Lima Belas

2K 47 0
                                    

Tampaklah diambang pintu Gavin dengan wajah malasnya.

"Nih,Bell untuk lo. Ini semua dari mereka-mereka noh,padahal pergi juga tapi nitip ini itu nyuruh gue buat belinya. Mana kagak dibayar lagi,udah kayak babu aja gue" cerocos Gavin,karna tak terima dirinya diperlakukan seperti pembantu oleh teman-teman nya.

Seketika tawa mereka pecah dan memenuhi kamar Bella. "Vin,vin.. Lo mah memang cocok jadi babu. Jadi babu dirumah gue aja Vin,mbak ani kan lagi pulang kampung" ucap Nisa sembari tertawa karna melihat wajah Gavin yang menurut mereka lucu.

"Lo ga apa-apa kan Bell?tau gitu mah gue anter juga tadi lo sampai depan kamar" ucap Gavin kepada Bella dengan senyum manisnya

"Aaa bisa-bisa Diabetes gue Vin ngeliat senyum manis lo itu,ah tapi apa-apaan sih gue" batin Bella. "
"Ahh lo mah bilang aja mau modusin adek gue" ucap Bagas yang menatap Gavin datar.

"Gue mau pulang,lo mau pulang bareng gue atau masih mau disini Sya?" tanya Belva kepada Tasya. "Hm,iya deh,bareng lo aja kak" ucap Tasya.

"Bella gue pulang dulu,cepet sembuh lemot" ucap Tasya berpamitan kepada Bella sembari mencubit pipi Bella.

Iya,sahabat Bella terkadang memanggilnya dengan sebutan "Lemot" karna dibalik kepintaran Bella,terselip sifat Lemotnya itu yang mungkin akan selalu ada pada diri Bella.

"Iya hati-hati ya,makasih udah kesini jadi ngerepotin" ucap Bella tak enak kepada sahabatnya.

Lalu kini tinggallah Bagas dan Gavin yang masih berada didalam kamar Bella.

"Lo gak pulang apa?udah sore gini?" tanya Bagas ketus kepada Gavin.
"Yaelah lu Gas,ngusir gue gitu?gue kan masih mau disini. Mau sama Bella terus." ucap Gavin melas.

Bella hanya memutar bola matanya malas melihat perdebatan antara kakak nya dengan cowok Aneh tersebut.

"Tapi,gue pulang aja dulu yaa. Soalnya dirumah ada sepupu gue,kalau gue tinggal lama-lama ntar kejer-kejer lagi tu anak. Hei cewek berhati es gue pulang dulu yak,jangan kangen. Kalau kangen telpon aja hahah. Eh Gas,gue pulang yak." ucap Gavin dengan senyum manisnya itu.
"Iya iya,makasih." ucap Bella singkat.

Sekarang hanya tinggal dirinya sendiri lah yang berada dikamar. "Mereka perhatian yah sama gue,padahal baru sakit ringan doang" batin Bella.

****

Hari ini Bella tidak masuk sekolah karna mengingat kondisinya yang belum stabil. Bella kini menuju kamar mandi ingin mencuci muka,mandi?ah tidak mungkin dalam keadaan yang seperti ini Bella mandi. Kini Bella kembali duduk diatas kasur sambil berselimut dan menonton tv.
Tak lama pintu kamar Bella terbuka dan nampak lah sang Bunda dengan membawa mapan berisi makanan untuk Bella.

"Udah bangun sayang,tadi Bunda kirain kamu mau sarapan dibawah,tapi gak turun-turun. Yau udah nih Bunda bawain sarapan." ucap sang Bunda sembari meletakkan mapan tersebut diatas nakas sebelah kesur Bella,dan Bunda duduk ditepi kasur Bella.
Bella yang melihat makanan tersebut nampak heran "tumben Bunda buat bubur ayam?gak biasanya" batin Bella.
"Itu bukan Bunda yang buat sayang,tadi loh pagi-pagi Gavin kesini nganterin bubur ayam,katanya buat sarapan kamu." jelas sang Bunda

"Ih kok Bunda kaya cenayang sih bisa baca pikirannya Bella. Tapi ngapain coba itu anak pagi-pagi kesini cuman buat nganterin sarapan. Dasar aneh" gerutu Bella.

"Ih kamu tuh ya harusnya terima kasih sama Gavin sayang. Kamu gak peka ya?" goda sang Bunda.
"Hah,peka?peka apaan sih Bun?" tanya Bella tak mengerti.
"Anak Bunda pura-pura gak ngerti ya?dia itu suka sama kamu sayang. Pikir aja nih ya,cowok mana yang rela pagi-pagi kerumah cewek yang lagi sakit cuman buat nganterin sarapan?hayo coba deh kamu pikir-pikir lagi." jelas sang Bunda dengan nada ingin menggoda Bella.
"Ah Bunda mah apaan coba,kayak anak remaja aja. Udah aa,Bella mau makan buburnya,ntar dinginkan gak enak Bun." ucap Bella mengalihkan pembicaraan.
"Hehe,ya sudah sini Bunda suapin deh" ucap sang Bunda sembari menyuapkan bubur ayam tersebut kepada Bella.
"Makasih sudah menciptakan Bunda sebaik ini yaAllah" batin Bella.

Bella tampak bosan didalam kamarnya seharian. Karna keadaannya yang kian membaik,Bella kini hendak keluar kamar dan ingin bersantai ditaman belakang rumahnya yang menjadi tempat favorite nya.
Kini Bella telah berada ditaman belakang rumahnya,Bella duduk dengan ditangannya telah ada novel kesukaannya yang ia bawa dari kamarnya tadi.

Tiba-tiba ada tangan yang menutup mata Bella.
"Eh siapa nih?ah gak usah bercandaan deh ya!" ucap Bella ketus dengan sedikit panik.
Lalu orang tersebut melepaskan tangannya dari mata Bella,ketika Bella menoleh tampaklah kakaknya Mona berdiri disana dengan cengirannya.
Bella langsung lari dan memeluk kakaknya tersebut.
"Aaaa kak Monaa,kenapa pulang gak bilang-bilang kan bisa aku jemput sama supir" ucap Bella dengan wajah yang cemberut.
"Heheh kakak sengaja tau,mau kasi kamu suprisee" ucap Mona dengan semangatnya. "Ayo deh kita kedalam,kakak ada bawain kamu oleh-oleh loh" sambung Mona.
"Asikkkk,ternyata kak Mona gak lupa oleh-oleh buat adiknya ini,hahah" ucap Bella semangat.

Kini mereka telah berada diruang keluarga dan tampaklah barang-barang milik kakak nya tersebut yang masih berserakkan.

(Sedikit penjelasan,kak Mona baru pulang dari Bali,kemarin dia liburan bersama teman kampusnya. Udah ya,jadi jangan bingung lagi😂)

"Nah ini untuk lo dek" ucap Mona sembari memberikan paperbag kepada Bella. Bella membuka paperbag tersebut,ada rasa senang karna hadiah dari kakaknya tersebut tetapi ia pun heran.
"Hm kak,kok kalungnya ada dua?" tanya Bella heran.
"Kakak juga gak tahu dek,kemarin kakak beli satu buat kamu,eh sama mbak-mbaknya dikasi satu lagi. Katanya yang ini spesial gitu. Jadi yang satunya terserah kamu deh mau dikasi sama siapa." jelas kak Mona. "Hm,iya deh kak" jawab Bella singkat. Jujur ia sangat bingung ingin memberikan kepada siapa kalung yang satunya.

Ting....Tong....Ting....Tong....

"Ada tamu tuh dek,bukain gih" ucap mona,dengan malasnya Bella pun membuka kan pintu,dan tampaklah Gavin disana dengan masih mengenakan baju sekolahnya.
"Hai cewek berhati es,udah agak enakkan?makan es cream yuk. Diujung perumahan ini ada buka kedai es cream loh,gue traktir deh" ucao Gavin. Entah mengapa mendengar kata es cream bisa meluluhkan hati beku Bella. "Hm,tapi gue takut gak diizinin karna kan secara gue baru sembuh." ucap Bella.
Dan tiba-tiba Gavin langsung masuk kerumahnya begitu saja,dan disambut oleh sang Bunda. "Assalamu'alaikum tante" ucap Gavin sembari mencium punggung tangan Lisa,Bunda Bella. "Wa'alaikumsalam,nak Gavin pulang sekolah langsung kesini?" tanya sang Bunda.
"Iya tante,Gavin mau izin mau ngajakin Bella makan es cream dikedai ujung perumahan yang baru dibuka hari ini itu loh tante." jelas Gavin.
"Ah iya tante lupa,kan ada kedai es cream baru ya diujung perumahan. Ya sudah tante izinin kok,Bella ganti baju dulu gih sana. Habis itu pergi kekedai es cream sama Gavin" jelas Bunda kepada Bella. Sungguh Bella melongo tak percaya,padahal tadi pagi ia keluar ke taman belakang saja sudah cepat disuruh masuk oleh sang Bunda,kini?ia harus berjalan nersama Gavin Bunda mengizinkan?ah sungguh aneh. Tapi Bella senang karna ia akan mendapatkan es cream gratis dari Gavin...









Hai para readersss,maaf yah baru post😂soalnya kemarin aku lagi gak mood-_-*gakadayangnanyainbah wkwk
Nah maaf yah kalau ceritanya pemdek dan agak gaje. Selamat membaca yaa😊

Bersambunggg......

A New Life (Completed) √Where stories live. Discover now