[ 12 ] confession

888 171 16
                                    

Pemandangan yang memuakkan adalah saat harus melihat Soojin masuk ke mobil Yoongi tadi siang. Siang tadi rasanya Dahyun ingin segera lenyap dari muka bumi, merosot kedalam lubang besar sambil berteriak kencang, ia benar-benar muak! 

Maka malam ini pun Dahyun memutuskan untuk pergi keluar, Dahyun sudah siap dengan mini skirt hitam dan crop top berlengan panjang yang sangat ketat dan memperlihatkan perut rampingnya.

Pada dasarnya Dahyun memang bukan gadis yang polos, hidup bertahun-tahun di California membuat dia punya banyak pengalaman. Dia butuh waktu bersenang-senang, dan malam ini tanpa dua sahabatnya yang biasa menemaninya.

Dia sengaja tidak menghubungi Jimin, tapi untuk berjaga-jaga dengan menitip pesan pada resepsionis kalau Jimin bertanya tentangnya. Dia rasa nanti dia juga pasti butuh pertolongan.

«»

"Bagaimana dengan Soojin-mu tadi siang?" Jimin melihat Yoongi yang baru saja masuk ke apartemennya sambil melepas jaket kulit yang ia kenakan.

Yoongi tertawa mendengar itu. Yoongi memang serius mengajak pergi Soojin tadi siang, awalnya dia pikir Soojin akan menolak tapi ternyata dia menerimanya dan malah menceramahi Yoongi.

"Malas membahasnya, intinya dia tidak tertarik untuk dekat-dekat denganku," kata Yoongi sambil berbaring di sofa Jimin. Jimin yang sedang duduk dengan teh nya langsung tertawa.

"Tentu saja bodoh, mungkin kalau aku yang mengajak nya berkencan ada kemungkinan 65% di terima. Dia kan takut padamu." sebenarnya Jimin tahu hal ini dari Dahyun. Tentang Soojin yang selalu membanding-bandingkan Yoongi dengan Jimin. Mendengar itu Yoongi langsung mendesis sebal.

"Kau tahu Dahyun marah padamu karena apa?" Kata Jimin yang kali ini memandang sahabatnya itu geram. Dia juga sebal pada rencana bodoh Yoongi. Kalau dia tidak suka Dahyun, seharusnya dia tidak mengincar sahabatnya.

"Aku, mungkin. Mungkin aku tahu," kata Yoongi cuek sambil mengangkat bahunya.

Sesuatu yang paling dia tidak sukai adalah saat Jimin sangat mengkhawatirkan Dahyun dan seolah-olah selalu mengetahui semua tentang Dahyun. Meskipun dalam sisi lain dia juga merasa khawatir pada Dahyun. Saat itu Jimin berjalan mendekati Yoongi, dia duduk didekat kaki Yoongi.

"Aku yakin kau tidak sebodoh itu untuk mengerti perasaannya." kata Jimin santai tapi saat itu Yoongi seolah tak mendengar kata-kata Jimin. Dia hanya menatap langit-langit apartemen dengan tatapan kosong. Sejenak dia pun bangkit dari pembaringannya.

"Ayo kita bersenang-senang." Kata Yoongi bergegas. Jimin pun hanya mengangkat bahu dan ikut dibelakangnya.

«»

Bau pesta, aluanan music EDM dan lampu sorot warna-warni menerangi ruangan yang dipenuhi hiruk-piruk orang setengah sehat. Lantai dansa ramai dengan orang sakit jiwa yang menggerakan tubuh nya kesana-kemari. Gadis-gadis sexy mulai menggoda.

Apalagi terlihat dua tamu baru yang datang dan langsung menarik perhatian. Casual tapi menarik. Yoongi hanya menyambut godaan gadis-gadis itu dengan anggukan malas Jimin dengan senyum miring yang terlihat acuh tapi tetap terlihat tampan.

Mereka berdua bertemu beberapa teman mereka di bar itu dan bersenda-gurau sambil minum-minum.

"Hey, sebelum kalian datang aku lihat adik perempuan mu itu datang sendirian kesini." Woo Jihoo bicara sambil mengingat-ingat wajah seorang gadis yang tadi bertemu dengannya di bar. Hal itu membuat Yoongi dan Jimin saling melirik, tentu keduanya khawatir kalau bocah itu datang sendirian.

Tapi Yoongi melengos kemudian, sesuatu membuatnya enggan mengkhawatirkan anak itu.

"Kau lihat dia kemana?" Tanya Jimin dengan nada khawatir yang memuakkan menurut Yoongi.

W.K.E.O ; yoongi √Where stories live. Discover now