Part 4 - Bucket bunga mawar

4.7K 487 43
                                    

Gue berlari di koridor sekolah dengan terburu-buru, bel sudah berbunyi lima menit yang lalu. Gue berdiri di depan kelas dengan nafas memburu, sambil memegang perut gue yang sudah demo dari tadi pagi. Gue tidak sempat sarapan karena bangun kesiangan, mimom dan Keisha sudah berangkat duluan untuk ke tempat yang dituju masing-masing.

"Cel, ngapain lo melamun disini?" tanya Nicla yang menepuk bahu gue.

"Lo itu bikin gue jantungan tau nggak! bisa nggak sih panggil nama dulu." jawab gue ala orang terkejut.

"Ini pintu kali Cel, kalo orang lain mau lewat pasti lakuin hal sama kaya gue." kata Nicla lalu masuk ke dalam kelas.

"Dasar Nicla!" gumam gue kesal.

Gue masuk ke dalam kelas, gue lihat sudah banyak teman-teman gue yang bergosip sambil menunggu guru masuk ke dalam kelas. Hp gue yang berada di dalam tas berdering, gue mengambil hp dan melihat bahwa ada telfon masuk dari nomor yang tidak dikenal. Gue mengangkat telfon tersebut.

081352707xxx calling you..

"Haloo.. ini siapa?" tanya gue heran.

"Gue Rayhan, lo bisa ke perpustakaan sekarang nggak Cel?" tanya Rayhan.

"Hah? iya? Rayhan? gue kesana sekarang." ucap gue ragu salah tingkah.

Nicla yang mendengar percakapan gue ikut heran dan tersenyum melihat gue yang salah tingkah. Nicla pun bertanya apa yang gue bicara kan dengan Rayhan.

"Ciiee.. Acel ada kemajuan nih deket sama Rayhan." ledek Nicla sambil menyenggol tangan gue.

"Apaan sih lo Nic, gak tau temennya lagi bingung ya." gumam gue pura-pura kesal dan memanyunkan bibir gue.

"Lo ngomong apa tadi sama Rayhan? gue jadi penasaran nih." tanya Nicla sambil menaik turun kan alisnya.

"Kepo!!!" jawab gue lalu pergi meninggalkan Nicla dikelas dan menuju perpustakaan.

Didepan perpustakaan gue melihat Rayhan yang sedang mencari seseorang, gue berjalan menghampiri Rayhan dengan sedikit gugup. Rayhan melihat ke arah gue lalu tersenyum, gue pun ikut tersenyum melihat Rayhan. Tangan Rayhan menggenggam tangan gue, lalu menarik gue menuju dalam perpustakaan.

"Ray, lo mau ajak gue kemana?" tanya gue berjalan membuntuti Rayhan.

"Cel, lo bisa bantuin gue ngerjain tugas ini nggak?" tanya Rayhan balik sambil menyodorkan buku tulis bahasa daerah ke arah gue.

"Jadi lo nyuruh gue kesini buat ngerjain tugas lo ini? Enak banget ya lo." ucap gue kesal lalu meninggalkan Rayhan dan menuju ke kelas.

Di depan kelas gue menarik nafas dalam-dalam, kemudian masuk lalu menuju bangku gue. Nicla dengan wajah penasaran mendekati gue dan memberikan runtutan pertanyaan.

"Gimana cel? Lo ngapain disana? Lo ditembak? Lo diapain? Dia sayang ke lo nggak?" tanya Nicla penasaran sambil menggoyangkan lengan gue.

"Apaan sih lo Nic, gue sebel tau nggak sama Rayhan!" Jawab gue kesal lalu memanyunkan bibir gue.

"Ceritain sama gue, lo di apain sama dia? Kalo lo sebel gini pasti dia ngapa-ngapain lo." tebak Nicla sambil menujuk bibirnya.

"Rayhan nyuruh gue ngerjain tugasnya." ucap gue sambil memainkan hp gue.

"What?! Gila tuh orang! Maen suruh-suruh sahabat gue." geram Nicla lalu berdiri dari tempat duduknya.

Suara kaki melangkah menuju kelas gue, seketika suara ramai menjadi sepi. Guru pun masuk ke dalam kelas dan menyapa teman-teman gue, pelajaran Ipa dimulai. Gue yang suka dengan pelajaran ini, dengan serius mendengarkan penjelasan guru gue. Hingga bel berbunyi, teman gue berhamburan keluar kelas.

Secret Love √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang