Jealous

14.3K 1.6K 152
                                    

Memasuki tahun ajaran baru, Ji Min dan Hye Ra tidak bisa lagi bersama-sama kemanapun. Mereka memilih jurusannya masing-masing dan mulai menjalani kuliah sejak beberapa hari yang lalu.

"Jangan nakal!"

Hye Ra tertawa mendengar pesan lekakinya itu. Masih sangat posesif. "Aku bukan anak-anak, Ji."

"Aku tahu, tetapi kau berubah menjadi lebih cantik dari sebelumnya. Bagaimana aku tidak khawatir?" Ji Min mengerucutkan bibirnya, membiarkan gadisnya tahu kalau ia sedang marah.

Satu kecupan singkat mendarat di pipi lelaki itu, membuatnya tidak bisa menahan senyum. "Kau, kuliah yang benar, calon dokter-ku." Dan setelahnya, Hye Ra berjalan keluar dari mobil Ji Min, menuju gedung kampusnya yang tepat bersebelahan dengan gedung kampus lelakinya.

Menjadi seorang dokter merupakan impian Ji Min dan kedua orang tuanya, tumbuh di lingkungan yang rata-rata berprofesi di bidang kesehatan, membuat Ji Min menyelami dan memutuskan cita-citanya sendiri. Sedangkan gadisnya, lebih memilih untuk menjadi psikolog, seorang dokter dan psikolog. Terdengar sempurna.

**

"Aku belum selesai, kamu tunggu aku, ya?" Ji Min mengeluh, seenaknya saja dosen mata kuliah hari ini memundurkan jam kuliah akhirnya, membuat ia harus menunggu lebih lama lagi dan membiarkan Hye Ra menunggunya.

Gadis di seberang telepon tertawa kecil. "Aku pulang sendiri saja, tidak apa-apa."

"Sayang!"

"Aku serius, Ji. Bye, sayang."

Ji Min mengumpati dosennya dalam hati, apa salahnya datang tepat waktu dan menyelesaikan kuliah dengan tepat waktu juga?

Setelah menyelesaikan kuliahnya, Ji Min berjalan begitu perlahan, sambil menatapi sekitarnya. Langit sudah mulai gelap, dan tubuhnya juga sudah sangat lelah. Tetapi seseorang yang begitu familiar ada di sana, mengobrol dengan laki-laki yang tidak pernah ia lihat sebelumnya.

Faktor lelah, pusing, dan posesif membuat amarah Ji Min mulai terbentuk. Hye Ra tertawa dengan lelaki lain, dan itu sangat mengganggunya.

"Belum pulang, sayang?"

Hye Ra menoleh, mendapati tangan kanan Ji Min sudah begitu erat merangkul pinggulnya. Wow, ini sakit. "Aku menunggumu."

"Ah! Kenalkan, ini Joo Hyuk, senior dua tahun di atas kita. Dan, ini Park Ji Min, kekasihku."

Mereka bertatapan, dan bersalaman. Cukup lama dan intens, membuat bulu kuduk Hye Ra meremang karena atmosfir di sekitarnya menjadi berubah dan tidak nyaman.

"Kak, Hye Ra pamit." Dan dengan begitu, Hye Ra menarik tangan lelakinya menuju mobil. Membuat Ji Min hanya bisa terdiam, menyimpan amarahnya.

"Kau baik-baik saja?"

Ji Min terdiam.

"Ji ... Kau tidak apa-apa?"

"Sayang?" Ji Min menoleh dan memperlihatkan Hye Ra tatapan datarnya. Menandakan ia benar-benar kesal dengan Hye Ra.

"Ia benar-benar hanya seniorku." Dan keduanya terdiam. Demi apapun, Hye Ra tidak pernah berpikiran untuk menyelingkuhi laki-laki sesempurna Ji Min. Dan, harusnya Ji Min tahu hal itu.

"Sayaaaaang. Aku bahkan tidak tertarik padanya. Aku tidak pulang karena aku ingin mengajakmu makan malam dan menonton dirumahku setelahnya."

Ji Min menolehkan kepalanya, ingin tertawa melihat Hye Ra memasang aegyo yang begitu menggemaskan.

"Kau berhutang lima ciuman padaku."



--
guys guys
http://my.w.tt/UiNb/uDtVFPQbgz tolong di cek, aku ada work baru judulnya The Alphas, baru prolog sih kalo kalian tertarik nanti aku lanjutin ehehehehe tolong dibaca kalo ada waktu yaaa❤️

STICKY NOTESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang