Bagian 8

1.6K 164 9
                                    

_Growing Pain_

"Omma kenapa sunny eonnie?" tanya Sandeul pada gadis yang setahun belakangan ini menjadi pengasuhnya itu, bibirnya mencebik, sorot mata beningnya berkaca-kaca, dan tinggal menunggu saja sampai air matanya jatuh.

"Omma hanya lelah dan butuh istirahat, jadi Sandeulie bermain dengan eonnie saja ya" bujuk Sunny pada gadis kecil itu, namun malah di hadiahi gelengan darinya, "Tidak mau!" jawabnya tegas, "Sandeulie ingin menjaga omma, tidak mau bermain dan ingin di sini saja" rengeknya disertai isakan kecil.

"Iya, tapi sekarang main dengan eonnie dulu ya. Omma kan sedang di obati dokter" bujuk gadis itu sekali lagi, Sandeul pun malah semakin merengek dan membuat gadis itu kewalahan karena ingin menerobos masuk ke dalam kamar ibunya.

"Aigoo, sama eonnie dulu ya. Hei! Bagaimana kalau kita mendandani sen , hm... bagaimana?"

"Tidak mau, Sandeulie mau omma, omma, omma...." Tolak bocah itu sendu.

"Aigoo, ada apa dengan tuan puteri yang satu ini hm? Mengapa pagi-pagi sudah menangis?"

Keduanya menengok ke arah suara baritone yang datang, "Yesung ahjusii" panggil Sandeul dengan suara serak, lalu gadis itu beringsut masuk ke dalam pelukan pria tersebut, "Aigoo, uljima, jika menangis nanti cantiknya hilang loh..." hiburnya lalu memberi gadis itu sebuah permen strawberi berbalut coklat dan membuat Sandeul lupa sejenak dengan rengekkannya tadi.

"Sekertaris Kim, biar saya saja" ucap Sunny mencoba mengambil alih sang anak majikan dari gendongan Yesung, pria bermata segaris itu pun menolak, "Biar aku saja"

"Tapi nyonya sedang sakit dan tuan bilang..."

"Biar aku yang mengurusnya kau lanjutan perkerjaan yang lain saja" ucapnya halus lalu membawa Sandeul yang sedang bersusah payah membuka bungkus permen itu.

.

_GROWING PAIN_

.

"Bagaimana keadaanya dokter?" tanya Kyuhyun cemas saat melihat wajah pucat istrinya yang tertidur pulas di ranjang kamar mereka, sedangkan di samping istrinya itu, Ryeowook tengah memasang jarum infuse di tangan kirinya. Sebenarnya Ryeowook merasa cemburu dengan kecemasan yang Kyuhyun tujukan pada istrinya, namun apa boleh buat ia sebisa mungkin menahannya, kalau masalah pasang memasang infuse tenang saja, Ryeowook dulunya pernah sekolah di bidang kesehatan namun hanya sampai semester tiga karena masalah keluarga yang berujung pada kisahnya bertemu dengan Kyuhyun tiga tahun yang lalu.

"Tuan Cho tidak perlu cemas, nyonya baik-baik saja sekarang. Mungkin sakit kepalanya adalah efek dari kecelakaan yang ia alami. Atau bisa jadi sakit kepalanya pertanda baik" ucap dokter itu, dna membuat Kyuhyun mengerinyitkan keningnya,

"Sakit kepala kau bilang baik, katamu!"

"Ah, maksud saya adalah bisa jadi ingatan nyonya akan kembali pulih namun kita tidak memastikan hal itu sebelum nyonya sadar, atau bisa jadi pula sakit kepala nyonya disebabkan oleh efek trauma pasca kecelakaan sehingga, kita perlu..."

"Jangan bertele-tele, yang kutanyakan hanya satu kondisinya baik atau tidak!" salak Kyuhyun yang kesal karena penjelasan dokter tersebut.

"Ah, mianhae, untuk sekarang nyonya baik-baik saja. Saya akan berjaga di sini menunggu nyonya sadar, kalau begitu saya undur diri" ucap dokter tersebut mencari aman saja, karena akan sangat sulit berbicara dengan seorang Kyuhyun jika di saat begini.

Setelah dokter itu pergi, Kyuhyun masih berdiri pada posisinya menatap manik rubah yang terpejam itu, masih jelas dalam ingatannya akan sikapnya yang tak terkontrol tadi malam.

Growing PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang