[18] dedicated

981 181 53
                                    

Saat itu Yoongi melirik Dahyun yang kelihatan merubah ekspresi mukanya mendengar kata-kata ibunya tadi, Yoongi menghela nafas pelan. Ini adalah kata-kata yang tertahan di mulutnya kemarin malam, dia ingin mengatakan hal ini pada Dahyun.

Dia sendiri sebenarnya berat meninggalkan korea, meninggalkan Jimin, meninggalkan Dahyun, dan meninggalkan semuanya untuk hidup jauh dari kehidupannya di korea. Tapi disana Eomma membutuhkan si bungsu ini.

"Apa Yoongi Oppa akan tinggal di Amerika?" Yoongi menoleh pada Soojin yang bertanya. Nyonya Min terlihat tersenyum. Tapi Tuan Kim yang menjawab.

"Iya tentu saja, dia kan melanjutkan pendidikannya di Amerika. Apa kau akan merasa kehilangan Yoongi?" terselip nada gurauan di kata-kata Tuan Min itu. Soojin pun terkekeh pelan sambil melirik Dahyun dan Jimin yang terlihat tidak bersuara. Bahkan keduanya diam.

"Tentu saja, Yoongi Oppa orang yang baik."—tapi bohong—sambung Soojin dalam hati.

Melewati kecanggungan kecil itu, Yoongi bisa melihat Dahyun yang terlihat mencoba untuk tersenyum saat Nyonya Min yang saat ini tengah membawa gadis itu ke ruang keluarga. Dia tahu Ibunya pasti akan senang bisa bertemu dengan Dahyun. Nyonya Min tahu Dahyun sudah cukup lama, Min Yoojin pernah beberapa kali melihat Yoongi mengupload foto bersama Dahyun dan Jimin, dan dia tahu bagaiamana Yoongi sangat menyayangi Yoora, jadi dia bisa melihat bahwa Yoongi juga memandang gadis serupa adiknya itu dengan tatapan sayang.

Entah kenapa Yoongi ingin bicara serius dengan Dahyun tentang hal ini, dia bisa melihat Dahyun yang tersenyum dengan begitu terpaksa. Sekali lagi Yoongi sangat mengerti Dahyun sebenarnya.

"Lihat, apa kau merasa mirip dengannya?" sebuah foto yang sejak awal memang sudah membuat dia terpaku. Wajah gadis itu terlihat serupa dengannya. Rambutnya, senyumnya, raut wajahnya. Dia semakin mengerti kenapa Yoongi tidak bisa mencintainya, Yoongi tidak pernah melihat dia sebagai perempuan, Yoongi.. dia sendiri merasa dia cukup mirip dengan Min Yoora.

"Aku tahu tentang kemiripanku dengannya. Tapi aku tidak menyangka kalau semirip ini." Kata Dahyun sambil tersenyum Kaku pada Nyonya Min. Nyonya Min tersenyum sambil mengelus rambut itu penuh sayang. Jung Dahyun membuatnya kembali rindu pada mendiang anaknya.

"Aku senang sekali bertemu denganmu, Dahyun-ie. Aku merasa bertemu dengan Yoora-ku." Kata Nyonya Min masih sambil mengelus rambut Dahyun.

"Terimkasih bibi, aku juga-"

"Panggil aku eomma-"

"Eomma~" tiba-tiba sebuah suara yang terdengar manja terdengar. Dahyun menoleh dan melihat Yoongi yang datang dan memeluk ibunya dari belakang dengan sayang, Nyonya Min menoleh sambil mengusap rambut hitam pekat yang bertengger di bahunya itu.

Yoongi terlihat sangat menyayangi ibunya, meskipun Yoongi sering mabuk-mabukan, sering ke pub, dan terlihat seperti anak nakal. Namun, disini seakan membuktikan bahwa Yoongi itu sebenarnya baik, dia hanya suka bersenang-senang.

"Eomma, Dahyun harus segera pulang, ini sudah cukup malam." Yoongi bicara seolah tak ada Dahyun di sana, Nyonya Min menoleh pada Dahyun yang tersenyum malu.

"Kenapa tidak menginap saja, banyak kamar yang kosong."

"Besok dia harus kuliah, Eomma. Aku janji akan mengajak dia lagi kapan-kapan." Kata Yoongi dengan senyum manisnya.

"Ya sudah kalau begitu. Terimakasih sudah berkunjung, Sayang." Nyonya Min pun memeluk Dahyun hangat dan Dahyun membalasn pelukan itu, dia melihat Yoongi tersenyum padanya.

"Aku mengantar Soojin pulang dulu, Yoongi akan mengantarmu pulang." Kata Jimin saat keluar dari Rumah Yoongi. Dahyun melirik Yoongi yang belum sama sekali dia ajak bicara, Yoongi mengangguk membenarkan kata-kata Jimin.

W.K.E.O ; yoongi √Where stories live. Discover now