T.L.O.L | DUA PULUH - all of you

34.8K 2.9K 71
                                    

You're my breath, when you gone...

I got this answer, I can't breath and died

Sebelum salah satu dari dua pria itu berada tepat di hadapannya, Elena telah membalikkan tubuh dan berlari. Ia harus berlari sejauh yang dapat dilakukannya, ia telah dengan jelas mengirimkan signal itu kepada otaknya.

Walaupun kedua pria itu terus melaungkan namanya, ia tidak perduli. Elena takut dan ia harus kabur-itulah yang harus dilakukannya sekarang. Awalnya ia memang datang untuk berbincang mengenai Dom-ya Tuhan, ia sangat merindukan pria itu, dan terkutuklah Dominick dengan semua pikirannya untuk menolongnya, kalau dia mati tanpa bisa melihat wajah pria itu, Elena bersumpah akan mengutuk Dom dan menghantui pria itu hingga meninggal.

"Kejar dia! Jangan sampai wanita itu keluar dari Metro rail!" teriak salah satu pria yang tengah mengejarnya dan mengenakan topi berwarna hitam.

Dan pria lainnya yang lebih kurus berlari lebih cepat dan menangkap lengan kemejanya, "Jangan membuat segalanya menjadi lebih sulit!" teriaknya ketika Elena menggeliat dan berusaha melepaskan diri dari pegangan pria itu

"Lepaskan aku!"

"Kau seharusnya tidak membuat Luke Manton marah, ini bukan salah kami" bisik pria itu pelan, "salahkan kebodohanmu sendiri, kami hanya melakukan apa yang disuruhnya saja"

Lalu ketika pria itu tengah mengambil sesuatu untuk mengikatnya, Elena mengambil kesempatan tersebut dan menendang selangkangan pria bertubuh kurus itu hingga berlutut dan memegangi bagian sensitive yang baru saja dilukainya.

"Jangan harap kau bisa lari!" desisnya marah dengan memegangi pergelangan kaki Elena.

"Dan jangan harap aku akan membiarkanmu menyentuhku, brengsek!"

Elena memukul kepala pria itu dengan kepalan tangannya, kaki kirinya yang masih bebas menendang tangan yang melingkar di pergelangan kakinya. Lalu ia menendang pria itu hingga lepas, dan ketika ia berbalik untuk kembali melarikan diri, pria bertubuh gempal telah berada di hadapannya dengan tubuhnya yang tinggi

"Jangan membuat segalanya menjadi lebih sulit!" teriak pria gempal itu dan memukul salah satu sisi wajah Elena dengan keras sehingga kepalanya terlempar kesudut lain

Ia merasakan cairan asin di sudut bibirnya, paru-parunya seakan berhenti bekerja karena ia mengalami kesulitan untuk bernafas, tidak hanya itu-Elena juga merasakan seluruh tubuhnya bergetar dan mulai menciut karena takut. Pukulan yang barusan diterimanya membuatnya ketakutan

Pukulan itu memang mengerikan untuk ukuran seorang wanita yang tingginya tidak lebih besar dari pria di hadapannya, namun di saat yang lain pukulan itu seakan mengingatkan Elena terhadap kenyataan bahwa ia tidak akan menang melawan pria dan itu menakutkan.

Dom... Please, help me

Pria itu menyatukan tangan Elena dan menyentaknya dengan kasar hingga berdiri.

"Kau kabur, dan kami akan mati. Maafkan aku, tapi daripada kami yang mati, maka anggap saja kematianmu mampu menyelamatkan orang lain" ucap pria gempal itu tanpa rasa bersalah, ia memegangi lengan Elena sementara ia membuka ikatan ban pinggannya untuk mengikat Elena.

"Mati saja kalian!" desis Elena marah.

Lalu ketika pria kurus itu mulai melangkah pelan sambil menahan sakit di selangkangannya, Elena menyentak lengannya dengan kasar, mengambil tempat sampah dan memukulkannya tepat di kepala pria gempal itu.

Karena takut, Elena berlari turun ke rel kereta dan berlari, sambil terus berharap kereta api terakhir tidak akan jalan hingga ia mampu melarikan diri dari dua pria tersebut.

The last of love [COMPLETED]Where stories live. Discover now