagi bel." lanjut Bella,Vian hanya memandang Bella yang mulai hilang dadi pandangannya. "Gue akan selalu ada buat lo Bell,percaya" batin Vian.

A New Life (Completed) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang