Bagian 14

3.5K 216 46
                                    

*Growing Pain*

Storyline by hyejinpark© 2017|GS|

***

"Hyung dia bisa bertindak nekat!"

Ryeowook tersenyum sambil berlari-lari kecil sesekali gadis itu menengok ke belakang. Dalam pikirannya sekarang ada ia dan Kyuhyun sedang bermain kejar-kejaran di padang rumput hijau yang luas. Gadis itu tersenyum samar, kembali ia menengok ke arah belakang, ia pun berhenti lalu berdiri di satu titik. Bibirnya mengerucut dan keningnya bertaut, saat tidak mendapati siapa saja yang ada di belakangnya kini.

Sepasang manik caramel itu pun berkedip saat melihat siluet seseorang yang dikenalnya selama tiga tahun terakhir, gadis itu melambaikan tangannya pada Kyuhyun. Senyum samarnya berubah menjadi senyuman yang merekah,

"Oppa!" panggilnya ia melambaikan tangannya, mengajak Kyuhyun untuk menghampirinya, namun ia lebih dulu berlari.

"Ryeong-ah, Jangan bertindak nekat!"

"Ayo kejar aku jika kau bisa" Ryeowook kembali menengok ke belakang, tersenyum lebar pada Kyuhyun yang tengah terengah-tengah di belakangnya. Sedangkan Yesung tampak dari belakangnya berusaha menyusul mereka berdua.

"ANDWE! Kim Ryeowook!"

Manik obsidian Kyuhyun tercekat, saat melihat langkah gadis itu kian dekat dengan jalan raya. Dengan sekuat tenaga Kyuhyun melangkahkan kakinya lebar-lebar demi menyusul gadis itu. Senja merangkak turun, silau keemasan di langit senja sore itu menyilaukan mata Kyuhyun untuk melihat ke depan.

'TINNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN'

'BRAKKKKKKKKKKKKKK'

Kyuhyun terguling ke sisi kanan jalan, sedangkan Ryeowook, gadis itu tampak duduk berjongkok di bagian sisi yang satunya lagi sembari memegangi kepalanya yang menunduk. Suasana lalu lintas menjadi kacau, ada sekitar tiga mobil yang berhenti di tengah jalan raya tersebut.

Yesung langsung berlari guna merengkuh tubuh gemetar Ryeowook ke dalam pelukannya. Suasana jalan semakin ramai ketika sekumpulan orang mengerubungi Kyuhyun yang tergelak dekat dengan trotoar. Posisinya tengkurap sehingga tidak terlihat jelas wajahnya, cairan pekat merah berbau karat pun mengalir membasahi aspal jalan.

"Panggil Ambulance!"

.

.

.

Aku mencoba menghubungi dan mencari keberadaan Sungmin dan Sandeul setelah kecelakaan yang menimpa ku setahun yang lalu. Segala upaya telah ku kerahkan untuk mencari keberadaan mereka namun hasilnya tetap nihil. Aku bahkan menyewa detektif suatu dan mencoba mencari mereka di luar negeri, tapi keberadaan mereka bagai di telan bumi.

"Kau sungguh pandai bersembunyi Lee Sungmin"

Hati ku sangat hancur ketika mendapati surat perceraian kami begitu aku tersadar dari koma. Belum lagi surat pengunduran diri sekertaris Kim yang tiba-tiba. Kepala berdenyut, manakala mengingat alasannya mengundurkan diri. Ia mengorbankan dirinya untuk merawat gadis itu-Kim Ryewook, menggantikan posisi ku.

"Heleh, memangnya siapa dia berani berbuat seperti itu"

Namun perlahan aku sadar jika disini posisi ku lah yang salah. Kim Ryeowook, entah bagaimana kabarnya gadis itu sekarang. Ia hanyalah gadis malang yang ku tolong di pinggir jalan. Dan ku beri kasih sayang sebagai rasa pelampiasan ku pada istri ku. Lalu berujung menyakiti semua orang.

Growing PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang