[20] what do you want?

956 165 8
                                    

Jung Dahyun hanya bisa melamun, saat itu sebenarnya ia masih harus menyelesaikan pekerjaannya. Namun, entah kenapa semenjak atasannya itu membicarakan tentang pernikahan Min Yoongi, ia benar-benar tiak bisa fokus pada pekerjaannya.

Dahyun menatap layar komputernya, tapi saat iu matnya sama sekali tidak menatap tulisan-tulisan yang ada di sana, dia hanya menatap layar PC-nya itu dengan tatapan kosong. Bahkan Dahyun tidak mendengar suara telepon yang ada di sampingnya terus berdering.

Sampai-sampai atasannya yang berada di dalam ruangan keluar, untuk memastikan apaakah sekretarisnya itu masih bernafas atau tidak.

"Hey, Jung Dahyun." panggilnya dengan nada yang cukup tinggi, bukan memarahi tapi cukup terdengar tegas. Saat itu juga Dahyun menoleh.

"Ah.. ye?" Dahyun menoleh dengan ekspresi polosnya mentap atasannya itu.

Kim Taehyung yang saat itu tengah memegang portable phone yang ada di ruangannya langsung menggelengan kepalanya.

"Ada apa dengan anda, Sekretaris Jung?" Taehyung terdengar bicara dengan bahasa formal sekarang, menandakan bahwa ia ingin Dahyun bersikap sebagaimana seorang sekretaris yang seharusnya. Seketika Dahyun pun berdiri dan membungkukan tubuhnya sembilan puluh derajat pada Kim Taehyunng.

"Maafkan saya, Direktur. Apa ada sesuatu yang harus saya kerjakan?" tanya Dahyun dengan senyum canggung, dia melihat tatapan tidak bersahabat dari atasannya itu. Kim Taehyung terlihat menghela nafas pelan, kemudian ia mengangkat telepon yang ada di geggamannya.

"Kau tahu? sejak tadi aku menelepon seseorang dan ia sama sekali tidak menerima panggilan itu, saat aku coba datangi orang itu dia terlihat sedang melamun, dan bertanya," Taehyung menghela nafas kemudian menirukan kalimat yang tadi Dahyun katakan, "Maafkan saya, Direktur. Apa ada sesuatu yang harus saya kerjakan?"

Saat itu juga Dahyun pucat pasi, ia menatap telepon yang ada diatas mejanya sekilas, sebaik apapun atasannya itu, se-kekanak-kenakan apapun atasannya itu, Kim Taehyung tetaplah atasannya, dan ia baru saja membuat kesalahan.

"Maaf, Direktur," Dahyun terlihat membungkuk lagi, "Saya benar-benar tidak mendengar." Dahyun saat itu masih membungkukan tubuhnya sebagai permintaan maafnya yang cukup dalam. Dahyun menunggu Taehyung untuk menjawab perintaan maafnya itu, tapi yang terdengar saat itu adalah nama Kim Taehyung yang dipanggil dengan sangat tenang.

"Hey Kim Taehyung,"

Saat itu juga Dahyun merasa dadanya terhentak sangat kencang sampai bulu kuduknya terasa berdiri semua.

"Oh Tuan Min Yoongi yang tampan."

Dahyun merasa lututnya lemas saat itu juga, Dahyun masih belum mengangkat kepalanya saat mendengar jeda diantara sapaan kedua lelaki yang ada di hadapannya itu.

"Hey, aku memaafkanmu. Angkat kepalamu, Nona." Taehyung bicara dengan cepat. "ayo masuk Yoongi,"

Dahyun masih membungkukan tubuhnya saat ia melihat lelaki yang Taehyung panggil sebagai Min Yoongi itu melewati mejanya, entah kenapa saat itu juga Dahyung meraskan sebuah sesak.

Setelah Min Yoongi 'itu' masuk ke dalam ruangan Kim Taehyung, Dahyun langsung menempelkan kepalanya keatas meja dan memejamkan matanya.

Apa-apaan ini? ia benar-benar tidak pernah berpikir bahwa akan ada seseorang bernama Min Yoongi dengan suara yang sama persis dengan Yoonginya. Bahkan Dahyu lebih tidak bisa membayangkan lagi kalau Min Yoongi itu benar-benar Min Yoongi-nya.

Terlebih tadi Min Yoongi kelihatannya benar-benar tidak mengenalinya, apakah lelaki itu benar-benar sudah melupakannya?

Dahyun memejamkan matanya dan menggelengkan kepalanya yang masih menempel diatas meja, kemudian saat itu juga ia mendengar telepon yang ada disampingnya berdering, dengan sangat sigap Dahyun menerima panggilan itu.

W.K.E.O ; yoongi √Where stories live. Discover now