Delapanbelas... temui aku..

1.6K 128 0
                                    

"aishh... Siapa sih yang berani beraninya menggangguku!! " dengan lunglai aku melangkahkan kaki ku menuju pintu depan untuk melihat siapa yang mengetuk pintu rumah pada saat jam segini, jika soyeon unnie tidak mungkin mengetuk pintu terlebih dahulu, ia pasti hanya tinggal menekan password dan tidak merepotkan ku untuk membukakan pintu.

Setelah aku memutar knop pintu dan menarik ke dalam daun pintu tersebut aku di buat tersentak melihat seorang wanita paruh baya yang sangat aku kenal, berdiri dengan ekspresi wajahnya yang angkuh menatapku dengan sorotan mata yang tak terbaca, aku terdiam cukup lama memandangi pakaian serba merah muda nya yang aku tahu itu sangat mahal, dan tas kulit berwarna coklat tua yang ia selampirkan di tangan kanannya, tak lupa ia pun mengenakan kaca mata hitam yang sudah ia lepas dan ia genggam di tangan kirinya berdiri anggun seakan ia memamerkan semua yang ia pakai hari ini, penampilannya berbeda sekali dengan yang dulu, sederhana tapi enak dilihat tapi sekarang ia terlihat seperti wanita kaya yang tidak tersentuh.

Aku yakin baekhyun pasti sudah bisa membelikan orang tuanya apa pun yang mereka mau, semuanya yang jika dulu hanyalah sebuah mimpi, tapi sebuah kesuksesan nya sekarang adalah berawal dari mimpi yang sederhana.

"apa kau tidak menyuruh tamu untuk masuk" tiba tiba suaranya membuyarkan semua lamunan ku, dengan cepat aku kembali tersadar.

"ahh sooyoung ahjuma ayo silahkan masuk.. " ujar ku merapat ke bibir pintu untuk menyilahkan wanita itu masuk.
Tapi didalam otak ku terus saja berputar putar mau apa dia datang ke sini? Bukan nya dulu ia yang memintaku untuk tidak menemui keluarganya lagi?

"rumah mu sedikit berubah" katanya sambil mengedarkan pandangan nya ke setiap sudut ruangan menatap terperinci sampai ia berbicara tanpa melihat wajah ku

"mungkin karena warna cat nya yang berubah, tapi semuanya tetap seperti yang dulu" jawab ku ikut mengedarkan pandangan ku ke seluruh ruangan "ahjuma tolong tunggu sebentar aku akan menyiapkan minuman terlebih dahulu"

"tidak, saya tidak akan lama di sini"

"ahhh" aku mengangguk anggukan kepala tanda mengerti dan duduk di bangku bersebrangan dengan sooyoung ajhuma "sudah lama yaa aku tidak pernah bertemu dengan ahjuma, bagaimana kabar byun ahjussi? Apa ahjussi masih sering pulang pergi korea-amerika?" tambah ku memasang senyum semanis mungkin entah mengapa senyum ku terasa sangat susah aku tampilkan kaku seperti ada sesuatu yang mengganjal.

Tidak ada perubahan pada Ekspresi sooyoung ahjuma, ia hanya menatap ku datar lalu tersenyum miring, ia pun memajukan badan nya untuk melihat ku lebih jelas, hawa yang dibawa nya sangat dingin sungguh rasanya tidak enak sekali, raut wajahnya hanya menampilkan satu ekspresi yaitu datar seperti tembok.

"yaaa tak usah bertanya, kau pasti sudah tau jawaban nya kan kalo kita tidak pernah bertemu lagi, dan tak usah bertele tele, langsung saja ke intinya, tolong jauhi baekhyun! " ia menatap ku tajam sambil menyatukan kedua tangan di atas pangkuan nya.

"aku sudah menjauhinya" jawab ku sambil menyatukan alis

Ia terkekeh "apa kau bercanda?, saya sudah melihat berita tentang kau dan baekhyun, kau masih bertemu dengan nya kan? "

"ahh berita itu, dia hanya membantu ku berdiri tak ada yang lain, dan iya kita masih bertemu karena memang kita berada di kelas yang sama tapi tak ada yang lebih selain itu" aku menghela nafas bagaimana bisa ia datang jauh jauh ke rumah ku hanya untuk menyuruh ku menjauhi anaknya wahh, tanpa di suruh aku juga akan menjauhinya!

"apa saya bisa memegang kata kata mu? " tanya nya angkuh, sepertinya aku tak tahan lagi melihat nya, tatapan nya seakan merendahkan, bagaimana pun aku tetap manusia sepertinya tapi tatapan nya sungguh sangat mengintimidasi.

First TimeWhere stories live. Discover now