Perhatian

1.9K 247 37
                                    

۝ﻋﺍﻠﻴﻪ ۝  

"Ada apa sih Ma? Ribut – ribut. Masih pagi ini."

"Pagi gundulmu. Ini jam sebelas. Lagian pintunya tidak dikunci. Dari tadi Mama ketok – ketok sampai jari bengkak!" Wanita paruh baya tersebut semakin masuk kedalam rumah. "Ini siapa, Naru?!" Bisik Kushina

"Gak usah bisik – bisik juga, Ma. Biasa aja."

"Gimana mau biasa, pagi – pagi ada laki – laki tidur di rumah anak bungsu mama!"

Keluarga Naruto memang udah bisa nerima jika Naruto itu gay (Bayangin kalian di Thailand aja). Tapi tidak dengan seks sebelum nikah. Apalagi One night Stand. Makanya, Mama Naruto heran ada cowok pagi – pagi di rumah Naruto. Wong Shikamaru yang udah siap maju jadi calom mantu aja masih di pantangin cara pacarannya. Ini malah orang baru.

"Anu, Tante... " Sasuke bingung mau berkata apa, Blank.

Naruto segera menyahut. "Ini Sasuke. Emm. Saudaranya Sakura." Mata Naruto dan Sasuke bertemu. Pandangan mereka, memberi jawaban Sasuke, "Aku pasrah."

"Nagapain disini?" Selidik Mama, matanya masih belum bisa mengecil.

"Mm. Keluarganya Sakura lagi ada pembagian warisan keluarga besar empat generasi. Terus. Itu, rumahnya tidak muat untuk mereka bermalam. Jadi dia terlantar."

Sasuke memandang Naruto tak berkedip. Takjub.

"Kenapa gak di hotel?" Mama yang tahu kondisi Sakura termasuk dalam kategori kaya.

Sambil mencoba mencari jawaban yang masuk akal sekaligus menenangkan diri, Naruto beranjak ke pantry membuat minuman. "Sebagian. Sasuke datang kermalaman, terus numpang di sini bareng Sakura, cuma tadi Sakura ke gym. Kopi atau teh, Ma?"

"Teh tarik."

Sekali lagi Mama Naruto melirik Sasuke. Segera Sasuke melemparkan senyum, kaku. Kemudian segera membereskan sofa supaya si Mama bisa duduk. Tapi beliau memilih duduk di bangku pantry. Sasuke permisi ke belakang.

"Ada apa pagi – pagi kemari, Ma?"

"Mama ada resep kue baru. Pengen buat sama kamu."

"Lah, Kurama mana?" Kurama adalah sepupu perempuan Naruto.

"Ada Ujian pengganti."

Mama kemudian ke kamar kecil. Buru – buru Naruto menuju kamar Sasuke. Di pojok belakang, ia melihat jemuran pakaian Sasuke. Wah, bahaya! Disambarnya semua jemuran dan di bawa ke kamar Sasuke.

"Suke, jemurannya disembunyiin dulu. Basah lagi, kena hujan. Eh, sandal dan sepatumu juga." Intruksi Naruto kepada Sasuke dengan suara berbisik. "Sasuke, Dikamar mandi ada barang kamu?"

Sasuke menggeleng. Naruto mengembuskan napas lega.

"Naru, sampai jam berapa mamamu di sini?" suara Sasuke ikut berbisik.

"Entah. Yang jelas aku telepon Sakura dulu. Kamu mendingan ngungsi hari ini."

Sasuke mengangguk. "Aku benar – benar minta maaf."

Naruto mengibaskan tangan. "Never mind. Udah sana."

"Naru, kamu dimana?"

Naruto keluar dari arah belakang. "Angkat jemuran, Ma. Mau bikin sekarang?"

"Teman kamu juga?"

"Enggak. Dia udah mau pulang."

۝ﻋﺍﻠﻴﻪ ۝  

(Room)MATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang