part 21

2.3K 124 0
                                    

" lo ngapain bawa gue kesini , belum puas lo hina hina gue ? " ucap prilly teringat kejadian kemarin .

" bukan " ucap ali tertunduk .

Prilly yang melihat ali tertunduk lesu , ia merasa bersalah telah berburuk sangka padanya .

" sekarang lo mau ngomong apa " ucap prilly mencairkan suasana .

" lo habis nangis ? " tanya ali

" bukan urusan lo , dan satu hal lagi lo cuma buang waktu gue " prilly langsung pergi meninggalkan ali .

" pril gue cuma mau berteman sama lo" ucap ali sedikit berteriak karena prilly pergi mendahuluinya

" sayangnya gue nggk butuh temen kaya lo"

Ali menatap punggung prilly yang mulai menjauh  ,kini ia sendiri bingung mengapa tiba tiba ingin menjadi temanya sedangkan dulu ? Dulu maki maki prilly abis abisan lantas kenapa ia sendiri yang ingin berteman denganya   .

Arghhh , ali mengacak rambutnya kasar meninggalkan tempat ia berdiri .

****

" pril lo abis kemana ? " ucap gritte sahabatnya .

" abis kebelakang te , gue liat tugas biologi punya lo ya "

" ambil aja pril  ditas , gue mau ke perpus sebentar "

Prilly duduk dibangkunya dan membuka tas gritte mencari buku biologi miliknya  ,namun tepat didepannya ada seseorang menyodorkan buku tulis .

" tadi katanya ditas ...... " belum prilly selesai mengucapkan kalimatnya ia mendongak melihat siapa yang memberikan buku itu   .

" lo" prilly terkejut ketika melihat yang menyodorkan bukunya adalah ali.

" ini punya gue aja "

" asal lo tau ya gue emang bodoh tapi bukan berarti gue mau nyontek punya lo , maksud lo supaya lo lebih bebas kan ngejek gue . Asal lo tau gue juga cape jadi bodoh bukan gue yang mau takdir yang ngerubah semuanya asal lo tau  ,lo disini cuma bikin hidup gue kelam . " matanya memanas hingga bulih air bening menetes membasahi pipinya , ia segera berlari keluar kelasnya.

Dalam benak ali tak pernah sedikitpun ia berniat untuk mengejeknya  ,ia hanya ingin memulai semuanya dari awal melupakan kejadian dulu yang mungkin membuatnya terluka bahkan sangat terluka .

" pril udah nyalinnya bel......." gritte yang datang dari perpus ingin menanyakan sahabatnya sudah menyalin tugasnya apa belum namun prilly tidak ada disana  ,ia hanya melihat ali terduduk lesu dimejanya .

"Lo ngapain disini ? Terus prilly mana ? " tanya gritte yang tak melihat prilly dikelasnya   .

Bukannya menjawab pertanyaan gritte ali malah mengacak acak rambutnya kasar .

" lo sebenarnya kenapa li? " gritte heran melihat tingkah ali yang aneh itu .
" prilly pergi te " ucap ali membuka pembicaraan.

" kemana ? "

" gue gk tau yang jelas ini salah gue "

" sebenarnya ada apa sih li , please jangan buat gue bingung "

" gue tadi niatnya mau ngasih tugas gue kedia gue cuma mau bantu dia  ,tapi nyatanya dia malah berfikiran lain . Dia kira gue bakal mengejek dia kaya dulu gue nggk ada niat sedikitpun buat ngejek dia te. "

" terus dia kemana ? " tanya gritte mulai khawatir keberadaan sahabatnya karena ia tahu sekarang pasti dia sedang menangis . Tempat satu satunya yang mungkin di datangi sahabatnya adalah taman pribadinya . Gritte segera keluar kelas mencari prilly menuju taman belakang sekolah .

" pril , lo disini? " ucap gritte ketika masuk taman , namun tak ada jawaban sedikitpun.

" pril gue tau lo disini" gritte mulai mengedarkan pandangnya mencari sosok sahabatnya .
Akhirnya ia menemukan sahabatnya duduk dibangku taman ia tertunduk lesu .

Prilly yang menyadari kedatangan gritte langsung mengusap kasar airmatanya .

" guetau kok" ucap gritte mengelus punggung sahabatnya .
" gue selalu ada buat lo , dan itu janji gue " gritte mengelus pucuk rambut sahabatnya kemudian mencium kening sahabatnya .

Yaa kini prilly merasakan damai dihatinya , shaabatnya selalu bisa membuat hatinya yang meluap luap karena kemarahannya bisa mereda begitu saja , prilly selalu nyaman ktika dekat dengan gritte  .

" makasih te lo udah jadi sahabat terbaik yang gue punya" prilly memeluk gritte 

" udah tugas gue "

Mungkin orang berfikir gue terlalu cengeng  ,gue sensitif gue egois itu hak kalian mikir seprti apa gue . Gue ya gue prilly yang akan selalu jadi diri sendiri .

*****
"Pril "

Prilly yang emndengar namanya dipanggil segera menalingkan wajahnya ke sumber suara .

" pril  , gue baakl terus berusaha buat jadi temen lo" ucap ali dengan senyum tulus di bibirnya . Prilly menatap kosong pandangannya  .

" gue nggk butuh temen kaya lo" ucap prilly meninggalkan ali  ,namun dengan cepat ali mnahannya   .

" mungkin lo masih marah sama gue karena dulu  ,tapi sekarang gue bener bener tulus pengin berteman sama lo gue pengin kita memulai semuanya dari awal   " ucap ali dengan terbata bata .

Ali menangis ? Cowok aneh ini menangis bukan kah dia itu pandai buat oranglain menangis laku mengapa sekarang ia menangis   . Batin prilly

" gue butuh waktu" prilly pergi meninggalkan ali .

*********

Biasakan vote dan coment guys .

Maaf kan cerita abstrak ini guys  , ini cuma kahayalan ku jangan pada baper sampe ngomong prilly sama ali sebenarnya kenapa ? Jangan marah sama mereka in cerita dari khayalanku bukan realife guys.

SCENARIO TUHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang