Delapan

207 18 12
                                    

Aku sadar, cinta yang selalu ku harapkan tak pernah bisa terwujud...

Gue kesel kenapa Lisna, sepupu gue, malah datang di waktu yang salah, memang alasan utama Rara tak mengenalkan Ferdi adalah Rara tak memiliki akun sosmed milik Ferdi, hanya akun Hitwe, tapi alasan urgent nya adalah, Lisna, wanita sempurna dengan tinggi semampai proporsional dengan warna kulit kuning langsat disertai rambut panjang lurus, Rara saja mengakui bahwa sepupunya itu, cantik.

"Mana foto kita? Jangan di pendem di hp lo!" Kirim Letto yang sudah mengajak Ferdi dalam obrolan ini

"Iya bang, gue baru mau kirim!" Rara segera menggerakan kedua jempol jarinya untuk saling bekerja sama melakukan hal yang diperintahkan Letto

"Pending, maafkan!" Segera Rara mengirim foto-foto itu

"Makasih" tulis Ferdi

"Eh gue mau kasih chalenge, ganti profil foto kalian dengan salah satu foto ini, kalian musti bertahan seharian tak memberi klarifikasi apapun, setuju?"

"Untungnya?" Tulis Ferdi

"Klo ada yang kalah, di jajanin makan di resto ayam!"

"Buset Bang, liat tanggal!"

"Yah bayarnya ntar pas gajian, gimana?"

Terlihat stiker jempol terkirim, itu dari Ferdi, mau-mau aja ngikutin permainan Letto, pikir Rara dan secara tidak sengaja mengirimkan stiker 'OK' padahal yang akan dia kirim adalah stiker bertuliskan 'Nooo' yang terletak bersebelahan

"Ralat, gue salah kirim pesan!"

"Jawaban pertama tidak bisa di ganggu gugat" mau tak mau Rara melakukannya, dia memilih foto saat mereka sedang berdiskusi, dimana Ferdi yang tiba-tiba masuk dan Letto yang mengikuti, itu pilihannya, begitupun Letto, dia memilih foto saat semua orang mengerucutkan mulutnya yang diambil berulang kali, saat melihat foto profil Ferdi, dia memilih gaya close up.

Rara mulai mengantuk karena aktivitas melelahkan setelah ia jaga kemarin malam, dan menghiraukan beberapa pesan yang masuk, rasa lelahnya sangat dominan.

Duuh low bat lagi nih hp, ga tau apa ini uda jam setengah tujuh? Gue kan mau kerja! Sebenarnya tak ada masalah dengan hp nya, dia hanya takut ada info penting yang tak ia baca.

Sesampainya di Lab, Bu Sonia sedang membereskan pekerjaannya

"Jadi pilihan kamu yang mana Ra?" Tanyanya setelah Rara mengucap salam

"Hemm, apa Bu?" Rara tak mengerti

"Foto profil kamu, dua-duanya ganteng punya karisma sendiri, ibu dukung pilihan kamu!" Katanya sambil tersenyum, tumben senior nya hari ini baik

"Ah, kita temenan Bu" Seru Rara

"Statusnya Letto deh baca!" Hah emang ada apa?

"Saya sudah beres sekarang, ga ada sampel yang pending, how lucky you are!" Rara hanya tersenyum tak mengerti, setelah kepergian Bu Sonia Rara bergegas men-charge handphonenya, Rara penasaran dengan apa yang terjadi

Tumben banget banyak yang nge-like foto profilnya, dan Letto ia ketik di kolom pencarian disana tak tertulis status apapun.

Beruntung pagi sampai siang begitu penuh pasien yang datang, sehingga Rara sibuk berada di Lab, padahal seluruh civitas Klinik ingin tahu kebenaran tentang foto profilnya, dr. Ferdi memang bertugas pagi, tapi mereka segan untuk bertanya padanya, sampai akhirnya jam istirahat tiba

Rara menuju kantin yang sudah tidak penuh, dia sengaja melakukannya supaya dia tak kalah dalam chalenge ini memilih menu lotek ditambah lontong Rara menunggu dengan sabar di meja, makanannya di antar bebarengan dengan kehadiran seseorang di depannya

On (a)ther StepWhere stories live. Discover now