06 - "Don't Lead Me!"

2.8K 235 69
                                    

Siang itu di kantin sedang heboh-hebohnya. Apalagi ketika Varen berdiri di meja kantin dan mengumumkan bahwa temannya Gavin adalah ketua Rumus yang baru. Mereka bertepuk tangan untuk kemenangan Gavin. Terutama para cewek. Belum juga dua minggu Gavin bersekolah di sana. Tapi penggemar dan pengagumnya sudah banyak saja.

"Woi temen gue nih yang jadi ketua," Varen berucap dengan bangga. "Itu juga berkat gue, Varen Darryl Pradhika. Yoi gak?"

"Serah lo Ren. Asal lo berhenti teriak-teriak kaya gitu, bikin kuping gue sakit tau nggak?!" protes Derald karena kesal melihat tingkah Varen yang berlebihan. Sementara, Gavin hanya tersenyum ramah saja. Banyak cewek-cewek yang jadi geer sendiri ketika Gavin melontarkan senyumnya.

"Anjir-anjir Gavin senyumin gue. Bikin gue melting deh," ucap Yovela yang duduk di meja depan Gavin duduk.

"Apaan sih lo? Dia itu senyumin gue tau nggak?! Gr banget sih lo!" bantah Fanya.

"Gue!"

"Gue!"

Graciella menjadi dongkol sendiri melihat keributan di kantin ini. Memangnya Gavin itu siapa. Dia itu cuman si anak baru songong menurutnya. Tiba-tiba sebuah ide muncul dari pikiran Graciella. Ia melihat Myesha yang sibuk dengan Gadgetnya. Tanpa izin atau apapun, Graciella mengambilnya dengan paksa.

"Gue pinjem gadget lo ya!"

Myesha merengek gak terima. "Lo apaan sih Grac? Lo juga punya. Ngapain pinjem punya gue sih?"

"Udah deh Sha. Lo jangan banyak ngomel ya. Be ri sik!" balas Graciella dengan menekankan pada kata 'berisik'

Graciella ngestalk instagram Gavin melalui instagramnya Myesha. Dia kaget pas liat Gavin punya followers yang banyak. Foto-fotonya juga keren sih. Selain itu yang membuat Graciella bingung lagi adalah ketika membaca nama belakang Gavin yang seperti keluarga terhormat. Ia juga rasanya sering mendengar nama itu.

'Gavin Giovanno Prayoga. Kenapa sih gue ngerasanya kalo lo tuh suspicious banget!'

Graciella melayang dalam pikirannya. Sementara itu Myesha langsung merebut kembali gadgetnya yang ada di tangan Graciella.

"Kena kan lo!" Myesha kegirangan sendiri.

"O M G! Stalker banget sih lo Grac. Lo ngestalk ig Gavin pake ig gue. Lo gak ada kuota apa gimana?" pekik Myesha dengan suara yang keras. Sontak membuat pandangan seisi kantin teralih ke arah mereka.

Graciella melotot kaget. Ia tidak pernah menyangka Myesha akan se-bocor itu mulutnya. Semua orang di kantin sontak mengarahkan pandangan pada mereka. Gak lama setelah itu mereka berkata, "Cie.. Cie.. Cie..."

Graciella menutup wajahnya dengan tangannya malu. Varen langsung nyeletuk memperkeruh keadaan. "Oh jadi diem-diem si Grac suka sama Gavin? Ciee ciee... "

Graciella makin malu. Dalam hati ia terus merutuk kesal untuk Myesha. 'Anjir lo Sha. Nyesel gue. Harusnya gue banting aja sekalian gadget lo!'

Graciella membuka wajahnya. Ia melihat orang-orang masih menatapnya. Kini Gavin juga ikut menatapnya sambil tersenyum mengejek. Graciella dengan cepat pergi keluar kantin untuk menghindari semua ejekan dari teman-temannya.

Varen duduk bergeser mendekati Gavin. "Gimana tuh Vin, si Grac suka sama lo. Gue kasih tau ya, lo kudu ati-ati kalau mau ngedeketin dia. Judes banget sama cowok. Dia cuman jinak sama si Nino. Itu juga dianggap kakak. Aneh sih cantik-cantik gak suka sama cowok, gue takutnya dia beneran lesbi. Lo pacarin gih!" Varen nyorocos sendiri. Padahal Gavin tak meminta pendapat apapun darinya.

My Music Partner [End]Where stories live. Discover now