Dua.. dia (lagi)

4K 257 0
                                    

"apa kau mau menjadi kekasih ku bae joo hyeon?" tanya nya yang masih dengan tawanya dan berhasil membuat mulutku ternganga, aku rasa otak nya benar benar harus di periksa bagaimana bisa ia menyatakan cinta pada gadis yang ia temui 1 menit yang lalu bahkan dengan status yang tidak kenal satu sama lain.

"gilaa...aku bahkan tidak mengenal kau!" ujar ku

"gila?... hahaha..." katanya sambil tertawa, seperti kata kata ku sebuah candaan baginya sampai tawanya membuatku tambah menguatkan ekspetasi ku kalau ia benar benar namja "GILA" ia kini menjatuhkan pandangan yang tadi menatap ku kearah tangan kanan nya dan menampilkan senyum sinis "yaa kau yang dari tadi menggenggam tangan ku, bagaimana aku bisa masuk ke toilet jika tangan mu ini masih menahan ku, ohhh bisaa saja jika kau ingin ikut bersama ku sampai dalam" sambung nya yang membuat ku mati kutu fakta jika sekarang tangan ku memang sedang menggenggam tangan nya dengan cepat aku menarik tangan ku yang ada di pergelangan tangan nya, ohh bae joo hyeon ada apa dengan dirimu bagaimana ini bisa terjadi dan bahkan aku tidak menyadarinya sangat sangat memalukan.

"ani.., aku baru saja ingin melepas nya.." kata kata itu langsung saja meluncur tanpa bisa di prediksi, heol bisa bisa nya aku berbohong di depan namja yang baru 1 menit aku temui dan aku ingin memberi dua jempol karena kecepatan otak ku untuk memikirkan kata kata itu untuk pertahanan diri. Ku lihat kini ia tersenyum memperlihatkan semua gigi putihnya

"kau lucu bae joo hyeon.." aku mengerutkan dahi ku ya ada apa dengan orang ini tadi menyatakan cinta kepada ku dan sekarang ia bilang aku lucu heol..

"yaa aku lebih tua darimu dua tahun tapi kau memanggil ku hanya dengan nama, tidak sopan"

"kau juga tidak sopan karena tidak menjawab pertanyaan ku, dan malah mengataiku gila kau tau kau satu satu nya yeoja yang menjawab kata gila bukan ya atau tidak jika seorang namja menyatakan cintanya.." setelah mengatakan itu ia berjalan memasuki toilet pria yang Sedaris tadi menjadi latar perbincangan kami, menyatakan cinta? Apa ia sungguh sungguh mengucapkan kalimat itu dengan tulus? Ya tentu saja tidak, apa yang kau harapkan dari namja aneh itu bahkan fakta menunjukan kalau dia adalah idol orang yang menjadi nomor satu di buku catatan blacklist yang tidak akan pernah bisa menjadi kekasih ku.

*****

Setelah aku melahap roti isi terakhir segeralah aku berpamitan dengan tante ku yang selama ini telah merawatku setelah eomma dan appa meninggal yaa kejadian itu yang membuat ku belajar mati matian untuk mendapatkan beasiswa supaya aku tidak terlalu memberatkan tante yang bekerja hanya sebagai taller bank .

"tanteee.. aku berangkat dulu.." setelah pamit aku segera berlari lari kecil menuruni tangga untuk turun dan setelah berada di jalan yang cukup besar aku mempercepat langkah ku karena ku rasa aku akan terlambat jika hanya berjalan. Hari pertama masuk sekolah dengan terlambat terdengar tidak bagus.

Setelah lima menit menunggu akhirnya bus yang menjadi tujuan ke sekolah ku datang, tanpa berfikir lebih lama lagi aku segera naik dan siap untuk berdesak desakan kembali, ya memang benar aku kembali ke rutinitas ku yang awal berangkat di waktu yang sama dengan orang lain yang meyebabkan aku harus berebut untuk masuk bus terlebih dahulu jika tidak ingin terlambat.

ku edarkan pandangan ada beberapa anak yang kulihat seragam nya berbeda dengan milik ku sedang berbisik bisik sambil menatap ku sesekali dan aku tau alasan mereka berbisik bisik kenapa, satu alasannya karena mereka iri aku bisa bersekolah di sma sevit dengan biaya yang cukup mahal dan disana gudangnya idol untuk menuntut ilmu gimana gak iri coba bisa mengetahui aktivitasnya secara gratis atau bahkan mungkin bisa berteman, melihat suzy, sulli, taemin, kai, sehun, bisa berkeliaran di depan mata kita sendiri tanpa pengawalan hemm tapi biasa aja buat aku.

Akhirnya setelah 20 menit berlalu aku sampai di pintu gerbang dan sialnya aku terlambat di hari pertama lembaran ku di kelas tiga sudah tercoreng, dan ku lihat jin young saem merapatkan kedua tangan nya di depan dadanya sambil menghentak hentakan ujung sepatu nya ke tanah aku sedikit beruntung kalo jin young saem yang berjaga sekarang, karena jin young saem salah satu guru yang baik jika ada murid yang hanya terlambat sekitar lima menit seperti ku, jin young saem pun mengangkat tangan kiri nya dan melihat jam tangan mewah yang ia kenakan ku lihat ia memanyun manyunkan bibirnya seraya berfikir.

First TimeWhere stories live. Discover now