Dua Puluh Dua

34.7K 2.4K 145
                                    

Happy reading

***

Author POV

Sore ini Arena tampak sepi dari sebelumnya, terlihat hanya ada beberapa mobil saja yang terparkir, tidak ada suara musik dengan dentuman speaker yang keras, tidak ada suara decitan ban mobil, hanya ada beberapa suara orang yang sedang mengobrol dan suara gelas kaca yang beradu sesekali terdengar

"Je kok sepi ya?" tanya Keana saat mobil Jeje baru saja terparkir

"Iya, kalau jam segini anak anak belum pada dateng, paling cuma ada mereka tuh pelanggan yang tadi nungguin gue" ucap Jeje sambil menunjuk segerombolan orang yang duduk disofa 

Jeje lalu membuka pintu mobilnya dan diikuti oleh Keana, Keana kembali melihat lihat Arena yang ada didepannya sekarang, sore ini pemandangan terlihat lebih jelas dari semalam, lintasan Arena terlihat lebih luas seperti hampir memenuhi seluruh gedung, disebelah kanannya ada empat mobil terparkir memanjang dan sebelah kirinya hanya ada dua mobil dan sofa tempat orang orang berkumpul tadi

"Lo ngapain ikutin gue?" tanya Jeje menautkan alis bingung

"Lah terus gue kemana?" Keana berbalik bertanya dan ikut ikutan menautkan alis bingung

"Gue kesana mau bisnis, lo gak bakal ngerti apa yang bakal gue bahas, mending lo kesana tuh disana ada Dipha" ucap Jeje sambil menunjuk sudut area gedung dengan tangannya

"Mana Dipha?" tanya Keana mengikuti arah tangan Jeje sambil menyipitkan matanya

"Itu dibalik mobil rongsokan dua itu, tuh dia sendiri lagi duduk ditembok, mau loncat kali cegah cepetan" jawab Jeje bercanda membuat Keana spontan memukul lengan itu

"Yaudah deh gue kesana, lama lamain aja ya bisnisnya" ucap Keana tersenyum tipis dan berjalan begitu saja meninggalkan Jeje yang sudah menautkan alis bingung mendengar ucapannya barusan

Saat hanya berjarak beberapa langkah dari Dipha, Keana dapat melihat asap yang mengepul berasal dari mulut itu, walaupun gadis itu membelakanginya, Keana bisa menebak kalau sekarang Dipha sedang merokok. Keana lalu ikut ikutan duduk diatas dinding pembatas dengan posisi membelakangi pemandangan yang ada dibawahnya. Keana tidak takut ketinggian, hanya saja ia yang sekarang masih memakai rok sekolah membuatnya tidak mungkin untuk duduk seperti Dipha saat ini

Menyadari kehadiran Keana yang tiba tiba sudah duduk disampingnya membuat Dipha seketika tersenyum kearahnya

"Hai" sapa Dipha memperlihatkan senyum manisnya

"Hai" balas Keana tersenyum tipis

"Anak mama kalau pulang sekolah ganti dulu seragamnya baru kelayapan" ejek Dipha sambil melirik seragam yang dikenakan oleh Keana membuat Keana hanya bisa menanggapinya dengan senyuman

"Gak takut jatoh?" tanya Keana mengalihkan topik dan Dipha hanya menjawab dengan gelengan kepala lalu menghisap benda berbentuk kotak itu kembali

"Itu apa?" tanya Keana menyadari bahwa yang dihisap Dipha barusan bukanlah sebatang rokok

"Ini?" tanya Dipha sambil mengangkat sedikit benda yang dipegangnya membuat Keana langsung mengangguk pelan

"Lo gak tau?" tanya Dipha lagi sambil menaikan sebelah alisnya membuat Keana kembali menjawab dengan gelengan kepala

"Ini Vape" jawab Dipha terkekeh melihat tingkah gadis polos didepannya

"Gunanya apa?" tanya Keana dengan tampang tidak berdosanya membuat Dipha kembali terkekeh geli

"Udah gak usah kepo sama yang beginian, nih gue taro ya, jangan bahas lagi oke" ucap Dipha tersenyum tipis lalu meletakkan Vape itu disamping kanannya membuat Keana seketika memajukan kedua bibirnya cemberut

Heaven (gxg)Where stories live. Discover now