Bab 31

11.2K 712 15
                                    

Izz melabuhkan punggung bersebelahan Dhia yang sedang menyusukan anak mereka.

" sayang.. " panggilnya lembut. 

" ye.. " balas Dhia masih fokus terhadap anaknya.

" apa kata sayang buat chemotherapy untuk kaki sayang? " soal Izz tiba-tiba.

Mata Dhia Aryana membulat. Wajahnya suaminya dipandang sekilas. Riak wajahnya serta merta berubah.

" kenapa? Abang malu ada isteri cacat? " soalnya mendatar.

" no! Bukan macam tu maksud abang. Abang takdek niat macam tu pun sayang. Abang cuma nak yang terbaik untuk sayang. " balas Izz terkejut. Bahu isterinya dipaut.

Dhia Aryana diam.

" sayang.. Please.." kata Izz setelah sedar akan rajuk isterinya itu.

Dhia masih diam.

" okey.. Abang tak kesah kalau sayanh taknak buat. Abang tak kesah sayang macam ni selamanya. Abang tak kesah kalau kena dukung sayang naik turun tangga sampai tua. Tapi please.. Jangan merajuk macam ni. Abang takdek niat pun nak bagi sayang terasa. " ucap Izz sambil memgangkat kedua belah tangannya.

Dhia diam memikirkan kata-kata suaminya.
" sayang.. " panggil Izz lagi.

" sayang nak buat chemo tu. " ucap Dhia.

Izz tersenyum mendengar kata-kata isterinya.

****

Kedua-dua tangan Dhia memegang erat tangan Izz yang berada dihadapannya. Kakinya digerakkan perlahan-lahan.

" sayang.. Boleh sayang.. Sikit lagi. " ucap Izz memberi semangat.

Setelah hampir 2 bulan , kaki Dhia mula menunjukkan tanda-tanda.

" abang.. Dhia dah penat. Tak larat. " adu Dhia setelah hampir satu taman halaman rumah mereka diterokai.

" okey-okey. Jom kita duduk dekat sana. " ucap Izz.

" larat tak nak jalan sampai sana? " sambungnya. Dia tahu perjalanan ke arah bangku itu agak jauh walaupun mudah bagi mereka yang berjalan normal.

" dukung? " ucap Dhia sambil menatap wajah suaminya. Wajah comel dipamerkan. Matanya dikebilkan beberapa kali.

" jangan buat muka macam tu please.. Nanti abang dukung terus masuk bilik baru tau! " ucap Izz sambil mencuit hidung isterinya.

Tubuh kecil Dhia dicempung kearah bangku itu. Suara ketawa Dhia turut kedengaran.

" thank you.. " ucap Dhia setelah duduk.

" most welcome dear.. " balas Izz sambil turut duduk bersebelahan isterinya. Bahu Dhia dipaut.

Mata mereka saling bertentangan.

" terima kasih abang. Dhia minta maaf sangat-sangat sebab selalu menyusahkan abang. " ucap Dhia lembut.

" sayang.. Abang dah cakapkan abang tak suka sayang cakap macam ni. Abang tak kesah sikit pun. " balas Izz. Dahi isterinya dikucup.

" mummy!! Daddy!! "

Dhia dan Izz sama-sama berpaling kearah pintu masuk. Kelihatan si kembar berlari-lari kearah mereka.

" mummy!! "

" daddy!! "

Ucap mereka setelah mendapatkan Izz dan Dhia.

" ye sayang.. " balas Dhia sambil mendukung Kayla yang berada dikakinya.

Izz turut lakukan perkara yang sama terhadap Mika.

" daddy! Daddy! " ucap Mika sambil menepuk dada Izz.

Izz mengiyakan dengan melayani anaknya.

" alan? " katanya mengajak berjalan.

Izz hanya tersenyum.

" ngan mummy.. Daddy.. Kayla.. Keisha.. " ucapnya masih pelat.

" om ah mummy.. " sambung Kayla sambil menarik-narik baju Dhia.

" Mika ngan Kayla nak alan ane? " soal Dhia lembut.

" alik ampung nyang!! " jerit mereka serentak lalu menepuk tangan sambil berlompat.

Dhia dan Izz saling berpandangan lalu tersenyum.

Tekan ' star ' kat bawah!

Bukan Yang SempurnaWhere stories live. Discover now