part 20

2.6K 138 1
                                    

POV Ali

Ali berjalan gontai menuju kamarnya , ia mengusap rambutnya kasar .

"Arghhhh apa yang gue lakuin barusan ,kenapa gue minta maaf sama cewek aneh itu kenapa gue harus peduli " ucap ali lirih .

Ali terus membayangkan kejadian barusan , ia merasa kan nyaman saat mendekap gadis aneh itu . Ia menatap mata hazelnya sungguh sempurna tapi kenapa ia harus dibasahi air bening yang mengalir di pipinya.

-------------------------------------------------

POV Prilly

Prilly kini terbaring lemas dikamarnya karena ia merasa sakitnya kambuh saat ia pulang sekola .

Flashback on

merasa sudah tenang, dan sudah menghapus bekas air matanya kini ia berjalan menuju kelasnya . Namun sampai kelas ia merasa sakit dibagian kepalanya , ia terduduk dibangkunya dan memegangi kepalanya . Gritte memperhatikan tingkah prilly, Ia melihat sahabatnya menahan sakit lalu bergegas menghampirinya.

" pril , lo kambuh lagi? " gritte khawatir dengan sahabatnya.

" gue nggk papa kok cuma pusing aja " ucap prilly lalu tersenyum.

" lo itu nggk bakat boong buruan deh kita ke dokter " ajak Gritte dengan raut wajah yang cemas.

" iya nanti aja te kalo pulang sekola "

" nggk bisa ayok sekarang"

" te gue nggk papa kok cuma pusing aja " ucap prilly menutupi rasa sakitnya.

" arghh keras kepala, ya udah kalo lo kenapa kenapa ngomong aja sama gue "

" iya sahabatkuu , gue boleh peluk lo nggk ? "

Gritte yang menatap heran langsung mengangguk tanpa persetujuaanya. Prilly langsung memeluk sahabatnya , seeenggaknya sebelum ia benar benar pergi ia masih punya orang yang peduli denganya .

Flasback off

Besokk gue ulangan gue harus belajar gue harus buktiin sana cowok tengil itu gue bisa, biar dia nggk seenaknya aja hina gue . Gue punya perasaan kali emangnya dia perasaanya terbuat dari batu. Prilly segera mengambil bukunya dan belajar hingga larut malam .

Tok tok tok ketukan pintu kamarnya terdengar.

" masuk aja mah " prilly sudah tau siapa yang mengetoknya.

" ya ampun sayang kamu ngapain masih belajar udah malem gini dokter kan bilang kamu nggk boleh terlalu maksain kaya gini . Sekarang kemasi " ucap bunda ully khawatir melihat anak gadisnya yang belajar hingga larut malam. Setiap ibu akan senang apabila melihat anaknya beljar namun enggak dengan bunda ully ia berbeda ia lebih senang melihat prilly tak memaksakan untuk belajar yang nantinya akan ber efek pada keadaannya . Ia tidak mau kehilangan gadis satu satunya harta paling berharga dalam hidupnya .

"Mahh prilly nggk papa kok , prilly pengin buktiin sama temen prilly kalo prilly bisa "

" sayang , mamah nggk mau kamu kenapa kenapa , temen temen kamu aja nggk tau siapa kamu jangan dengerin mereka , kamu punya dua tangan bukan untuk menutup mulut mulut mereka tapi kamu punya dua tangan untuk menutup telinga kamu "

Prilly menunduk , ia memang tak pernah bisa melawan bundanya ia terlalu sayang sama bundanya.
" baiklah bun prilly akan mengemasi "

" iya sayang selamat tidur " ucap bunda ully lalu mengecup kening gadisnya .

" selamat tidur juga bun" prilly tersenyum tulus .

Tuhan terimakasih engkau telah menghadirkan sosok malaikat dalam hidupku , setidaknya saat hidupku yang sesaat ini aku bahagia memilikinya, tapi bolehkah aku minta sedikit waktu ayah untukku ? Ia terlalu sibuk dengan dunianya sendiri bahkan ia selalu lupa ulangtahun ku, apakah ia juga lupa akan kehadiranku?

Pikiran prilly terus berkecamuk , hingga ia terlelap .

----------------------------------------

AUTHOR POV

Malam tlah menjelma menjadi pagi , kini sebuah rutinitas biasa yang dilakukan seorang siswa dan siswi kembali ia lakukan pagi ini . Prilly seorang gadis periang nulai menuruni anak tangga menuju meja makannya .

" selamat pagi sayang" ucap bunda ully menyapa anaknya .

" pagi juga bun, apakah ayah belum pulang juga ? " tanya prilly dengan raut muka bersedih.

" belum sayang" bunda ully mencoba menenangkan anaknya yang ia ketahui sedang menahan tangisnya .
" bun , prilly bener bener rindu kita kumpul bareng . Apa ayah udah nggk sayang sama prilly? "

" ayah kan kerja untuk mencukupi kamu sayang , ayah sayang kok sama prilly kaya bunda menyayangi prilly"

" enggk ayah beda sama bunda , bunda selalu ada tapi ayah ? Ayah nggk pernah ada untuk prilly , prilly rasa harta yang sekrang kita miliki sudah lebih dari cukup kok bun , prilly cuma butuh ayah bukan harta semua ini" kini air mata yang sudah tertahan dipelupuk matanya mulai jatuh menetes .

" sayang dengerin bunda , ayah kaya gini untuk kita " bunda ully tersenyum tulus dan menghapus air mata yang mengalir di pipi anaknya . Bunda ully jujur merasa iba sama anak gadisnya. ,ia juga merasakan rindu masa dimana mereka selalu bersama sama sekarang masa itu pergi dan entah kembali atau tidak yang jelas bunda juga rindu.

" udah jangan nangis nanti cantiknya ilang" ucap bunda ully menggoda anak gadisnya .

" prilly kan udah cantik dari lahir " tersenyum jelas dari bibir prilly . Bunda yang emndengar itu hanya terkekeh kecil setidaknya ia bisa mengalihkan pembicaraan saat prilly terus membahas ayahnya .

" bunda prilly berangkat , assalamualaikum" ucap prilly sembari mencium kening bunda nya dan mencium tangan bundanya . Ia segera keluar dari rumahnya menuju bagasi .

--------------------------------------------
SKIP SEKOLAHAN

Prilly berjalan santai menuju kelasnya , tak bisa dipungkiri bekas tangisan nya tadi pagi masih menggenangkan airmata dipelupuk matanya .

POV ALI

Prilly berjalan santai menuju kelasnya , ia melihat genangan airmata di matanya.

" apakah gadis itu habis menangis ? Kenapa ada rasa nggk rela setiap liat dia menangis " batin ali lirih . Ali terus memperhatikan prilly hingga punggungnya hilang yang berarti ia tlah masuk kedalam kelasnya .

Ali menghampiri prilly .

" gue mau ngomong sama lo " ucap ali menarik tangan prilly menjauhi kelasnya . Ali terhenti di koridor sekokah yang terlihat sepi , tapi masih ada beberapa siswa yang berlalu lalang namun tidak seramai dikelasnya .

" lo ngapain bawa gue kesini , belum puas lo hina hina gue ? " ucap prilly teringat kejadian kemarin .

" bukan " ucap ali tertunduk .

Prilly yang melihat ali tertunduk lesu , ia merasa bersalah telah berburuk sangka padanya .

Biasakan guyss setelah baca langsung vote dan coment , biar nulisnya semangat okkkeee.

SCENARIO TUHAN Where stories live. Discover now