Part 13 - Broken

2.6K 225 4
                                    

Hari ini, bertepatan dengan pertandingan tim bulu tangkis SMP Harapan Bunda melawan SMA Taruna Jaya, dua minggu berlalu gue nemenin Rayhan latihan bersama timnya. Gue memasuki lapangan pertandingan sambil membawa tas berisikan beberapa minuman isotonik dan makanan untuk tim yang gue urusin pastinya.

Dipinggir lapangan tersedia kursi untuk pelatih dan pengurus bulu tangkis, gue bersama kak Azka berjalan beriringan menuju kursi tersebut. Kak Azka bersalaman dengan pelatih SMA Taruna Jaya dan disusul gue, setelah meletakkan tas, gue memandang tim Rayhan yang sedang pemanasan.

Tidak lama Rayhan melihat ke arah gue, lalu berteriak. "ACELLINN.." lalu menggerakkan mulutnya tanpa suara membentuk kata "I Love You".

Gue menahan tawa melihat tingkahnya yang konyol, gue pun meniruhkan caranya menggerakkan mulut membentuk kata "I Love You Too".

Suara peluit berbunyi pertanda awal mulainya pertandingan, gue memejamkan mata sambil menunduk.

"Berikan yang terbaik untuk tim Rayhan Ya Allah"

"Ekhemm, doanya buat siapa sih?" tanya kak Azka menggoda.

"Buat siapa lagi coba, kalo bukan tim gue." gue tersenyum melihatkan sederetan gigi gue.

"Emang lo ikut maen? Ngaku tim."

"Yaelah, gue pengurusnya, berarti tim gue juga dong!" bantah gue lalu mengerucutkan bibir.

"Semerdeka lo deh."

Perdebatan kecil antara gue dan kak Azka berakhir, kak Azka kembali fokus melihat pertandingan yang ada didepan matanya. Gue mengambil hp yang sedari tadi bergetar disaku baju gue, ternyata bukan hp gue namun itu hp Rayhan.

08135737xxxx calling you..

Gue menatap layar hp Rayhan dengan tatapan heran, terbesit rasa penasaran yang sangat berlebihan. Gue pun memberanikan diri mengangkatnya, siapa tau itu penting dan nantinya bisa gue sampaikan pada Rayhan.

"Sayang, lama banget ngangkat telfonnya. Aku udah ada di SMA Taruna Jaya nih tapi masih di toilet, tunggu ya nan-" suara seorang cewe diseberang sana.

Sambungan telfon gue tutup, hati gue tersentak hebat. Pikiran gue berpikir sangat keras, memikirkan siapa yang barusan berbicara dengan gue. Linangan air mata perlahan jatuh, gue menatap Rayhan yang sedang memukul cock ke arah lawan.

"Gila! Keren Rayhan keren." ucap kak Azka, lalu menoleh ke arah gue. "Loh Cel, kenapa?" tanyanya panik.

"Gak.. Gakpapa kak." dengan cepat gue menunduk sambil menghapus air mata gue.

"Lo pasti tersandung sama pukulan Rayhan tadi."

"Tersanjung kali kak." gue terkekeh pelan untuk menutupi rasa penasaran kak Azka.

"Gue gak boleh negthink dulu, nanti gue bakal denger penjelasan Rayhan. Gue cewenya yang gak boleh egois dan bakal selalu percaya dia."

****

Setelah pertandingan selesai, dan tim Rayhan membawa piala, kami keluar dari lapangan untuk pulang. Namun sebelum kami pulang, Rayhan mengajak makan terlebih dahulu di kantin SMA Taruna Jaya.

Secret Love √Место, где живут истории. Откройте их для себя