Enam Puluh Tujuh

17.3K 1.6K 464
                                    

Twenty One Pilots - Heathens

Happy reading

***

Author POV

Di parkiran rumah sakit, seorang Joshua terlihat sedang termenung sambil menyenderkan kepalanya dikaca mobil, saat ini laki-laki itu juga sudah mengetahui jika Dipha dan Keana mengalami kecelakaan. 

Joshua tidak tau alasannya kenapa, bukankah sebelum keluar dari tol, Dipha, Keana dan Jihan sudah terbebas dari gangguan? Ya memang benar apapun bisa terjadi di jalanan, namun ia tetap yakin jika kecil kemungkinan seorang Dipha melakukan kesalahan.

Saat Joshua masih sibuk dengan pikirannya sendiri, disebelahnya tepat di kursi pengemudi sudah ada seorang laki-laki yang tengah pingsan, wajahnya terlihat sudah tampak babak belur, begitupun sebelah tangannya sudah diborgol pada setir.

Laki-laki itu adalah orang yang ada di dalam mobil mustang merah yang sebelumnya dikejar oleh Joshua saat ingin melarikan diri dari Tol. Joshua bahkan sudah mengamankan sebuah pistol yang digunakan oleh laki-laki itu saat menembak lampu belakang mobil Dipha.

Joshua juga tidak bisa mengintrogasi laki-laki yang ada disebelahnya karna sedaritadi orang itu hanya menjawab pertanyaannya dengan bahasa Jepang.

Sudah satu jam berlalu dari awal kedatangannya ke rumah sakit itu, namun Joshua belum bergerak dari tempatnya, tentu Joshua sangat ingin mengetahui bagaimana keadaan Dipha dan Keana disana, namun disisi lain Joshua masih takut untuk masuk ke dalam rumah sakit yang masih bisa disebut milik keluarganya itu.

....

***

Di kamar inap milik Vikar, terlihat Jihan tengah tertidur dengan sebelah tangan yang sudah dipasangi sebuah infus. 

Padahal sebelumnya Jihan mengatakan pada Vikar bahwa dirinya tidak pingsan, tapi setelah beberapa lama ternyata gadis itu benar-benar tidak sadarkan diri. Vikar yang menyadari ada yang tidak beres dengan kondisi Jihan langsung memanggil perawat dan menyuruhnya untuk mengobati Jihan dan mengantarkan gadis itu ke kamar inap miliknya.

Tidak jauh dari ranjang Jihan saat ini, terlihat Shanin tengah serius mendengarkan Jeje menjelaskan dari awal kejadian di Arena, bagaimana Jeje menguntit Edo yang ternyata menghajar Reza dan membiarkan laki-laki itu tergeletak di jalanan, bahkan Edo juga ikut menghalangi mobil Jihan dan Dipha saat mereka berdua hampir berhasil memasuki daerah Mansion.

Shanin yang mendengar penjelasan Jeje dari awal itu hanya mengangguk pelan, mengerti atas semua yang sudah terjadi. 

Dimana Sahar tiba-tiba berada diacara pesta Luca Felix dan meminta pertolongan kepada teman-temannya untuk mengantarkan Keana saat itu juga, Shanin yakin pasti ada sesuatu penting yang ingin disampaikan oleh Sahar kepada Keana, karna Shanin tau saat Sean menjemput paksa Sahar di Arena dulu, Sahar memang tidak memiliki kesempatan untuk bertemu dengan Keana lagi, bahkan hingga sekarang.

Sekarang tanpa disengaja mereka semua menemukan fakta jika Edo adalah mata-mata Ganesa Felix.

Sebagai anak dari dokter pribadi keluarga Felix, Shanin memang pernah mendengar jika tuan Felix memiliki anak tunggal bernama Ganesa, hanya sebatas itu. Selebihnya Shanin tidak mengetahui apa-apa lagi tentang gadis itu.

Namun sekarang Shanin sedikit mendapatkan informasi dari Jeje, yang mana ternyata Ganesa Felix adalah orang yang sangat dihormati oleh Jihan dan Gisel. Ganesa bisa dikatakan 'guru' oleh kedua gadis itu.

(Sebenarnya Jihan dan Gisel memiliki banyak kesamaan, mulai dari fashion, selera musik, dan hobi, seperti sama-sama menyukai otomotif, dance, bahkan olahraga menembak

Heaven (gxg)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt