Part 24 - Pijamas Party

2.6K 178 2
                                    

Hari ini hari Sabtu. Tepat lima hari sudah gue menjalani teraphy ditemani dengan Dion dan Rayhan. Keceriaan dan semangat gue mulai tumbuh seiring berjalannya waktu. Kabar gembiranya lagi, sekarang gue udah bisa jalan seperti biasanya.

Yeeaahh!!

Kekebalan tubuh yang kuat dan semangat yang tinggi membuat gue tidak membutuhkan waktu lama untuk bisa jalan, lebih tepatnya juga karena keajaiban dari Tuhan.

Sekarang gue bersiap-siap merapikan perlengkapan gue untuk pulang, dibantu dengan Keisha dan Nicla. Sedangkan mimom, masih mengurus administrasi.

"Gimana kalo ntar pijamas party? Pasti seru tuh." usul Keisha.

"Yaktul! Karena lo gak bisa jalan terlalu lama mending pijamas party aja daripada ngemall." tambah Nicla dengan semangatnya.

"Gue gak diajak?" tanya seseorang diambang pintu, Rayhan.

"NO!! JUST GIRLS!!" teriak kami serempak pada Rayhan.

Rayhan menghampiri gue lalu mengacak pelan rambut gue. "Udah siap?" gue mengangguk.

"Yaudah ayok nyusul mimom." ajak Keisha sambil menenteng tas baju gue.

Gue menyampirkan slinbag, lalu mengambil hp yang ada diatas meja. Rayhan menggandeng tangan gue, sesekali ia mencium punggung tangan gue.

Mimom tersenyum melihat kami datang menghampirinya, mimom memeluk gue secara tiba-tiba.

"Jangan sakit lagi ya sayang." bisik mimom, pastinya hanya gue yang mendengar bisikan itu.

Gue mengangguk, lalu mencium pipi mimom. "Makasih mi, udah jagain Acel."

"Pasti mimom bakalan kangen kalo Acel pergi ke Jer-" mimom menghentikan ucapannya karena tingkah gue yang memberi kode.

Iya. Gue belom menceritakan soal pindahnya gue ke Jerman pada siapapun. Bahkan Keisha yang notabennya adek gue, belom tau soal kepindahan gue.

"Kenapa mimom bakal kangen? Tuh anak kan gak pergi kemana-mana." tanya Keisha bingung.

"Duhh duhh kaki gue." rintih gue, tentu itu hanya sekedar pura-pura untuk mengalihkan pembicaraan.

"Tuh kan baru gini aja langsung sakit, Rayhan tuntun Acel masuk mobil ya." ucap mimom sambil mengedipkan sebelah matanya pada gue.

****

Gue berjalan memasuki ruangan bernuansa pink, tidak asing dan tidak lain itu kamar gue. Bisa rindu juga ya sama suasana kamar, gimana dong? Dari orok sampe segede kebo tidurnya disini mulu. Bosen enggak, rindu banget sih iya.

Nicla sama Keisha lagi bantuin mimom masak, Rayhan lagi jemput Dion. Dan katanya Nicla, Rezky on the way kesini. Haha iya! Pijamas party dibuka untuk cowo juga loh yuk buruan daftar, HTM gratis. Aduh apaan dah gue malah bahas gak jelas.

Gue berjalan ke arah ranjang dan wuss gue rebahkan tubuh gue diatas benda empuk itu, gue pejamkan mata sambil mengucap syukur karena ya, gue harus aja bersyukur dengan keadaan gue sekarang.

"ACELLIN BRUNELLA!?" teriak seseorang dari lantai bawah.

Gue menepuk pelan kening gue. "Omaigat!? gue kan pamitnya ganti baju."

"IYA MI. WAIT WAIT." balas gue berteriak.

Setelah berteriak gue langsung berlari kecil ke arah kamar mandi dan memulai ritual wajib. Sesudahnya mandi, gue ganti piyama dan turun ke bawah.

Secret Love √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang