Part 3 - Teman baru

5.7K 613 73
                                    

Pukul empat pagi gue terbangun dari tidur, karena mendengar dering notice di hp gue. Gue ambil hp di atas meja samping ranjang, gue lihat siapa yang kirim notice di hp gue pagi-pagi gini. Sebelas pesan via Line dari Nicla, gue terkejut karena pagi-pagi seperti ini Nicla sudah di depan rumah gue. Dengan secepat kilat gue turun ke bawah untuk menemui Nicla.

"Lo gila? Pagi buta gini ke rumah gue." ucap gue sedikit berteriak.

"Ihhh Cel, pelan-pelan dong ngomongnya! Nyokap sama adek lo masih tidur tau." jawab Nicla berbisik pelan ke gue.

"Udah lo masuk, gue mau tidur lagi." ucap gue asal-asalan.

Nicla masuk ke dalam rumah sambil menceritakan, bahwa ia sengaja ke rumah gue karena di rumahnya ia sendirian. Nicla dan gue pun tidur hingga matahari muncul menyinari kamar gue, mimom gue terkejut saat mengahampiri kamar gue, karena Nicla ada di kamar gue sepagi ini.

"Nicla, jam berapa dateng kesini?" tanya mimom gue heran.

"Jam empat pagi tadi tante hehe, Nicla di rumah nggak ada temen tante." jelas Nicla pada mimom dengan wajah memelas.

Karena mimom gue dan Nicla masih berbicara, gue memutuskan untuk masuk ke kamar mandi duluan untuk mandi. *yajelas* Setelah gue selesai, Nicla menyusul mandi. Kami pun bersiap turun untuk sarapan.

****

Selesai sarapan. Gue, Nicla, dan Keisha pamit pada mimom untuk berangkat ke sekolah. Karena mimom gue udah anggep Nicla seperti anak nya sendiri, jadi mimom sangat senang bila Nicla menginap di rumah. Seperti biasa, Keisha diantar duluan oleh pak Ino karena memang sekolah Keisha yang melewati jalur lebih dulu, akhirnya gue dan Nicla sampai di sekolah, kami pun turun dari mobil dan pamit pada pak Ino lalu masuk kedalam.

"Nic, lo tau! kemarin Rayhan follow ask.fm gue trus senyum ke gue trus manggil nama gue. Yaampun Nic, kemarin gue kehabisan oksigen banget tau nggak." cerita gue antusias ke Nicla sambil berjalan dikoridor sekolah.

"Etdah, jangan-jangan Rayhan suka sama lo!" tebak Nicla reflek membuat gue salah tingkah.

"Yakali, mana mungkin dia suka sama gue." jawab gue pesimis.

"Acel, di dunia itu nggak ada yang nggak mungkin." kata Nicla meyakinkan gue.

"Udah lah Nic, ayok buruan ntar kita telat ke kelasnya." ajak gue sambil menarik tangan Nicla dan berlari.

Gue dan Nicla udah sampe dikelas, tidak lama kemudian guru mata pelajaran sejarah berjalan memasuki kelas gue. Pelajaran sejarah pun dimulai dan hawa mengantuk mulai merasuki gue dan teman teman gue. Sudah 2 jam pelajaran sejarah, akhirnya pelajaran sejarah selesai. Seiring dengan bel istirahat berbunyi, Gue dan Nicla berjalan keluar kelas menuju kantin. Ketika gue berjalan tiba-tiba ada yang menabrak bahu gue keras sehingga gue terjatuh, siku gue membentur besi penyangga tong sampah dan darah mengalir di siku gue. Seseorang yang menabrak gue berhenti, lalu jongkok didepan gue sambil tersenyum ramah.

"Lo nggakpapa? ada yang sakit?" tanya cowo didepan gue yang terlihat khawatir.

"Nggakpapa gimana sih?! lo nggak liat siku gue berdarah! lari jangan disini! tuh lari itu dilapangan!" maki gue kesal sambil menahan sakit di siku gue.

"Acel? yaampun maafin gue, sini gue bantu berdiri." ucap cowo itu sambil membantu gue berdiri.

"Rayy.. rayhan? ngapain lo?" ucap gue terkejut namun salah tingkah.

"Tangan lo berdarah, ikut gue ke uks." ajak Rayhan menggenggam tangan gue lalu berjalan ke arah uks.

Pada saat itu uks terlihat sepi, karena penjaga uks hari itu memang Rayhan. Hanya gue dan Rayhan didalam uks itu, gue sering nyuri pandang ketika Rayhan mengobati siku gue. Tiba-tiba gelang yang gue kenakan terjatuh dilantai, dengan cepat gue mengambil gelang itu dan Rayhan ikut mengambil. Tangan kita bersatu, pandangan kita pun bertemu.

Secret Love √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang