part 63

20 0 0
                                    




Zayn, kami sudah merundingkan tentang keputusanmu. Modest dan aku tidak bisa menahan jika memang kamu memilih untuk hengkang. Tapi ada hal pribadi yang harus kamu lakukan zayn, putuskan hubunganmu dengan putriku. Kutunggu keputusanmu malam ini di acara nanti malam.

Isi pesan dari ayahku masih terngiang di otakku terus menerus.
Banyak sekali yang ingin aku tanyakan kepadanya.
Kenapa ia ingin hengkang?
Aku lihat dia baik- baik saja dengan keempat member yang lain.
Apa dia membuat suatu masalah?
Atau ia lelah dengan semua glamour ini?
Harusnya aku mendengar penjelasannya dulu tadi bukannya malah pergi meninggalkan dia begitu saja. Tapi hey, aku shock okay? Jiwa directioners ku keluar dan aku tidak bisa membayangkan bagaimana one direction tanpanya.

"honey?"

Ah aku tersadar dari lamunanku dan baru tersadar aku sudah di ruangan ayahku.

"hey dad, sorry aku melamun"  ucapku lalu dad duduk di sebelahku sambil merangkul pundakku.

"ada apa princess?"

Haruskah aku jujur dengan dad kalau aku sudah tau masalah zayn ingin hengkang?
Sepertinya the boys yang lain juga tidak lama lagi akan tau mengapa aku bertingkah seperti tadi.

"aku sudah mengetahuinya dad" ucapku sambil menatap matanya dalam.

Ia mengernyitkan dahinya tandatak mengerti.

"apa maksudmu? Mengetahui apa?

" tentang zayn dan one direction"

Dad diam sejenak lalu mengusap rambut ku dengan penuh kasih sayang.

"honey, dad dan yang lainnya sudah berkali kali memberi pertimbangan tetapi mungkin zayn punya alasan yang kuat tentang keputusannya ini. Apakah ini yang membuatmu melamun dan menangis?"

Aku hanya menganggukkan kepalaku lalu memeluknya dengan erat.

Aku tidak tau bagaimana jadinya jika zayn memilih hengkang dan dad meminta aku dan zayn memutuskan hubungan kami yang baru beberapa hari bisa dihitung jari.

"aku menyayanginya dad" ucapku lirih.

"ini salah satu hal yang membuatku melarangmu menjalin hubungan dengan mereka bunny bear"

Aku memberhentikan tangisanku. Aku tidak boleh menangis karena belum tentu hubungan ku dengannya berakhir. Aku harus mencari tau alasan sebenarnya apa. Dan jika memang keputusannya berpisah baiklah aku akan merelakannya.
Daripada dad harus bertengkar dengan zayn.

" dad sepertinya aku akan kembali kerumah, ada yang harus dibicarakan dengannya"

Aku menegakkan kepalaku dan menatap dalam dad sambil memberikan senyum tulus.

"putri kesayanganku sudah dewasa"
Ucap dad.

Aku memberikan pelukan terakhir sampai akhirnya keluar dari ruangan dad.

Aku melewati beberapa karyawan disini sambil tersenyum tulus.

"shaf, ayo"

Shafa pun langsung menoleh dan berjalan kearahku.

Sesampainya di mobil ia bertanya

" kemana kita boss?? U alright?"

Aku tersenyum

"i'm alright. Ayo kita mampir ke supermarket untuk belanja beberapa bahan masakan dan jajanan untuk dirumah"

Shafa yang mendengar pun lega dan langsung menancapkan gas ke supermarket terdekat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Between usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang