Day 17 MANSAE

17.7K 2.7K 215
                                    

I'm glad you like it.
You pass by my side,
A sweet wind called you is blowing in my heart.

-j.m

Hyera membuka lokernya, ada sebuah sticky notes dan kotak bekalnya yang ia berikan pada Jimin kemarin. Ternyata Jimin sudah mengembalikannya.

Ia membaca sticky notes itu dan tersenyum, jantungnya berdebar. "You're such a flirt, jm."

"Hyera!" Ia berbalik dan mendapati Jimin berdiri di belakangnya, sudah membawa tasnya dan bersiap pulang.

"Kenapa?" Hyera memasukkan sticky note itu beserta kotak makannya ke dalam tas, bersiap pulang juga.

Jimin sedikit mengeluh, gadis ini tidak juga sadar siapa pengirimnya? Benar-benar tidak peka. "Mau pulang bersama?"

Hyera menggeleng dan berjalan menuju gerbang. "Tidak, aku tidak mau merepotkan,"

"Kau tidak merepotkan Hyera. Ayo!" Jimin tanpa sengaja menarik tangan Hyera dan membawanya ke tempat ia memarkirkan mobil.

Satu sama lain tidak ada yang mau melepaskan genggamannya, ini hal yang langka, biarlah mereka menikmatinya. Saat mereka sudah sampai di mobil Jimin, laki-laki itu membukakan pintu layaknya seorang gentleman dan berlari kecil membuka pintu untuk dirinya sendiri.

"Kau mau memutar lagu?"

Hyera dengan senang mengangguk, lalu menyambungkan kabel dari ipod miliknya ke mobil Jimin. Memutar lagu kesukaannya, Miss Right.

Jimin berkeringat dingin, ia tidak menyangka bahwa Hyera akan memutar lagu ini. Napasnya mulai tidak karuan, "Jimin?"

Suara Hyera menyadarkan Jimin, dengan perlahan ia menginjak gas dan keluar dari gerbang sekolah.

"Aku tidak pernah mendengar lagu ini."

Hyera mengangguk, "aku juga. Tapi seseorang yang selalu mengirimiku sticky notes memberikanku lagu ini."

"Huh?"

Hyera yang mulai merasa nyaman berada di samping Jimin, berceloteh dengan riang. "Iya, kau tahu Jimin? Ia selalu mengirimiku pesan manis, membuatku semangat. Apa lagi kemarin ia membuatkan lagu ini untukku, katanya. Ia sangat romantis kan?"

"Uh, oh, iya."

"Kau tidak apa? Aku terlalu banyak berbicara ya? Maaf,"

Jimin menepuk kepala Hyera dan menggeleng. "Tidak, aku hanya-uh, orang itu terlalu cheesy?"

Hyera mendelikkan matanya, menggeleng tidak setuju. "Dia sangat manis Jimin,"

"Kau menyukainya?"

Hyera memerah, gugup. "Entahlah, ah Jimin! Kita sudah sampai." Hyera segera mencabut ipod-nya dan turun dari mobil.

Tiba-tiba seorang dari dalam rumah Hyera keluar dan menatap Jimin dan Hyera dengan tidak suka.

"Jimin pergilah!"

"Siapa dia, Hyera?" Hyera memohon Jimin untuk pergi, tapi ia malah turun dari mobilnya.

"Siapa kau, anak muda?" Lelaki itu mengeluarkan bau alkohol yang menyengat dari mulutnya, dan sepuntung rokok di tangannya.

STICKY NOTESOù les histoires vivent. Découvrez maintenant