Bab 10

12.3K 390 2
                                    

Majlis bagi kedua-dua pihak telah selamat sempurna dilakukan. Ianya berjalan lancar seperti yanh dirancangkan. Cuaca pula menyebelahi mereka , apabila tak hujan dan tak panas.

Kini , giliran Dhia Aryana menetap di rumah Izz Ilham.

Dhia Aryana masuk bersama-sama Izz Ilham dengan pakaian pengantinnya. Baju dan tudung yang masih belum ditanggalkan. Begitu juga dengan Izz Ilham yang masih memakai songkok dan samping.

Izz Ilham sudah duduk di birai kayil kerana kepenatan. Manakala Dhia Aryana masih di hadapan cermin menanggalkan sisa solekkannya dan mencabut tudung di wajahnya.

Setelah tudungnya dicabut , Dhia Aryana meleraikan sanggulnya lalu mengibas-ngibaskan rambutnya.

Tanpa dia sedar , rupanya perlakuannya diperhatikan daripada tadi. Izz Ilham memandangnya dari birai katil tidak berkelip.

" awak.. "

" awak... "

" awak! " ucap Dhia Aryana sambil menepuk tangannya dihadapan Izz Ilham.

" are you okey? " soal Dhia Aryana.

" awak.. " balasnya.

Dhia Aryana ternanti-nanti.

" awak cantik. " sambungnya.

Dhia Aryana tersenyum.

" ada-ada jelah. " balasnya.

Izz Ilham turut tersenyum.

" dahlah.. saya nak mandi ni. " ucap Dhia Aryana sambil menuju ke almari untuk mengambil tuala.

" saya nak join , boleh? "

" tak boleh. Saya nak mandi sorang-sorang. " Dhia Aryana menolak didang dada Izz Ilham dengan telapak tangannya.

" alaa... "

***

Izz Ilham dan Dhia Aryana sama-sama duduk di hujung katil.

" awak.. " panggil Dhia Aryana.

" apa kata kita tukar nama panggilan kita? "

" habistu , saya nak panggil awak apa? "

" you can call me abang and I will call you sayang. "

Dhia Aryana tersenyum.

" awak.. " kata-kata Dhia Aryana terhenti.

" abang. " sampuknya.

" ermm.. aw.. "

" abang.. "

" a.. aish.. saya malulah. " ucap Dhia Aryana sambil memegang dahinya.

" apa yang nak dimalukan , kita kan suami isteri. " ucap Izz Ilham.

" okey.. sekarang abang nak sayang janji dengan abang. " sambungnya lagi.

" janji apa? " Dhia Aryana mengangkat muka menatap mata biru Izz Ilham.

" janji yang sayang akan bagitahu abang segalanya dan abang akan bagitahu sayang segalanya. Tiada rahsia yang berlaku antara kita. " balas Izz Ilham sambil mengeluarkan jari kelingkingnya dan ibu jarinya sebagai ikhrar janji bersama Dhia Aryana.

" janji. Yang tiada rahsia antara kita. " blas Dhia Aryana. Dia juga mengeluarkan jari kelingking dan ibu jarinya untuk disatukan bersama jari-jari Izz Ilham.

" kita akan tetap bersama walau apapun yang berlaku? " soal Izz Ilham semasa jari mereka masih berpaut.

" kita akan tetap berasama walau apapun yang berlaku. " ulang Dhia Aryana bersetuju dengan apa yang dijanjikan.

" abang.. " panggil Dhia Aryana.

" panggil lagi sekali sayang. Macam best je abang dengar. " ucap Izz Ilham sambil meletakkan telapak tangnnya di telinga dan mendekatkannya ke bibir Dhia Aryana.

" haa.. nakal! " ucap Dhia Aryana sambil mencubit telinga Izz Ilham.

Izz Ilham mengadu kesakitan sambil menggosok telinganya.

" sakitlah sayang. Abang rasa macam kahwin dengan gangster pulak. "

Dhia Aryana ketawa.

" dahlah! Malas layan awak , saya dah ngantuk. "

" sayang... "

Dhia Aryana memutarkan bebola matanya ke atas.

" dahlah. Malas layan abang , sayang dah ngantuk. "

" erm... abang pun dah ngantuk. Assalammualaikum~ " ucap Izz Ilham dengan suara meleret. Matanya memandang tepat ke dalam anak mata Dhia Aryana.

" waalaikummussalam~ " balas Dhia Aryana sambil membalas panahan mata biru Izz Ilham. Dia mengesotkan tubuhnya hingga ke tengah katil.

Bukan Yang SempurnaWhere stories live. Discover now