[ 6 ] jealous

1.1K 213 23
                                    

Soojin menatap ponselnya menunggu balasan dari Dahyun, sebentar lagi jam kuliah akan di mulai tapi anak itu juga belum terlihat tanda-tanda kehadirannya di kampus. Soojin masih duduk di tempat yang biasa dia duduki bersama Dahyun saat menunggu jam kuliah.

Saat itu ia melihat Jimin dan Yoongi sedang berjalan sambil bicara serius. Soojin ingin bertanya pada Jimin, tapi Soojin takut karena ada Yoongi disamping Jimin. Yoongi selalu memasang wajah sinis yang menurutnya menyebalkan.

Tapi saat Soojin memandang Jimin tanpa sadar, ternyata lelaki itu juga balas menatapnya. Bahkan Jimin juga berjalan mendekatinya dengan sebuah senyuman tipis terukir dari wajahnya. Soojin menoleh kebelakang, melihat siapa yang sebenarnya Jimin ajak bicara.

"Hey, Kau Choi Soojin kan?" tanya Jimin yang membuat Soojin menoleh lagi, Soojin melirik Yoongi yang berdiri disamping Jimin sambil memasang wajah sinis seperti biasanya.

"Em, iya Sunbae. A-ada apa?" tanya Soojin yang terdengar gugup.

Soojin adalah orang yang paling sering membicarakan keburukan Yoongi didepan Dahyun, jadi ada sedikit rasa takut karena Ia yakin pasti Dahyun menceritakan itu pada Yoongi.

"Dahyun sakit-"

"Hah? Sakit?" Soojin memotong kata-kata Jimin dengan nada khawatir. Yoongi mencibir kekhawatiran Soojin itu.

"Iya, makanya nanti beri keterangan untuknya." kata Jimin dengan senyum manisnya. Soojin mengangguk masih dengan wajah Khawatirnya, Jimin pun pamit pergi duluan bersama Yoongi.

"Pantas saja Dahyun tidak mengangkat telepon ku, eh.. jangan-jangan semalam Jimin Sunbae yang merawat Dahyun," kata Soojin yang masih sempat-sempatnya saja memikirkan hal itu.


«»


Soojin tidak tahu apa yang ia mimpikan semalam sampai ia bisa naik mobil yang sama dengan Jimin-dengan Yoongi juga tentunya.

Dahyun meminta Soojin datang ke apartemennya untuk menemani gadis itu siang ini.

Soojin mengikuti langkah Yoongi dan Jimin yang berjalan didepan. Dia tak bicara sedikit pun karena Yoongi dan Jimin asik dengan pembicaraan mereka sendiri.

Soojin berhenti melangkah saat Jimin mencoba menekan password aprtemen Dahyun, tapi ia tidak tahu kalau itu adalah apartemen Dahyun.

Yoongi dan Jimin masuk ke apartemen itu, Soojin bingung dan hanya diam di sana karena dia pikir, mana mungkin dia ikut masuk. Soojin pikir itu adalah apartmen Yoongi atau Jimin.

Soojin masih diam disana berharap Jimin tidak melupakannya dan memberitahu dimana letak apartemen Dahyun.

"Hey, ayo masuk. Ini apartemen Dahyun." Kata Jimin menarik tangan Soojin untuk masuk. Soojin sempat membulatkan mulut nya agak terkejut.

Astaga, apakah mereka sedekat ini sampai keluar masuk apartmen sesuka hati??

«»

Soojin melihat Yoongi sedang berbaring di samping Dahyun yang tengah duduk lemas sambil melambaikan tangan pada nya.

Soojin sebenarnya ingin memeluk sahabatnya itu, tapi melihat Yoongi berbaring di sana Soojin hanya tersenyum. Menyadari itu Dahyun mencoba mendorong Yoongi agar turun dari ranjang nya.

"Oppa, pulanglah. Aku ingin bersama Soojin," kata Dahyun mendorong Yoongi lemah.

Jimin melipat kedua tangannya di depan perut sambil memandang Yoongi yang pura-pura tidur. Dahyun menarik telinga Yoongi sampai Yoongi mengaduh kesakitan.

"Huhh dasar tidak sopan, Aku kan-"

"Iya lebih tua, nanti kembali lagi saja!" omel Dahyun tapi Yoongi masih berbaring di sana. Jimin pun menarik paksa Yoongi. Yoongi sempat-sempat nya saja mencubit pipi Dahyun sambil tertawa karena di tarik Jimin.

"Hey Choi Soojin, beri Dia makan jangan lupa!" teriak Yoongi, Soojin melirik Dahyun dan mereka tertawa. Soojin pun akhir nya langsung memeluk Dahyun dan bisa merasakan suhu badan Dahyun yang hangat.

"Aku kesepian di kampus," kata Soojin sambil melepas pelukannya. Dahyun tersenyum.

Dia ingin Soojin berkunjung pada nya agar 2 lelaki itu tidak mengunjunginya dulu hari ini. Dahyun masih belum bisa bersikap biasa saja pada Yoongi. Rasa kecewa dan Khawatir itu masih ada.

"Hm, semalam Kau di rawat oleh Jimin ya?" Tanya Soojin dengan senyum menggoda, Dahyun hanya menghela nafas dan tertawa kecil.

"Tiba-tiba Dia masuk ke kamarku, dan mengatakan 'benar dugaanku' Haha." Kata Dahyun sambil tertawa, dan Soojin langsung terlihat antusias dengan hal itu.

Soojin memang sangat mendukung hubungan Dahyun dengan Jimin.

"Dahyun aku sering mengatakan ini kan padamu? dia itu menyukaimu. Wah instingnya tentangmu saja sangat kuat. Kalian itu memang cocok!!!" kata Soojin antusis, dan lagi-lagi Dahyun hanya tertawa.

Memang sih, tidak ada dampak negatif yang Jimin tularkan pada Dahyun di banding Yoongi.

Jimin memang terlihat lebih baik dan lebih suka menularkan hal-hal positiv pada Dahyun, tidak seperti Yoongi yang sudah pernah mengajak Dahyun untuk pergi ke club malam.

Siang itu Dahyun dan Soojin pun menghabiskan waktu dengan bercerita dan nonton DVD bersama sampai tertidur.

Soojin terbangun dari tidur nya saat Sore mulai berakhir, dia melirik Dahyun yang masih tertidur. Dia harus segera pulang karena Ibu pasti mencari nya.

Saat baru saja berdiri, Ia melihat seseorang sedang duduk di balkon apartemen Dahyun. Soojin berjalan pelan, namun ternyata orang itu menoleh. Yoongi ternyata.

"Kau sudah bangun?" Yoongi terlihat mematikan sesuatu yang membuat sedikit asap terlihat dari tangannya, Rokok.

"Em, Sunbae. Sepertinya Aku harus pulang karena sudah sore, tolong sampai kan pada Dahyun." kata Soojin sambil tersenyum gugup.

Yoongi pun hanya mengangguk dan memandang Soojin yang keluar dari apartemen. Yoongi masih diam di balkon sambil memandang Dahyun yang berbaring dengan nyaman di ranjangnya.

Dalam benaknya berkecambuk banyak hal tentang Dahyun dan Jimin, ada sebuah getaran halus yang menusuk dadanya setiap kali ia melihat Jimin bersikap manis pada Dahyun, perasaan itu menyiksanya.

Maka dari itu Ia tak tahan melihat Dahyun dan Jimin sangat dekat, mungkin Yoongi memang egois karena memikirkan dirinya sendiri, tapi Yoongi ingin Dahyun tahu yang sebenarnya. Yoongi ingin Dahyun perasaannya yang sebenarnya, meskipun itu nantinya memberatkan Dahyun.

Yoongi pun berjalan mendekati Dahyun dan duduk di samping Dahyun. Dia memandang gadis itu.

Maaf membuatmu tidak nyaman dengan pernyataanku kemarin, Aku tak mau Kau menyukai Jimin juga. Seperti Aku dan Yoora dulu.

Yoongi mengelus lembut rambut Dahyun, dan mendekatkan kepalanya kekening hangat gadis itu, mengecupnya pelan.

Sementara disamping itu, Jimin berdiri di mulut pintu sambil memandang dua kening yang berdekatan itu.

Yoongi terlihat sangat mengkhawatirkan Dahyun, Jimin tahu betul bahwa Yoongi selalu merefleksikan bayangan adiknya pada Dahyun.

Tapi di luar itu Ia pun tahu bagaimana perasaan Dahyun pada Yoongi, ya, bahkan bukan hanya itu, tapi Jimin juga mengetahui semuanya.

Jimin hanya menghela nafas sambil memutar tubuhnya dan beranjak pergi keluar dari apartmen Dahyun.






___

Makin gak jelas😭

W.K.E.O ; yoongi √Where stories live. Discover now