Duapuluh enam... Stalker

1.4K 121 0
                                    

Mobil berwarna hitam yang di kendarai kim taehyung pun telah sampai di depan rumah ku, selain dia menepati janji nya jika ia benar benar menjaga ku di ruang kesehatan tadi, bahkan dia juga yang mengambilkan tas ku karena ternyata aku benar benar tertidur pulas, sampai sampai aku tidak tahu jika wendy dan seulgi juga ikut menemani.

Dan sekarang dia malah repot repot untuk mengantar ku pulang yang padahal dari tadi aku sudah menolak bantuan nya.

"sampai... " ujar nya riang sambil menatap ku dengan senyuman jenaka nya, aku tak tahu apa yang membuatnya sebahagia ini sampai sampai sedari tadi di perjalanan pulang menuju rumah ku senyuman nya tak pernah pudar menghiasi wajah pucat nya.

"apa kau sakit? " tanya ku akhirnya karena ku lihat wajah nya sedikit lelah dan bibirnya membiru.

Taehyung pun mengeleng gelengkan kepalanya dan tak lupa senyuman nya itu ia perlihatkan, tapi aku tak yakin jika dia memang tidak apa apa wajahnya berbicara dengan jelas kalau dia sedang dalam keadaan tidak baik.

Krukkk krukkk krukk...

Aku tertawa mendengar suara dari dalam tubuhnya lebih tepatnya perutnya dan aku bisa menebak jika di balik wajah pucat nya namja itu sedang menahan lapar, mengingat tadi pada saat istirahat dia tak makan apa apa bahkan aku juga, tapi aku tak separah dia sepertinya.

Ku lihat ia pun menggigit bibir bawahnya dan tangan kiri nya segera memegang perut rata milik nya.  "apa kau mendengarnya? " tanya kim taehyung sambil memasang wajah polosnya.

"ya suara nya sangat keras, apa kau ingin mampir dulu ke rumah ku? " ujar ku menawarkan nya untuk bertamu "yahh anggap saja sebagai ucapan terima kasih, aku akan memasakan makanan untuk mu, bagaimana? "

"emm, bagaimana yah? Apa kau bisa memasak? "

"iya tidak seahli juru masak di restoran bintang lima"

"ahh oke kalau kau memaksa.. " ujarnya dan tersenyum sambil segera turun dari mobil miliknya aku pun hanya bisa mengeleng gelengkan kepala melihat kelakuannya, dasar tingkat ke percaya dirinya benar benar sudah diambang batas normal.

-----------------------

"emm bae joohyeon" aku menolehkan kepala ku ke arahnya yang sudah terduduk di meja makan hanya sebentar, sedangkan aku kembali lagi terfokus untuk mencari cari bahan makanan apa yang tersisa di dapur.

"wae? "

"emm, apa kau punya obat obatan di rumah mu? " tanya nya yang sekarang membuat ku benar benar menatapnya

"kau benar sakit kan?, lihat saja wajah mu benar benar sudah pucat seperti mayat" ujar ku yang kini menghampirinya sambil membawa satu pack spageti di tangan kanan ku.

Ku lihat kini ia tersenyum lagi dan menggeleng gelengkan kepalanya "tak separah itu, aku cuma punya penyakit magh dan sepertinya sedang kambuh"

"tak separah apanya!, lihat saja wajah mu itu bisa menggambarkan kondisi mu sekarang tau tidak, kau masih mengatakan tak separah itu, aku tau kau sekarang sedang menahan rasa sakitnya kan, penyakit mu itu sama seperti bibi ku, suyeon imo juga mempunyai magh yang akut dan gejalanya sama seperti mu" ujar ku mengomelinya yang benar benar memasang wajah yang sangat tenang tak seperti merasakan sakit, aku yakin seribu persen jika di dalam tubuhnya sekarang seperti ditusuk tusuk ribuan pisau.

"kau ternyata wanita yang bawel yah..." ujar nya yang membuat ku kembali menyemprot nya dengan perkataan ku

"iya lah aku bawel karena kau sedang sakit, tapi kau malah berpura pura kalau kau baik baik saja, memangnya kau mau mati muda! " aku yakin suara cempreng ku pasti terdengar sampai ke rumah mino, karena terlalu kesal nya dengan namja ini yang seolah olah dia dalam keadaan sehat jasmani dan rohani padahal kenyataan nya sama sekali tidak.

First TimeWhere stories live. Discover now