Duapuluh dua... Pengakuan

1.4K 129 1
                                    

"neo.... "  namja ini ada di sini tapi.... Tapi... "ohhh kau... Kau...? Nuguya? " aku mengerutkan dahi ku dalam dalam karena sepertinya aku pernah melihat orang ini tapi aku tak tahu namanya siapa?

Terlihat ia menggeleng gelengkan kepalanya kembali menutup masker yang tadi ia buka "kau jahat sekali noona, ternyata kau tidak mengenal ku... " terdengar suaranya yang memelas "kenalkan aku park jimin..., Sahabatnya kim taehyung..." namja itu pun mengulurkan tangannya.

"park jimin? Ahhh aku baru ingat kau adalah member bts yang di sukai kang seulgi, senang bertemu lagi dengan mu jimin-sii.." ujar ku menyambar tangan nya yang berada di udara

"kang seulgi nugu---" terlihat ia mengerutkan dahinya setelah aku menyebutkan nama sih kang itu.

"ahh dia adalah teman sekelas ku, dia sangat menyukaimu... " ujar ku lagi yang membuat matanya menyipit tanda ia sedang tersenyum di balik masker putih yang di pakainya.

"wahh di kelas mu juga ada yang menyukaiku? " tanya nya yang ku jawab

"tentu saja siapa yang tidak menyukai bangtan boys saat ini" jawabku sambil tersenyum memuji karena menurut kacamata ku mereka semua memang sangat ramah kepada orang asing seperti ku, apa lagi dengan fans nya, pasti mereka lebih lebih menghormati dan ramah kepada fans mereka, yaa walaupun sikap kim taehyung yang tidak sopan tapi menurut ku dia orang nya baik juga.

Dan sepertinya aku melupakan jika namja yang ada di hadapan ku ini adalah seorang idol "yaa kau bagaimana bisa ada di sini, apa kau tidak takut ketahuan orang orang? Kau kan idol terkenal jika paparazi membuntuti mu dan memfoto mu bagaimana? " tanya ku membulatkan mata, ia hanya terkekeh.

"tidak akan aku kan sedang menyamar... " katanya yang membuat ku melihat penampilannya dari atas sampai bawah, apa ini yang ia sebut sedang menyamar? Memakai jaket tebal di siang hari terik matahari seperti ini topi hitam lebar dan masker? Apa dia sedang bercanda?

Aku pun tertawa mengejek menanggapi ucapannya barusan "kau pasti bercanda, malahan jika kau memakai pakaian seperti ini kau akan menjadi pusat perhatian, lihat bahkan orang orang yang ada di sekitar sini hanya menggunakan kaos biasa, dan apakah kau tidak kepanasan menggunakan jaket setebal itu? " tanya ku yang membuat nya melirik ke kanan dan kekiri

"jujur saja aku seperti berada di sauna didalam sini rasanya tubuh ku basah semua terguyur keringat, dan jika aku tetap memakai ini apa aku akan ketahuan noona? " tanya nya menatap ku dengan pandangan yang sangat polos seketika di fikiran ku terlintas kata kata, apa dia bodoh? Tapi aku masih punya hati untuk tidak mengucapkan itu dihadapan nya dan membuat ku semakin setuju bagaimana jika aku benar benar menjodoh kan dia dengan kang seulgi? sifat nya sama sama polos dan bodoh ahh ani kata bodoh itu kan punya banyak pengertian mungkin yang aku maksud bukan bodoh yang ke arah negative.

"ngomong ngomong apa noona tidak sekolah? Ahh tapi kau memakai seragam sekolah!, apa jangan jangan kau sedang bolos? Wahhh noona kau ternyata... " ujar park jimin sambil menutup mulutnya dengan tangan kanannya seakan shock melihat ku bolos sekolah.

Aku pun memutar bola mata ku malas "bagaimana dengan kau?, kau sama saja dengan ku kan, ku lihat di sini juga tidak ada kamera dan kau bilang kau sedang menyamar berarti kau tidak ada pekerjaan kan? " ucap ku yang membuat dia skak mat (checkmate) dan tertawa sumbang.

"hehehe, aku hanya lelah sebelum tur konser bts tahun depan diselenggarakan, aku ingin istirahat sebentar saja menikmati kehidupan remaja normal seperti ini" jawab nya yang membuat ku mengangguk anggukan kepala tanda mengerti, sebenarnya aku kasihan juga sih dengan mereka karena sedikit pun gerak gerik mereka sekarang selalu di pantau dan di awasi, tidak bebas jika ingin menikmati suasana di sungai han, seperti ini saja namja yang ada di hadapan ku ini harus memakain pakaian yang membuatnya tidak nyaman, pakaian yang sangat tidak cocok di pakai di cuaca yang seperti ini untuk menyembunyikan identitasnya supaya tidak di ketahui, yang padahal di usia seperti kami pasti ingin jalan jalan kemana saja tanpa harus dilarang dan di awasi.

First TimeWhere stories live. Discover now